Ll19

1.6K 277 8
                                    

Diluar aula persidangan kerajaan Dadilion, puluhan ribu rakyat beramai-ramai berkumpul. Mereka semua dari pagi berdiri diluar aula dan menunggu sidang keputusan atas hukuman yang akan dijatuhi pada raja kerajaan mongala juga putrinya putri acella yang kemarin sore ditangkap langsung oleh pangeran Alean dan pasukan tentara utama kerajaan yang berada dibawa kepemimpinan pangeran Alean itu sendiri sebagai jendral perang kerajaan Dadilion.

Tragedi penangkapan raja kerajaan mongala dan putrinya kemarin sore terekam jelas diotak seluruh rakyat dadilion, mereka semua menyaksikan ketika pangeran Alean membawa pasukan tentaranya pergi kekerajaan mongala dan menghancurkan jalan-jalanan yang mereka lewati.

Kerusakan tidak terjadi dikerajaan mongala saja tapi kerajaan dadilion juga, beberapa jalanan utama dikerajaan dikabarkan rusak parah karena ulah pangeran Alean dan pasukan tentaranya.

Perkebunan milik rayat dipinggiran kerajaan terkena dampak paling besar. semua tanaman mereka dari sayur, buah, dan bahan pokok lainnya gagal panen karena habis terinjak-terinjak oleh kuda para tentara utama kerajaan kemarin sore.

Kutukan, cacian, dan sumpa serapah tidak henti-hentinya rakyat dadilion lontarkan, Mereka tidak menahan mulut mereka dan terus mengutuk dengan menyebut nama raja kerajaan mongala juga putrinya, putri Acella.

Pintu Aula persidangan dibuka dan saat itu lah tomat yang gagal panen dilemparkan oleh semua rakyat dadilion pada Raja Aroz dan putri Acella yang digiring keluar dari Aula persidangan oleh dua tentara kerajaan.

Penjaga kerajaan yang berjaga-jaga tidak dapat menghentikan para rakyat yang sudah berada dipuncak ambang kemarahan, mereka semua menyalahkan raja Aroz dan putra acella sebagai penyebab dari bencana juga nasib sial yang mereka terima.

Raja Aroz ditangkap oleh pangeran Alean karena dialah yang menjadi dalang utama atas tindakan putri Acella yang ingin membunuh Putri Crianca dan calon anak yang dikandungnya.

Dikamar putri Acella ditemukan surat-surat berisi perintah dari raja Aroz yang ingin agar putrinya putri Acella membuat rencana pembunuhan putri Crianca untuk mengamankan posisinya sebagai istri utama dari pangeran Alean.

Karena menurut peraturan kerajaan, setiap raja, pengeran, bangsawam atau rakyat biasa yang memiliki banyak istri. Mereka tidak dapat menentukan nyonya pertama dirumah mereka kecuali salah satu dari istri mereka ada yang memberi mereka keturunan, maka yang pertama memberi keturunan itulah yang akan menjadi nyonya pertama dirumah. Tidak peduli nyonya itu adalah istri yang dinikahi paling terakhir atau kedua dan ketiga, asalkan dia yang memberi keturunan paling pertama maka dialah yang akan menjadi nyonya pertama dirumah suami mereka.

Puluhan ribu rakyat dadilion berhenti menyerang ketika raja Afallo, Duke Azeco( adik rasa sekaligus ayah dari pangeran alean), pangeran mahkota Arsiel, pangeran Alean, Duke Othniel, duke jerremy, jendral Gerald dan para mentri keluar dari Aula persidangan.

Raja Afallo menghela nafasnya melihat kekacauan didepan Aula persidangan yang dibuat oleh rakyatnya sendiri.

Sudah cukup kekacauan diluar istana dan sekarang ditambah lagi dengan kekacauan diarea didalam istananya.

"Apa lagi yang kalian tunggu" raja Afallo melirik jengkel pada kedua tentara yang mengawal raja Aroz dan putri acella yang bukannya bergegas membawa kedua tahanan itu kelapangan eksekusi tapi malah seperti sengaja menunda-nunda agar Raja Aroz dan putri acella menerima semua perlakuan memalukan seperti ini sebelum menemui ajal mereka.

Mata tajam Raja Afallo seketika melirik pangeran Alean yang sepertinya menjadi dalang dari kekacauan yang terjadi didepan aula persidangan.

"Sepetinya aku benar-benar akan menjadi tua sebelum waktunya" ratap Raja Afallo menggundang rasa geli dihati para menteri yang mendengarnya.

Little Lunax | Liskook | (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang