Bab 45

1.3K 191 5
                                    

Arthur berjalan menuruni tangga sebelum sampai di makam mendiang istrinya. Sejak kematian Ratu, posisi tersebut kosong cukup lama. Namun baru-baru ini Annalise mengisi perannya sebelum akan digantikan oleh Putri Mahkota.

Ia pun akan mundur dari posisinya segera setelah Leander naik takhta.

Arthur tidak cukup peduli dengan anak-anaknya. Namun sejak hubungannya membaik dengan putrinya, semuanya berubah.

Arthur selalu tau bahwa putranya Gavril memiliki ambisi besar. Anak itu sangat licik seperti mendiang Ratu. Namun juga ceroboh disaat yang sama. Hal yang tak pernah ia bayangkan adalah Gavril bisa tega membunuh saudaranya sendiri.

Jika itu Jaciel, Arthur masih bisa mengerti karena gara-gara ratu, ibunya mendapat hukuman mati.

Tapi membunuh kakaknya sendiri, adalah hal yang tak pernah Arthur bayangkan.

Melihat Gavril ia jadi tau bahwa anak itu juga mewarisi kebengisannya dalam memimpin sesuatu.

"Sepertinya ini hukumanku," ucap Arthur tepat disebuah makam.

Meski mendapat hukuman mati di penggal, tapi mendiang ratu juga masih mendapat pemakaman yang layak tak seperti mendiang ibu Jaciel yang digeletakan seperti sampah.

Arthur ingat, sebelum dihukum mati istrinya menyumpahinya dalam ketidaktenangan hingga akhir hayatnya. Sepertinya do'a itu terkabul.

Sejak mendiang istrinya di hukum, Arthur tak pernah sekalipun bisa tidur dengan tenang. Ia selalu terbayang wajahnya, suaranya, dan juga air matanya. Pada akhirnya ia memutuskan menjadi Dewa Perang kembali. Ia sibuk membunuh untuk menambah luas kekuasaannya. Tanpa ia sadari anak-anaknya sudah tumbuh besar dengan masalah yang mereka miliki masing-masing.

Leander sebagai anak pertama dan Putra Mahkota dia adalah orang yang bodoh dan tak pandai menilai situasi meski ia ahli membuat kebijakan yang menenangkan rakyat dan para bangsawan.

Arthur menyukainya karena belas kasihnya pada sesama. Namun tidak pandainya menilai seseorang dan kelembutan hatinya membuatnya bisa mati kapanpun bahkan ditangan saudaranya.

Putra keduanya, meski tidak seterampil Leander awalnya tapi sekarang, Gavril lah yang paling mirip dengannya. Ia tak gampang terpengaruh bangsawan. Malah dia yang memimpin para bangsawan. Menjadikannya Kaisar berikutnya memang bagus. Tapi sayangnya, putranya itu terjebak di masalalu dan dipenuhi dendam. Putranya juga tak memiliki belas kasih dan kebijaksanaan.

Ia masih tak menyangka bahwa putranya akan berniat membunuh kakaknya sendiri. Dan begitupula saudaranya yang lain. Memberikan takhta pada Gavril sama artinya membuat Bellamy dipenuhi darah.

Anak ketiganya, Annalise. Dia memang bisa dijadikan penerus terlebih sekarang banyak rakyat dan bangsawan yang menyukainya. Tapi sayang, putrinya itu sama seperti kebanyakan anak diluar sana yang gampang jatuh hati.

Bisa-bisanya putrinya itu akan memiliki anak haram.

Dan terakhir Jaciel. Untuk ukuran anak selir dia juga cukup berbakat seperti Annalise. Sayangnya, dia tidak memiliki satupun pendukung disisinya. Jika sampai punya, ia hanya berharap agar Jaciel tidak gampang terpengaruh seperti Leander dan tidak serakah seperti Annalise.

Tapi pada akhirnya keempat anaknya membawanya pada masalah.

Setelah berdiam diri cukup lama, Arthur bangun dan mengumpulkan para bangsawan. Hukuman untuk Gavril dan Erin akan di umumkan oleh Leander.  Karena itu, ia akan memanggil Leander agar kembali ke Bellamy segera.

Dengan kembali Leander, rumor tentang Jaciel yang akan menjadi pemilik Durandal pun akan berakhir. Dengan begini rakyat akan tenang dan tidak khawatir tentang perang saudara yang akan terjadi.

Untuk menenangkan kondisi tersebut juga, Kaisar akan membuat kompetisi pedang terbuka. Siapapun diizinkan untuk bergabung. Mau itu bangsawan atau rakyat biasa. Barang siapa yang menang, akan diizinkan mampir ke berangkas tempat penyimpanan harta keluarga kekaisaran. Kaisar juga akan mengabulkan satu keinginannya. Bahkan jika pemenang itu ingin menjadi raja dari suatu wilayah atau mencabut nyawa seseorang atau kelompok. Kaisar akan mengabulkannya.

"Baginda, mohon maafkan kelancangan saya. Apabila saya memenangkan pertandingan tersebut dan ingin memiliki Yang Mulia Putri, apa anda akan mengabulkannya?"

"Siapa itu yang bicara, lancang sekali!"

Mendengar pertanyaan itu, Arthur tertawa. Ia tertawa sangat keras hingga para bangsawan yang tadinya ricuh langsung diam.

"Sungguh permintaan yang sangat lancang Duke Leviathan," kata Arthur.

"Baginda berkata akan mengabulkan apapun permintaan sang pemenang,"

"Tentu saja itu benar. Aku tidak bisa mengingkarinya. Baiklah, jika kau memenangkan pertandingan dan membuat Durandal terlepas dari tanganku. Aku akan membiarkan kau membawa Annalise,"

Setelah mengucapkan hal tersebut, seorang prajurit masuk dan membawa kabar dari Putra Mahkota untuk Kaisar.

Kaisar mempersilahkan pembawa berita itu bicara di depan umum alih-alih bicara berdua. Tidak seperti Kaisar biasanya.

"Baginda, Putra Mahkota melaporkan terjadi pemberontakan besar-besaran di Mileya yang di pimpin oleh Kaisar Ryvel. Sebanyak seribu tiga ratus empat orang  tiada. Dan seribu diantara luka parah."

"Kaisar?"

"Seluruh rakyat dan bangsawan Mileya mendukung Pangeran Ryvel dan menobatkannya menjadi Kaisar. Beberapa Kerajaan dibawah Mileya juga mendukungnya bahkan kerajaan di perbatasan juga,"

"Bukankah beberapa kerajaan dan juga bangsawan Mileya memihak Bellamy?"

"Benar Yang Mulia. Namun Kaisar baru memenggal semua kepala mereka dan menggantungnya di alun-alun,"

"Jadi, Putra Mahkota kalah?"

"Benar Yang Mulia. Pangeran Ryvel menyerang dari berbagai sisi bahkan merusak istana. Tak hanya membawa prajurit kekaisaran, Pangeran Ryvel juga membuat pasukan Revolusioner dari rakyat biasa. Saat ini Putra Mahkota baru mengetahui jika istana tersebut memiliki sihir perusak yang bisa di aktifkan dan juga jalur rahasia. Pangeran Ryvel masuk seorang diri dan mengaktifkan segel istana dan menghancurkan beberapa bangunan yang ada."

"Hoo....jadi dia bisa sihir?"

"Menurut informasi yang saya dapatkan itu benar."

"Bagaimana dengan Duke Alistair?"

"Duke juga terluka dalam sekali serang."

"Yah, mau bagaimana lagi. Lagipula dia dijuluki sebagai Pahlawan Mileya bukan tanpa alasan."

"Putra Mahkota sedang bernegosiasi dengan Kaisar. Dari hasil negosiasi tersebut, Putra Mahkota mengajaknya bekerjasama dan mengundangnya ke istana kekaisaran Bellamy. Kaisar Ryvel ingin bertemu dengan anda dan bernegosiasi langsung dengan anda untuk masalah ini kedepannya. Karena itu, Putra Mahkota meminta izin untuk menggunakan portal,"

Arthur diam. Ini sangat tidak terduga.

Apa Annalise merencanakan ini? Jika benar, putrinya itu benar-benar berbahaya dan berbisa. Bagaimana bisa orang yang sama sekali tidak tertarik dengan takhta berakhir menjadi Kaisar.

Arthur tertawa keras. Yah, semuanya jadi semakin menarik.

"Baiklah. Ini sangat menarik sekarang. Biarkan dia datang dan katakan padanya untuk berpartisipasi dalam kompetisi terbuka. Hadiah dari kompetisi ini adalah Annalise Djavone Bellamy, jika ia bisa memenangkan ini dia bisa membawa Annalise ke Meliya. Dan berikan semua undangan ke kerajaan dan Kekaisaran yang ada. Katakan pada mereka. Kaisar Bellamy mengadakan turnamen akbar dan meminta mereka mengirim perwakilannya. Jika tidak aku akan datang membawa sepuluh ribu pasukan untuk menyerangnya."

Perintah yang baru saja diucapkan Arthur membuat semua orang kaget.

Yah, Annalise putri tercinta Kaisar dijadikan sebagai hadiah atas pertarungan ini.

PANDORAWhere stories live. Discover now