20

16.1K 3K 1K
                                    

Yang kangen silahkan angkat jemuran:v

Kalau lupa, silahkan baca part 19 yaw bestai💜

Atau baca ulang lagi wkwkwkwkwkwkwk (tawa jahat)🗿

*****

Terjadi keheningan di dalam Markas yang menjadi tempat favorit sembilan jelmaan manusia itu. Beberapa ada yang fokus dengan ponselnya dan beberapa ada yang fokus pada rokoknya. Seakan berusaha tidak peduli pada satu-satunya gadis yang berjongkok pada sudut dinding dengan menelungsupkan kepalanya. Gadis itu--

Lala.

Si bocil yang menjadi kesayangan semua orang.

Semua bermula saat Lala ingin belajar masak-masak. Katanya ia harus menjadi Istri yang sempurna suatu saat nanti. Walaupun ia sudah kaya dan bisa menyewa banyak ART melebihi Raffi Ahmad, tapi ia tetap kekeh ingin belajar masak.

Katanya, suami-suaminya-- eh maksudnya suaminya nanti harus pernah mencicipi rasa masakannya yang setara dengan masakan ala cheff Megawati.

"Kita beli aja ya, cil? Ragu gue liat lo oseng-oseng." kata Dino bergidik ngeri membayangkan Lala akan membakar Markas mereka.

"Lala pengen nasi goreng." suara itu terdengar dengan mata dan tangan yang sibuk menyiapkan bumbu-bumbu dan peralatan.

"Kita beli aja ya, dek?" kali ini Jevan yang membujuk dengan pelan.

"Hooh! Nanti kita beli di tempat kaporit kita, La! Nasi Goreng ala KFC."
sambung Andra yang mendapatkan jitakan dari Dio.

"Favorit." koreksi pemuda itu. Andra mendengus. Ia memalingkan muka, bermaksud ngambek dengan Dio yang kini sudah lulus seleksi menjadi penghuni neraka.

Satu-satunya iblis berwajah malaikat.

Lala tak memperdulikan celotehan mereka yang tidak berguna itu. Gadis itu tengah fokus dengan bumbu-bumbu yang beberapa terlihat kembar menurutnya.

"La, kita mau buat nasi goreng bukan nasi kuning." celutuk Bara saat melihat Lala mengambil kunyit cukup banyak.

Jika ditanya mengapa di dapur Markas mereka itu begitu lengkap, ya karna Lala membawa semua bumbu-bumbunya dari rumah gadis itu. Kita tunggu saja nanti Mama Clarisa ngamuk-ngamuk.

Lala mengerjap. Gadis itu menatap para pemuda di depannya, "Itu artinya nasi goreng tinggal goreng. Gak pakai bumbu, iyakan?"

"Wahh bodoh sekali~"

"DINO IH!"

Elang menghela nafas lelah. Ia sudah lapar dan yang lainnya juga pasti begitu. Terlebih lagi Lala. Gadis itu pasti belum makan sedangkan hari sudah mulai petang.

"Kita makan di luar!"

"Gak mauuu!" Lala menolak keras disertai rengekan. "Lala mau belajar masak."

"Suami lo nanti pasti kaya, La! Lo cukup habisin duitnya aja buat beli makan sepuasnya." sela Yoga.
"Gak usah belajar-belajar. Percuma. Otak lo cuma segede lobang. Gak muat."

LISTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang