Bab 3

455 62 1
                                    


Happy Reading...

Memasuki kamar yang bernuansa gelap seperti kamarnya dulu.

Mengunci kembali pintunya agar pembawa masalah Feng mian tak masuk mengganggu dia dan protagonis pria.

Melihat pria yang tertidur disofa dengan jidat yang memerah karena pasti terkantuk tembok.

Dia adalah protagonis prianya Wang dunrui yang telah dikaguminya selama dua tahun ini, ingin rasanya dia menyentuh wajah sempurna ini.

Melihat wajah yang tertidur seperti bayi membuat dia gemas mencubit dan menyentuh wajah ini yang dulunya hanya bisa lewat mimpi dan sekarang bisa menjadi kenyataan.

Kebahagiaan seorang pembaca adalah karakter yang di kaguminya menjadi kenyataan.

Ingin rasanya dirinya berteriak histeris mimpinya jadi kenyataan, mengagumi seseorang dari buku sangat menyakitkan hanya bisa tersenyum pasrah melihat pria yang kau sukai sangat bucin dengan umpan meriam si Feng mian.

Yihua menjelajahi kamar wang dunrui dengan riang melihat foto masih adanya foto Wang dunrui dan Feng mian membuat dirinya kesal dan membuangnya dengan acuh.

Membuang barang-barang yang berkaitan dengan Feng mian membuat dirinya tersenyum puas.

"Akhirnya sampah telah hilang" duduk di samping Wang dunrui, menatap wajah tampan yang tertidur. Lalu mengambil tangannya, jujur dia seperti orang cabul.

"Sangat tampan" dengan senyum manis sambil menyentuh wajah yang menurutnya sempurna inilah prianya, jantungnya berdebar keras mengagumi seseorang lewat novel dalam dua tahun akhirnya terbayar bahkan jika dia akan di dorong ketumpukan zombie dia rela.

Katakan dia bodoh tapi apa pedulinya, hidupnya penuh dengan kekonyolan biarkan dia dalam setahun ini bisa bersama dengan pria yang selalu dikaguminya.

"Jiao apakah aku bisa bersamanya terus menerus"ucapnya dengan suara tenang

[Ya tuan rumah]

"Setahun kemudian aku akan mati lalu apa yang harus kulakukan"

[Kembali ke dunia nyata]

"Hahh artinya aku belum mati" kaget Yihua.

[Apakah saya pernah berkata tuan rumah mati? Tuan rumah dalam keadaan koma ditempat tidur] Yihua cukup terkejut ternyata penulis cukup baik.

Mengambil selimut dan menyelimuti wang dunrui, dia terus menatap pria disampingnya.

Pertama ketika dia ke dunia novel dia menyesal, tapi melihat pria disampingnya dia merasa ini tak masalah bahkan jika dia di dorong kembali.

Sudah tiga hari Yihua menjaga Wang dunrui, dia tengah menunggu segerombolan anak gengster yang akan datang untuk memukul protagonis prianya.

Duduk dengan anggun dan ada tongkat bisbol di tangannya yang siap memukul, menurutnya ini sangat cukup membuat kapok gengster walaupun dia agak takut.

Dia telah merawat pertaniannya dengan rajin dan membeli mesin pembuat roti dan kue.

Pohon apel, anggur, stroberi banyak yang telah matang sekarang dia tak perlu khawatir kekurangan makanan.

Memakan buah-buahannya dengan riang tak berselang lama pintu telah di gedor-gedor dari luar.

Berdiri dan Membuang apel favoritnya dengan kesal, ingin rasanya dia mencabik mereka yang menganggunya.

Bang!!!

Pintu terbuka dengan kasar terlihat tiga pria, wajah-wajah jelek serta perut buncit dan pipi gemuk seperti.... Yang membawa tongkat bisbol dengan wajah di sangar-sangarkan, dipikirannya wajah mereka seperti yang ada di novel atau komik penampilan keren membawa kayu dengan baju terbuka memperlihatkan roti sobek ternyata tidak sesuai.

PERAN BUANGANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt