Leviathan melepaskan surat yang tergulung di kaki burung bewarna putih tersebut karena ada segel kekaisaran. Ia penasaran karena lambang tersebut. Padahal jika kekaisaran ingin mengirim surat pasti akan ada perantara bukan dari kekaisaran.
Ia membuka surat tersebut dan membacanya.
Duke Betsalel, saya ingin melakukan pembelian besi, logam, dan bubuk mesiu dalam jumlah besar. Bisakah anda meluangkan waktu untuk membuat kesepakatan dengan saya?
Annalise Djavone De Bellamy.
"Siapa itu Annalise Djavone?" tanya Leviathan.
"Tuan putri satu-satunya kekaisaran Bellamy." jawab tangan kanannya. "Kenapa Yang Mulia bertanya itu?"
"Tuan putri itu ingin melakukan kesepakatan." jawab Leviathan tak minat.
"Benarkah? Kesepakatan apa itu Yang Mulia?"
"Pembelian biji besi, logam dan bubuk mesiu. Memangnya ada kejadian apa di kekaisaran baru-baru ini?"
"Tuan Putri meminum racun yang akan diberikan untuk Putra Mahkota. Dalang dari peracunan itu Pangeran Gavril dan saat ini, Pangeran Gavril di asingkan di Levana. Dan tuan putri yang mengawasi hukuman tersebut."
"Begitu ya,"
"Apa tuan akan membuat kesepakatan?"
"Tentu saja, mana mungkin aku menolak uang." jawabnya yang kemudian menulis surat balasan.
Sementara itu, Annalise melakukan pertemuan dengan para bangsawan. Kedatangan Annalise membuat para bangsawan tidak bisa berkata-kata karena kecantikannya. Annalise lebih berkilau daripada emas yang pernah mereka lihat. Para bangsawan berlomba memuji Annalise dan menawarkan pesta untuk Annalise tapi Annalise menolaknya. Lebih baik anggaran untuk menyiapkan pesta digunakan untuk membantu rakyat.
Setelah itu, Annalise berkeliling ke tempat-tempat penting dan desa para rakyatnya di temani beberapa bangsawan. Para rakyat tersebut menyambut baik Annalise dan memuji kecantikan Annalise. Annalise menyampaikan pidato singkat. Dan melanjutkan kunjungan ke pemukiman yang ada. Sorenya, Annalise melanjutkannya dengan menegelilingi benteng dengan di jelaskan Marquess Reverie.
"Marquess, apa keamanan benteng bisa di tingkatkan lagi? Saat ini hubungan kekaisaran dengan Mileya sedang tidak baik."
"Saya juga mengkhawatirkannya Yang Mulia. Terlebih saya mendengar dari salah satu mata-mata saya bahwa Jendral baru yang diangkat kekaisaran Mileya ahli siasat. Sebenarnya saya hendak melaporkannya ke Kaisar, tapi karena saya mendengar Yang Mulia dan Duke Alistair ada disini saya jadinya, menunghu kedatangan anda." jelas Marquess.
"Sebenarnya saya memiliki beberapa rencana untuk pencegahan."
"Apa itu Yang Mulia?"
"Jika Jendral itu ahli siasat, kita juga harus memakai siasat Marquess. Besok umumkan keluarga kekaisaran mencari prajurit baru. Karena saat ini saya ada kastil Obidos yang terhubung dengan benteng, kita bisa menarik masyarakat untuk daftar menjadi pengawal saya dan Pangeran Gavril untuk meningkatkan keamanan. Lalu Marquess bisa melatih mereka untuk mempersiapkannya medan perang. Sebarkan rumor bahwa tuan putri sangat lemah dan ketakutan dengan kekaisaran Mileya."
Evander yang mendengar hal tersebut terkejut. Ia seketika teringat ucapan Annalise yang mengatakan tidak memiliki waktu cukup.
"Bagaimanapun, firasat saya mengatakan perang akan meletus tidak lama lagi mengingat sifat Putra Mahkota Mileya. Ah ya, saya ingin Baron Eli mencari ahli mekanik untuk saya secepatnya. Jika bisa besok sudah ada disini."
"Siap Yang Mulia. Jika begitu saya undur diri dahulu. Semoga berkah dan kemuliaan Bellamy bersama anda."
Marquess Reverie juga pergi. Tak lupa ia menyampaikan undangan pesta penyambutan dari Count Hary malam ini. Annalise menganguk.
Ketika ia akan pergi, Evander menghentikannya dan menyuruhnya untuk kembali ke ibu kota tepatnya istana kekaisaran jika perang memang sebentar lagi akan pecah. Bagaimanapun keselamatan Annalise dan Gavril adalah yang paling penting. Annlise menolaknya. Ia meminta agar Evander tidak menyampaikan hal ini kepada ayahnya. Ia akan menanganinya. Dan jika pun memang ia harus pergi, ia akan pergi jika benteng Obidos hancur.
Annalise kembali ke kamarnya dan bersiap. Para pelayannya memilihkannya perhiasan yang diberikan para bangsawan sebagai hadiah.
Ia lalu berangkat bersama Duke Alistair karena Gavril saat ini di jadikan sebagai tahanan rumah.
Alistair menatap Annalise. Ia terlihat sangat cantik. Ia pun memujinya dan mereka pun berangkat. Sampai di kediaman Count Hary, seluruh bangsawan yang hadir memuji keserasian antara Alistair dan Annalise.
"Yang Mulia, perkenalkan. Ini putri saya, Adelaide." kata Marquess Reverie.
Annalise tersenyum dan menyapa putri Marquess Adelaide. Ia ingat nama itu. Adelaide. Ketika perang pecah, Marquess Reverie tiada karena menghentikan serangan musuh. Ketika Kaisar belum tiba di medan perang. Adelaide maju menggantikan kepemimpinan ayahnya sebagai Marchioness yang baru. Ia salah satu ahli pedang terbaik yang ada di Levana. Sayangnya, hidupnya tidak berlangsung lama. Dengan cepat Adelaide tiada menyusul ayahnya karena racun. Kematiannya mendapat gelar Dame karena berhasil menahan pasukan musuh sampai Kaisar tiba.
"Salam kepada Bintang kekaisaran Yang Mulia Putri Annalise."
"Tidak perlu kaku begitu Lady Adelaide. Saya rasa Lady lebih tua dariapada saya. Silahkan panggil saya Lissy."
"Mana berani saya memanggil Yang Mulia begitu,"
"Bagimana jika tidak ada orang? Anda bisa memanggil saya begitu dan saya bisa memanggil anda Adelaide."
"Terimakasih Yang Mulia. Itu sebuah kehormatan untuk saya. Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapi an. Ini perintah."
"Baik Yang Mulia."
Setelah menyapa Adelaide, beberapa bangsawan manu menyapa Annalise. Alistair yang mengetahyi bahwa Annalise sudah kewalahan ia pun mengajaknya berdansa.
Annalise teringat kenangan masa lalunya. Dulu ia sangat ingin hisa berdansa dengan Alistair. Tapi sekarang, ia tak perlu bersusah payah, Alistair menawarkan tangannya untuk mengajaknya berdansa.
Setelah pesta usai. Annalise kembali. Disana, ia mendapati surat dari Duke Betsalel. Duke Betsalel menerima permintaannya dan mengirimkannya sebuah kertas kecil yang memiliki diagram sihir. Annalise membawa segel miliknya dan langsung merobek kertas itu.
Betapa terkejutnya ia, ketika ia berteleportasi di sebuah ruangan mewah. Bau asing menyerbak ke indra penciumannya. Ada kolam yang sangat luas dan disana, Annalise melihat seorang pria dengan rambut bewarna merah gelap menatapnya terkejut. Ia sedang bertelanjang di dalam kolam yang luas itu. Annalise langsung berteriak dan menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasySama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...