Chapter 13 - Kesepakatan

780 165 6
                                    

Chapter 13 – Hiraeth – Kesepakatan

Osamu, masih larut dalam lamunannya meskipun ia sudah terjaga selama hampir lima menit. Cahaya lampu yang menyilaukan tak kunjung meruntuhkan tatapan kosongnya itu. Didetik berikutnya, Osamu telah sepenuhnya sadar. Rasa pening membuatnya segera mengerutkan dahi.

“udah sadar?”

“hm..?”        Dengan sedikit kesusahan, Osamu memaksakan diri untuk menoleh. Ada seorang pria berambut pendek yang tengah menatapnya tanpa ekspresi.       “lo siapa?” Tanya Osamu kemudian.

“emh… gue, nemuin elo di pinggir sungai.” Jawabnya.

“gue tau. Maksudnya, gue tanya soal nama lo.”   Osamu tersenyum jahil.

“O..oh… gue, Kozume Kenma.” Katanya, sedikit terbata-bata.

“Kozume, ya.” Ucap Osamu. “Makasih udah nolong gue.” Lanjutnya kemudian.

Kenma menggeleng. “Panggil gue Kenma.” Pintanya.

Sedikit kesulitan, Osamu meraba bagian perutnya yang ternyata sudah dibalut dengan perban. Rupanya, Kenma bukan hanya membawa Osamu pulang kerumahnya, tapi juga mengobati lukanya.

Kenma, Menyelamatkan hidup Osamu.

“lo diserang orang jahat?” Tanya Kenma. Ia membantu Osamu dengan menaikkan sedikit ranjang dibagian kepala.

Sekarang, Osamu bisa bersandar dengan santai.

Lagipula, Kenma juga penasaran. Mengapa orang seperti Osamu bisa terdampar dengan kondisi sekarat.

“gue benci Mafia, dan mereka adalah keluarga gue.” Apa yang diucapkan Osamu, sontak membuat Kenma memiringkan kepalanya. Ia tengah menduga-duga, karena sepertinya- Kenma mengenal orang yang ada dihadapannya saat ini.

“Nama lo siapa?” Tanya Kenma. Penuh kewaspadaan.

“Osamu. Miya Osamu.” Jawab Osamu.
Yang terjadi selanjutnya adalah, Kenma langsung menodongkan pistol miliknya kearah Osamu. Dengan genggamannya yang sedikit bergetar, ia juga melempar tatapan tajam kepada Osamu.

Atmosfer disana mendadak berubah menjadi sedikit menegangkan.

“keluarga lo sengaja supaya elo bisa nyeludup kedalem sini, ya?” Tanya Kenma. Sekarang, intonasinya naik dan terdengar begitu tegas.

“humph-!” decik Osamu. “Gue nggak sudi ngelakuin itu buat mereka.” Osamu duduk sedikit tegap lalu menarik napas panjang, sangat panjang. Kemudian menyandarkan kembali punggungnya pada ranjang.

Sambil menunggu respon Kenma selanjutnya, Osamu memandang ke sekeliling. Ada beberapa figura yang berisi potret Kenma bersama  dua orang yang sepertinya adalah orangtuanya.

Sejak Kenma menodongkan pistol kepadanya, Osamu sudah tahu- kalau Kenma berasal dari keluarga seperti dirinya. Entah harus bersyukur atau tidak- tapi sekarang, Osamu berhutang budi karena Kenma sudah sukarela menyelamatkannya.

Dipikir Kembali, sepertinya hubungan antara organisasi orangtua Osamu dan Kenma tidaklah baik. atau lebih tepatnya, mereka bermusuhan- meskipun pekerjaan yang mereka lakukan sama kotornya.

“Jadi, apa yang terjadi sama lo?” Kenma masi belum bergerak. Membuat Osamu berpikir, mengapa ia sebegitunya waspada. Padahal, Osamu sedang cidera- juga bertangan kosong. Yang berarti, Osamu tidak dapat melakukan pembelaan diri dalam bentuk fisik.

“Kakak kembar gue, berusaha ngebunuh gue.” Sesaat kemudian, bayang-bayang kejadian itu mendadak melintasi pikiran Osamu. Masih teringat jelas, ketika Atsumu enggan melakukan pencarian jenazah Mamahnya. Hal itu menjadi pemicu pertengkaran diantara Miya Kembar.

Hiraeth - Miya Twins [ END ] ✓Where stories live. Discover now