Kerja, Kerja, Tifus (Seokjin)

27 0 0
                                    

Seokjin adalah sosok kakak sulung idaman. Banyak ibu-ibu komplek yang punya anak perempuan ingin menjodohkannya dengan Seokjin. Seokjin hanya merespon dengan senyum. Umur udah legal nikah, tapi dia belum mau menikah. Katanya sih mau fokus bantu ibu dan ayah ngurus adik-adiknya yang masih kecil. Ya intinya gak mau nikah dulu deh.

Seokjin pintar memasak, beres-beres rumah, udah mapan dan kerja di posisi yang lumayan, bisa mengurus adik-adiknya. Idaman deh pokoknya. "Hah... Kak Seokjin lagi yang ditanyain para ibu-ibu tiap ke warung. Gak tau aja kalau Kak Seokjin ngamuk kek gimana. Bakalan gak jadi idaman lagi deh" celetuk Hoseok.

Hoseok berjalan ke dapur dan meletakan belanjaan di meja makan. Belanjaan itu untuk diolah sebagai makan buka nanti. Seokjin menyuruh Hoseok untuk belanja di warung. "Kak Yoongi, nih udah belanjanya"

Yoongi keluar dari kamar dan mengeluarkan bahan-bahan dari kresek. Sudah jam setengah 5, tapi Seokjin belum muncul juga. Macet kali ya?

"Siapapun tolong hubungi Kak Seokjin dia dimana sekarang!!" Teriak Yoongi.

"Ya!!!" Jawab Namjoon.

Namjoon yang sedang membaca buku di ruang tengah, -kebetulan dia lagi di rumah karena kegiatan pesantren kilat hari itu libur- mengambil handphone-nya dan menelpon Seokjin. "Yoboseo"

"Kak Seokjin, kau dimana?"

"Kakak sedang di jalan... Tolong suruh Yoongi untuk segera masak tanpa nunggu kakak" terdengar suara Seokjin agak lemah.

"Kau oke, kak?"

"Emm... Entahlah, Namjoon. Pokoknya tunggu kakak di rumah ya. Sebentar lagi sampai kok"

"Oke oke, hati-hati ya nyetirnya"

"Hmm"

Telepon pun terputus. Namjoon langsung menghampiri Yoongi dan menyampaikan pesan dari Seokjin ke Yoongi. Tidak lama kemudian, Seokjin muncul dengan wajah yang pucat dan dia berjalan sambil memegang dinding. "Kau gak oke, kak" Namjoon menghampiri Seokjin dan membantu Seokjin yang berjalan dengan lemah.

"Haha... I'm okay, Namjoon"

Namjoon mengambil tas yang sedari tadi dipegang Seokjin dan membopong Seokjin ke kamar. "Badan mu panas. Kau sebaiknya istirahat dulu di kasur mu. Aku ambilkan baju ganti mu ya, kak"

Seokjin merebahkan badannya di kasur. Dia merasakan pusing luar biasa. Untung saja dia sampai ke rumah dengan selamat dan dapat memarkirkan mobil dengan sempurna di garasi walau sedang pusing. 'Bisa-bisanya lagi begini malah sakit'

"Kakak..." Terdengar sapaan Jungkook yang lirih.

Seokjin melihat ke sisi kirinya dan melihat Jungkook, Taehyung dan Jimin menatapnya khawatir. Mereka bertiga memegang tangan Seokjin. "Kakak panas banget" ucap Jimin.

Tolong siapapun suruh para bocil ini menjauh. Takutnya sakit Seokjin menular pada mereka. Apalagi mereka sedang puasa juga. "Kak, ini baju gantinya di meja ya. Kalau udah agak mendingan, kakak ganti ya bajunya" Namjoon menyimpan baju ganti untuk Seokjin di atas meja.

"Namjoon... Anak-anak suruh keluar" Ucap Seokjin lirih.

Namjoon langsung menggiring ketiga bocah itu untuk keluar dari kamar. Ketiga bocah itu menatap kakak sulung nya dengan khawatir. "Udah, gapapa. Biarkan Kak Seokjin istirahat dulu ya" hibur Namjoon.

Akhirnya adik-adiknya pada keluar dari kamar. Seokjin harus istirahat dulu sebentar. Siapa tau keadaan nanti maghrib sudah membaik.

.

Seokjin terbangun dan kaget karena dia menyadari bahwa dirinya sedang puasa dan malah tertidur di sore hari. Buru-buru cek jam. Untungnya, masih jam setengah tujuh. Dengan gontai dia beranjak dari kasur dan menghampiri dapur. Kondisi rumah sepi. Pasti adik-adiknya pada pergi sholat maghrib ke masjid. Seokjin mengambil air dan membaca doa buka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bangtan PuasaWhere stories live. Discover now