Eps. 05 [S.3]

890 112 21
                                    

"Lihat lah dari sudut pandang yang berbeda"

.
.
.

"Kenapa Blaze belum pulang dari kemaren?" gumam Taufan seraya menatap kamar Blaze yang kosong

Yap, sudah 3 hari lebih Blaze tak pulang kerumah, mereka sudah menyebarkan poster tentang Blaze dimana mana, namun tak ada hasilnya sama sekali.

"Padahal aku udah menunggu nya untuk main bersama," gumamnya lagi

"Apa Blaze takut pulang?"

"Kalau iya bagaimana?... Aku harus mencari dan membujuknya," ucap Taufan seraya beranjak keluar rumah

"Taufan mau kemana?" pertanyaan itu keluar dari mulut seorang remaja yang sedang menatap Taufan dari ruang tamu

Taufan menoleh, menatap Abang sulung nya itu, "Mau nyari Blaze... Taufan takut dia kenapa napa," jawab nya

Ice tersentak kaget, "Bang Upan... Bo-boleh Ice ikut?" tanyanya

Bagaimana pun, Ice ingin mencari kakaknya itu, ia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada Blaze beberapa hari lalu.

"Thorn juga mau ikut!!"

"Solar juga!"

Taufan tersenyum, lalu menatap sang Abang tertua, meminta izin pada Abang nya itu untuk pergi mencari Blaze.

"Baiklah, asal aku ikut bersama kalian," jawab Halilintar seraya bangkit dari duduknya

"Baiklah! Ayo!"

...

Kelima remaja itu kini tengah mencari Blaze, "Blaze... Kau dimana?" gumam Taufan khawatir

"Bang Blaze, dimana?"

"Dari tadi tak ada yang melihat Blaze sama sekali," ucap Solar seraya menghela nafasnya

Ia terus menanyakan pada orang orang yang lewat disekitar mereka, seraya memperlihatkan foto Blaze yang ada di hp nya.

"Ayo cari lagi! Kita pasti akan bertemu dengan Blaze!" seru Taufan dengan semangat

Ice sedari tadi hanya diam, memikirkan kemana kakaknya itu pergi, jujur saja rasa bersalah masih tertanam didalam dirinya.

"Nak Blaze?"

Suara itu menghentikan mereka, terlihat 2 orang pasutri serta seorang bayi yang sedang di gendong oleh sang ibu.

Salah seorang pria yang menyebut nama Blaze tadi tersenyum lega seraya menatap Halilintar yang ada didepannya.

"Akhirnya kita bertemu, saya hanya ingin berterima kasih, karena nak Blaze sudah mau menolong istri saya beberapa hari lalu," ucap pria itu seraya tersenyum tulus

"Kalau tidak ada nak Blaze pagi itu, mungkin anak dan istri saya tak akan selamat."

Ice mengernyit heran, apa maksud dari pria itu? Menyelamatkan istrinya? Beberapa hari lalu? Apa jangan jangan waktu ia mengira Blaze bolos?, Fikir Ice

I'm Tired #Season3☑️Where stories live. Discover now