BAB 8. TEKAD

36.7K 7.9K 2.5K
                                    

09 JUNI 2022

YUHUUUUU 🤸🤸

HALLO BESTIE🙌

BII MUNCUL LAGI NIH🦋

APA KABAR HARI INI? ARE YOU OKEY?

JAM BERAPA KAMU BACA INI?

TULIS INISIAL NAMA KAMU DI SINI!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA😡

LET'S GO!!

-HAPPY READING-

Syaira naik ke dalam angkotnya. Cewek itu menyandarkan punggungnya sambil melihat bahu jalan. Pikirannya melayang.

Topik Utara si moswanted SMA Nobel berpacaran dengan cewek beasiswa yang cacat. Menjadi pembicaraan yang hangat untuk orang-orang selama 1 minggu terakhir ini

Informasinya sangat cepat menyebar. Syaira bahkan sampai tidak nyaman karena terus-terusan menjadi pusat perhatian di sekolahnya.

Jadi gini rasanya jadi pacar seorang Utara. Batin Syaira

Syaira menggeser kaca jendela angkot. Menerima angin segar yang membuat rambut panjangnya sedikit berkibar. Seperti biasa selepas pulang sekolah ini dia akan langsung ke Toko Bu Cia untuk bekerja.

Namun belum lama angkot yang ditumpanginya berjalan. Tiba-tiba saja angkot itu berhenti.

"Uta!"

Syaira terkejut melihat Utara naik ke dalam angkot yang sama dengannya.

"Hm?" Utara menaikkan sebelah alisnya di depan Syaira.

"Gilaa! Utara anjir!"

"Sumpah gue baru lihat dia sedeket ini."

"Ssstt ada Syaira. Katanya Utara pacaran sama dia sekarang."

Bisik-bisik para penumpang di dalam angkot yang notabenya masih anak-anak Nobel itu langsung terdengar ke telinga Syaira. Cewek itu langsung menatap Utara dengan tatapan bertanyanya.

Kenapa kamu ada di sini?!

Syaira memelototkan matanya. Memberi kode, berharap cowok itu sedikit peka.

Tapi bukannya peka atau menjawab. Utara malah menarik tudung hoodienya dengan cuek untuk menutupi sedikit wajahnya.

Cowok itu menatap Syaira dalam diam sambil memainkan jari-jemarinya seakan mengawasi Syaira saat ini.

Glek!

Tiba-tiba ko firasat aku gak enak ya? Batin Syaira.

***

Tak lama angkot yang di tumpangi Syaira berhenti di depan toko roti milik Bu Cia. Cewek itu langsung turun dari angkotnya, kemudian diikuti Utara yang juga ikut mengekor di belakangnya.

"Uta, ada apa?" tanya Syaira pada akhirnya setelah sedari tadi mereka hanya saling diam.

Utara memasang tampang datar andalannya. "Seminggu ini lo ngehindarin gue?" tanya cowok itu.

"Dihh, ngga kok!" Syaira menjawab dengan cepat.

Cewek itu mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan beberapa chat singkatnya dengan Utara.

"Aku kan selalu bales chat kamu," kata Syaira.

"Bukan itu," kata Utara menurunkan ponsel milik Syaira di depan wajahnya.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora