' ketika cinta harus dipisahkan oleh norma, dan dipaksa menjalin hubungan dengan orang yang berbeda hanya untuk menutup cintanya yg sebenarnya '
menceritakan tentang dua anak sekolahan yang sama berandal nya, tetapi awal pertemuan mereka dimana saat...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
sudah hampir jam sepuluh pagi. saat ini mereka sedang asik menaruh barang masing masing di dalam tenda.
"eh anjing. barang Lo gue buang nih"ucap bian sambil memegang tas milik lucas.
"jangan dong babih"bian menghiraukan nya.
"Lo tadi kemana? naik bis lain?"tanya Mark.
"iya"jawab jex enteng.
"naik bis doi ye?"
"jex!"yang merasa terpanggil menoleh. jex mendekat dan keluar dari tenda nya.
"kenapa?"
"yang lain juga, di suruh bantuin ngerangkai tenda, kurang soal nya"jex mengangguk ngangguk lalu melirik ke belakang. saat di lirik teman teman nya langsung sok sibuk.
"buruan"jex keluar. menuju anak anak yang lain, jex stop sedikit jauh dari anak anak yang lain tapi mata nya dengan jelas melihat Jean yang menerangkan yang akan di lakukan.
"cantik"tatapan Jean berhenti ke arah dirinya.
"Lo"jex tersadar dan menunjuk dirinya sendiri. Jean mengangguk dan menyuruh nya mendekat.
"dari pada ga ada kerjaan mending bantu"jex mengangguk ngangguk asal. Jean langsung menyuruh anak anak yang lain mulai merangkai tenda.
jex, Jean dan yang lain fokus sendiri merangkai tenda agar sempurna dan tahan. jex sudah selesai dengan sisi nya mata nya mencari kemana Jean dan ternyata laki laki itu di belakang tenda sedang kesusahan menginjak penahan tali tenda.
"bisa sayang?"
"engga"jean minggir dan membiarkan jex yang mengerjakan nya.
"kalo ga bisa minta tolong"Jean sedikit mengerucutkan bibir nya, karna merasa teremehkan, tapi dirinya tertegun melihat jex yang sekali injak langsung pas.
"udah kan?"Jean mengangguk. jex refleks mengacak rambut Jean karna gemas sendiri.
"pake jaket nya. dingin"
"panas tau"
"dingin sayang. mana jaket nya, di pake"karna tidak ingin ada perdebatan, lebih baik Jean menuruti saja.
"AAAAA–"jex dan Jean menoleh ke belakang melihat siapa yang terjerit.
"gila gila, bisa gila sih gue"Mesya mengibaskan kedua tangan nya ke wajah nya seakan kepanasan.
"ga nyangka gue liat live"Jean menyerngit melihat tingkah perempuan aneh itu. Mesya mendekat.
"jex! sekarang gue ngalah, ga papa ko sumpah gapapa Lo gay, lumayan cuci mata HAHAHA....."ucap Mesya lalu langsung pergi dengan tawa yang masih keras seperti orang gila.
jex terkekeh, telapak tangan nya menutup mata Jean yang masih melihat Mesya. tidak lama setelah Jean melepas paksa tangan jex. jex yang tidak mau lepas memilih untuk merangkul saja.
