Eps. 02 [S.3]

836 125 71
                                    

"Satukanlah kembali"

.
.
.

Blaze memasuki rumah nya, sepi, dan sunyi, itulah yang ia rasakan saat ini.

"Sepertinya mereka belum pulang," gumam Blaze seraya melangkah menuju bak sampah yang ada didapur

Ia menatap bak sampah itu, senyumnya merekah kala ia melihat vas bunga yang pecah itu masih berada disana, Blaze memungut nya dengan cepat sebelum saudara saudaranya pulang.

Namun secara tidak sengaja tangan Blaze tergores kaca itu membuat nya meringis kesakitan. Ia menatap tangannya yang berdarah, lalu sebuah siluet bayangan muncul di kepalanya.

'PRANKKK'

"Blaze!!"kaget mereka seraya berdiri menghampiri Blaze

"Blaze kau gak papa?"tanya Taufan dengan raut wajah cemas

"Kak Blaze gak ada yang luka kan?"Tanya Thorn seraya mengelilingi tubuh Blaze mencari luka yang mungkin menancap di tubuh sang kakak

"Aku gak papa kok"jawab Blaze seraya tersenyum manis

"Kau mengagetkan ku kak"Seru Solar seraya menghela nafas lega

Blaze tersenyum miris, waktu itu semua saudaranya mengkhawatirkannya.

"Disini air matamu tak akan pernah ada harganya,ingat itu"Blaze melepaskan cengkraman itu dengan kasar seraya menekan telapak tangan Gempa kearah kepingan kaca kaca yang berserakan dilantai,membuat sang empunya tangan berteriak kesakitan

Blaze menggenggam tangannya yang berdarah itu dengan erat, setitik air mata ia jatuhkan.

"Mungkin ini karma, waktu itu aku terlalu gelap sampai berani menyakiti bang Gem," gumamnya

Blaze kembali memungut sisa pecahan itu, lalu memasukkannya kedalam tas sekolahnya. Blaze segera beranjak menuju kamar nya, ia mengunci pintu lalu segera melepaskan tas nya dari punggungnya.

"Hm... Besok pas mau sekolah aku mampir bentar deh ke supermarket buat beli lem," gumamnya seraya merebahkan dirinya di kasur

"Duh sakit." Blaze meringis pelan kala ia menyentuh pipinya

Ia menatap dirinya di cermin, pipi yang tadinya baik baik saja kini membiru akibat pukulan dari Ice.

"P3k mana ya?" gumamnya seraya mencari sebuah kotak p3k dilamarnya

Ia segera mengobati pipinya kala ia menemukan kotak p3k.

"Ice... Hahaha tidak papa."

"Toh emang pantes gw diginiin, gw kan bandel, mana ada anak bandel yang disayang," gumamnya

Namun setetes air mata ia jatuhkan kala mengingat wajah Ice yang amat marah padanya.

"Sudahlah Blaze, kau cengeng sekali," gumamnya seraya menutup kotak p3k itu lalu kembali merebahkan dirinya di kasur

...

Pagi hari.

Blaze kini sudah berangkat menuju sekolah nya, namun seperti perkataannya kemaren ia menyempatkan dirinya untuk pergi ke supermarket lebih dulu.

I'm Tired #Season3☑️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon