9.saran

874 90 4
                                    


sudah lewat tiga hari. jex dan Jean masih saja terus bertengkar setiap bertemu, tapi aneh nya kedua manusia itu masih mau mau saja bertemu.

sekarang sudah hari Minggu, paginya Jean menghabiskan waktu untuk joging di luar komplek nya karna bosan dengan pemandangan di dalam komplek nya, dengan perut kosong nya, rencana nya Jean akan sarapan di luar.

"hueee mamii"Jean menoleh ke sebelah kirinya dan sedikit memelankan langkahnya.

"mamii"Jean celingak celinguk di sana apakah ada orang tua anak kecil laki laki itu.

Jean tiba tiba flashback ke masa kecilnya dulu, sama seperti anak kecil itu, tetapi bedanya anak kecil itu hanya sebentar di tinggal ibunya, sedangkan Jean di tinggal hingga beberapa hari.

"kamu main di sana gih"Jean kecil tersenyum girang melihat taman bermain itu. saat itu umur Jean hampir empat tahun.

"unda unda tunggu di cana dulu ya"Jean menunjuk kursi di pinggir taman yang tidak jauh dari taman bermain itu dengan telunjuk munyilnya.

"iya sayang, kamu main gih"Jean mengangguk dan berlari ke salah satu permainan di sana.

banyak juga anak anak lain yang bermain di sana dan di tunggu orang tua nya. sampai Jean tiba tiba tersungkur akibat terjolak anak laki-laki gemuk di belakang nya.

"akh.."Jean menatap lutut nya lama dengan mata yang sudah berlinang.

"h–huaaaa undaaa!"tangis Jean mulai pecah dan mata nya menuju tempat bunda nya duduk tadi tetapi di sana kosong.

"hiks undaaaa huaaa"tangis Jean semakin pecah tetapi masih tidak ada orang yang mengambilnya dan menenangkan dirinya.

Jean kecil menangis sampai senja datang dan seseorang menemuinya lalu mengantarkan nya pulang.

Jean tersenyum getir mengingatnya, betapa tega ibu kandungnya meninggalkan anak kecil yang sebelumnya sangat bahagia bisa bermain di saat sudah lama di tinggal

Jean menghampiri anak itu.

"mami kamu kemana?"Jean jongkok mensejajarkan tingginya dengan anak kecil itu.

"m–mami tadi di cini hiks"Jean tersenyum dan mengusap kepala anak itu.

"kenapa bisa jatuh? kamu nakal yaa"anak iya menggeleng cepat.

"t–tadi ada yang dolong, telus cuma pelgi aja"anak itu menghapus air mata nya yang masih keluar.

Jean terkekeh gemas.

Jean membuka topinya dan memasangkan nya pada anak kecil itu. ia menggendong nya membawa ke tokoh di sebrang nya.

setelah membeli petadin dan hansaplast lalu kembali ke taman itu lagi dan mendudukkan anak kecil itu di kursi sedangkan dirinya berjongkok di hadapan nya.

"kita bersihin dulu ya"ucap Jean lalu mengambil air minum yang di bawa nya untuk mencuci luka nya terlebih dahulu.

"a cakit"Jean terkekeh gemas dan tersenyum pada anak itu.

"sebentar ko sakit nya"dengan sangat pelan Jean membersihkan kotoran dan darah yang mengalir dari lutut anak itu.

"nama kamu siapa?"untuk mengalihkan anak itu Jean lebih baik mengajaknya bicara.

"adam"ucap anak itu hari hati.

"wih bagus ya namanya"

"nama Kaka cendili ciapa?"

badboy its my boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang