BAB 24. MENTAL YANG HAMPIR HANCUR

34.4K 7K 2.9K
                                    

31 AGUSTUS 2022

HALLO SEMUANYAAAA🙌

APA KABAAAAR?🤍

MASIH NUNGGU UTARA KAN?

KASIH EMOT BAHAGIA DULU SEBELUM BACA INI 🌚

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN KOMENTAR YANG BANYAK YA🤍

KASIH JEMPOL DULU 👍

UDAH SIAP?

WARNING⚠️

Di mohon untuk berhenti membaca jika kamu kurang nyaman/trauma kamu muncul dengan beberapa adegan di bawah ini ya.

-HAPPY READING-

Utara berusaha mengendalikan dirinya setelah tahu ternyata Syaira dan Jonny mendengar percakapannya beberapa saat lalu dengan Taksa.

Kemudian, merasa dia perlu meluruskan sesuatu pada Jonny tentang masalah ini. Akhirnya Utara pun berusaha angkat bicara.

“Dengerin gue.” Cowok itu menatap Jonny.

Jonny menatap Utara marah. Namun cowok itu masih bisa mengendalikan dirinya agar tidak meledak lagi.

“Jon, sebenernya—”

Triingg…

Ponsel Utara tiba-tiba berdering, memotong perkataan Utara.

Cowok itu lantas merogoh ponselnya di saku seragamnya, kemudian membaca nama si pemanggil dari layar ponsel miliknya.

Lili is calling 📞

Membaca nama itu, tanpa basa basi Utara langsung menekan tombol hijau di layar ponselnya untuk menerima panggilan.

“Hm?” Utara mengawali.

Tidak ada sautan dari sana.

Utara menatap Jonny yang masih menunggunya, namun Utara memilih untuk mendahulukan orang ini terlebih dahulu.

“Hallo,” panggil Utara lagi pada seseorang di seberang sana.

Namun lagi-lagi tidak ada sahutan.

Lama sekali.

Merasa cemas akhirnya Utara langsung beranjak dari tempatnya berdiri saat ini.

“Sorry, gue ada urusan dulu,” pamit Utara menepuk bahu Jonny. Kemudian pergi dari sana dengan buru-buru. Meninggalkan Jonny yang tampak bingung dan kesal sekaligus di tempatnya.

Utara berlari menuju motornya dengan sambungan telepon yang masih terhubung. Detik selanjutnya cowok itu kembali berbicara.

What is it? Tell me, please,” pinta Utara. Tersirat sangat jelas bahwa cowok itu tengah khawatir sekarang.

Brak!

Suara dobrakan dan teriakan seseorang di seberang sana langsung terdengar sangat jelas ke telinga Utara.

Langkah Utara tiba-tiba berhenti. Jantung Utara langsung berdetak sangat cepat sekarang.

Utara mengcengkram ponselnya dengan kuat. Dia menjadi semakin panik.

“Hey! Ada apa?!” sentak Utara sedikit meninggikan suaranya.

Tak lama terdengar eluhan napas seseorang di seberang sana. Hingga seseorang akhirnya merespon Utara.

“T-tuan muda..”

Pupil mata Utara langsung melebar mendengar suara ini.

“Black!”

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now