"Bukan kah selalu ada kata maaf didalam keluarga?"
.
.
.Pagi 07.23 Pagi...
Blaze menatap dirinya di cermin, secara tiba tiba sebuah senyuman tergores diwajah nya. Pantulan tubuh tinggi yang berbalut dengan seragam sekolah itu terlihat jelas, tangannya tergerak mengusap rambutnya, merapikannya lalu mengedipkan sebelah matanya kala dirasa dirinya sudah perpect.
"Kau tampan hari ini Blaze~" pujinya pada dirinya sendiri
Ia mengambil tas nya lalu segera beranjak keluar dari kamarnya, namun Blaze melupakan atau lebih tepat nya tidak menghiraukan mata bengkak nya itu. Blaze membuka pintu kamarnya, tepat saat ia melangkah keluar, salah satu Abang nya juga keluar dari kamar.
"Pagi bang Taufan~" sapa Blaze dengan ceria
Taufan menatap Blaze, namun ia segera memalingkan wajahnya, lalu berlalu dari sana menuju ruang makan, dimana beberapa orang sudah berada disana.
Blaze menghela nafasnya, padahal ia kira pagi ini semua nya bakal berjalan seperti biasa, tapi ternyata tidak.
"Bang Taufan kayaknya masih marah deh," gumamnya
Ia menggelengkan kepalanya, tak ingin memikirkan lebih dalam lagi, ia memilih beranjak menuju ruang makan. Sesampainya ia diruang makan, ia tersenyum melihat saudara saudaranya yang sedang makan.
"Pagiii semua~" sapa nya seraya duduk disamping Ice
"Pagi Ice~" lagi lagi sapaan keluar dari mulutnya
Ice berdecih pelan, menyapu mulutnya dengan tisu lalu segera beranjak dari sana seraya mengendong tasnya.
"Bang Taufan, Ice pergi sekolah dulu, Abang jaga rumah ya," seru Ice seraya beranjak keluar tanpa berniat menunggu Blaze sedikitpun
Blaze menghela nafas, namun ia tetap menampilkan senyumannya, ia menatap Thorn dan Solar yang sedari tadi makan dalam diam, pandangannya jatuh pada kepala Thorn yang memakai perban.
"Thorn bagaimana kead--"
"Bang Blaze gimana sih? Ya jelas keadaan Thorn gak baik baik saja, kan Abang dorong dia sampe kepalanya berdarah," ucap Solar menghentikan kalimat Blaze
Blaze tersentak kaget, "Tapi Abang gak sengaja," bela nya
"Gak sengaja gimana? Jelas jelas Abang sengaja dorong Thorn," sindirnya lagi
"Sudah sudah, Thorn, Solar lebih baik kalian segera sekolah, sudah hampir terlambat itu," ucap Taufan menengahi
Blaze menoleh kearah jam dinding, benar saja, sebentar lagi bel masuk berbunyi, padahal ia belum menyentuh makanannya sedikit pun.
"Ayo Thorn," ajak Solar seraya mengambil tasnya
Thorn mengangguk, lalu beranjak dari kursinya.
"Bang Upan Thorn sama Solar pamit dulu," ucap Solar seraya beranjak pergi diiringi oleh Thorn
"Thorn tunggu," ucap Blaze seraya menahan tangan Thorn yang ingin pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Tired #Season3☑️
Teen FictionSequel dari I'm Tired #Season2 --------------------------------- Setelah kesalahpahaman yang terjadi kepada Taufan, kini masalah kembali muncul. Bukan karena kesalahpahaman, tetapi akibat kelalaian seseorang ikatan yang sudah tersambung kini kembali...