Ll07

4.7K 480 18
                                    

Cattylia memapah perutnya, tangannya berpegang erat pada tangan othniel saat suaminya itu dengan pelan membantunya turun dari atas kereta

Disamping ada syia yang mendekat memayungi kedua majikannya itu "nyonya apa anda kepanasan? " Tanya syia sembari berjalan pelan dan memperhitungkan setiap langkah cattylia agar dirinya tidak menabrak punggung nyonyanya itu

"Eum,syia berikan kipasnya... " Pinta cattylia menadahkan tangannya ke belakang

Syia dengan sigap mengeluarkan kipas kecil dari tas yang ia bawa di lengannya dan memberikannya pada cattylia

Cattylia menekan tombol pada pegangan kipas dan mengarahkannya disekitaran lehernya. Disamping ada othniel yang berjalan pelan sembari mengusap kening cattylia

Keramaian diluar menarik perhatian cattylia, dia menoleh dan melihat beberapa mobil mewah yang berhenti diluar gerbang kota dadilion "sepertinya tamunya sudah datang niel.. " Ujar cattylia pada suaminya

Othniel terlihat tidak peduli dengan tamu kerajaan itu, matanya bahkan tak bergerak sedikitpun. Pandangan hanya berpusat pada wajah cantik cattylia, istrinya ini mengenakan gaun berwarna lilac dengan rambut diikat asal hingga beberapa helai rambutnya berjatuhan di sela-sela telinganya. Aura lembut itu begitu menguar membuat Othniel terpesona dan ingin menjatuhi ciuman pada bibir mungil lia nya yang saat ini tengah mengerucut lucu karena kepanasan

"Masuk lebih dulu lia, disini panas.. " Othniel merangkul bahu cattylia dan mengajak istrinya masuk kedalam hotel mewah yang ada di di pinggiran kota itu

"Duchess cattylia.. " Salah satu wanita dengan dress maroon menyapanya. Cattylia menatap wajah wanita yang nampak familiar, sedikit berpikir cattylia pun mengingatnya. Wanita itu jennicia istri dari duke jerremy yang waktu itu meminta tumpangan kereta padanya

"Duchess jennicia.. " Cattylia menganguk membalas sapaan jennicia, dia dibantu duduk oleh Othniel dan duduk didepan jennicia dan dua wanita lainnya yang dia ketahui adalah istri dari jendral gerlad dan doctor herlard

Elara dan lilian masih berdiri, mereka menganguk pada cattylia dengan senyum tipis sebagai sapaan dan duduk bersamaan dengan jennicia

Cattylia melihat kedua bayi yang digendong pengasuh dibelakang elara dan lilian, satu bayi berumur sekiranya delapan bulan dan satunya berumur tiga bulan. Dia tersenyum lembut melihat muka lucu keduanya bayi itu dan tampa sadar mengelus perutnya, cattylia benar-benar tidak sabar untuk melihat keykianya

"Bibi. peyut bibi belgeyak, adik ayi nya endang.. " Putra jerremy, Jean terlihat heboh melihat tonjolan dibalik gaun cattylia

"Pasti sedikit nyeri, dulu Jean juga suka menendang bahkan sangat kuat dari itu hingga membuatku tak berdaya dan hanya bisa menahannya " Kata jennicia sembari mengelus puncak kepala Jean yang duduk disampingnya

"Eum, memang nyeri. Tapi rasanya membahagiakan apalagi saat aku merasakan kaki kecilnya di balik perutku" Cattylia tersenyum dengan tangan yang berhenti mengelus perutnya

"Benar. Aku juga merasakan rasa haru yang sama saat owen menendang perutku untuk pertama kalinya " Lilian ikut tersenyum sambil memainkan kaki putranya yang tengah menendang-nendang didalam gendongan pengasuh

"Aku dulu bukannya bahagia tapi panik karena jude tak pernah menendang bahkan sampai umur kandunganku tujuh bulan.. " Kata elara sembari menyambut badan gempal jude yang diberikan pengasuh

"Bisa seperti itu?, kenapa? " Tanya jennicia penasaran

"Kata herlard tidak apa-apa dan ternyata dia hanya ingin bergerak ketika ayahnya mengelusnya, waktu aku hamil dulu herlard sangat sibuk mengikuti teman-temannya keperbatasan hingga jude tak pernah merasakan dielus oleh ayahnya dan oleh sebab itu dia tak pernah menendang dan ketika pertama kali herlard mengelus perutku jude menendang sangat kuat hingga membuatku menjerit. Sungguh rasanya itu sangat-sangat sakit "elara menceritakan dengan heboh dan gaya bicaranya itu terlihat lucu yang membuat cattylia jennicia dan lilian langsung tertawa kecil

Little Lunax | Liskook | (✔️)Where stories live. Discover now