Revenge

1K 165 16
                                    

"T--ttapi, Ga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"T--ttapi, Ga."

"Tapi apa ha?"

"Aku bukannya nggak mau bilang, tapi chat aku tadi siang cuma kamu baca aja. Aku pikir kamu sibuk, jadi aku nggak mau ganggu kesibukan kamu," ucap Sahara mencoba membuat suaminya mengerti.

"Harusnya lo tetap kabarin meskipun gue nggak balas pesan lo. Setidaknya gue tahu, kemana lo mau pergi."

"Iya, maaf. Ini salah aku. Lain kali aku nggak bakal seperti ini lagi. Aku akan selalu kabarin kamu kemanapun aku pergi. Maafin aku, ya?" Pintanya dengan raut wajah menyesal seraya memeluk Sagara.

Bukannya membalas pelukan, Sagara justru mendorong pelan tubuh istrinya agar menjauh. "Gue lapar, bikinin gue makan. Mie aja biar nggak lama," perintahnya sembari berjalan menuju kamar.

Sahara menghela nafasnya dengan kasar, matanya terus menelisik lelaki itu sampai raganya menghilang karena sudah berada di dalam kamar.

"Sabar, Sahara. Suami kamu pasti lagi pusing karena pekerjaan," serunya dalam hati berupaya menguatkan diri.

Tak ingin membuat Sagara semakin marah, ia segera bergegas ke dapur lalu membuatkan mie untuk lelaki itu.

Sikap Sagara hari ini benar-benar membingungkan sekaligus menyebalkan.

🦋🦋🦋

Satu minggu lalu, usai kepulangan duo S dari Dubai. Semua keluarga berada di apartemen, tentu untuk menyambut anak dan menantu mereka.

Apa yang mereka lakukan di Dubai?

Ya, tentu saja berbulan madu. Bahasa kerennya, honeymoon. Pengantin baru, terasa kurang lengkap kalau tidak ada momen bulan madu.

Semua anggota keluarga berada di ruang tamu. Saling bercengkrama dan tentunya menjadi wartawan mendadak untuk mewawancarai anak dan menantunya.

"Gimana selama di sana Ra, enak nggak?" Tanya Amara begitu semangat kepada Sahara.

"Iya, Ma. Sahara senang banget bisa liburan kesana."

"Ngapain aja selama liburan, Ra?" Ucap Helen turut menimpahi omongan besannya.

"Ya, paling makan. Jalan-jalan ke tempat wisata. Yang gitu-gitu deh, Ma."

"Udah anu belom?" Pertanyaan Amara membuat seisi ruangan kebingungan.

Dua pria dewasa di sana justru tersenyum-senyum mendengarnya. Untungnya, Ghafi sedang fokus bermain game. Jadi, telinga remaja itu tidak akan ternodai.

"Anu apa, Ma?" Beo Sahara dengan polosnya.

Helen dan Amara saling menatap dan saling bersikutan. Keduanya sangat ingin tahu, seperti tidak pernah muda saja.

180° [END]Where stories live. Discover now