7. BANGUN HEI

33 5 4
                                    

S E T I A

•••


"H-hah?" gugup Bas.

Lea tersenyum. Ia tahu, pasti calon suaminya ini terkejut kala Lea mengubah panggilannya.

"Kamu gak ada kerjaan lagi, kan?" ulang Lea.

Bas menggeleng.

Jujur, ini sangat gugup. Yang biasanya Lea jutek, cuek, dingin dan selalu berkata 'Lo-Gue' kini berubah drastis 180° menjadi wanita tercantik dan terhangat yang Bas temui.

Lea tersenyum, ia memeluk Bas dari depan dan menyembunyikan kepalanya di dada bidang Bas.

Bas sedikit terkejut, tak biasanya Lea seperti ini. Tetapi ia juga merasa senang, serta membalas pelukan calon istrinya dengan erat.

Menghirup aroma apel yang menyeruak dari rambut lembut Lea.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, tetapi kedua sejoli ini masih setia memejamkan matanya dan menikmati kehangatan yang mereka ciptakan.

Dengan posisi Lea memeluk erat perut Bas dan kepalanya bersender di dada bidang laki-laki itu. Serta posisi Bas yang memeluk erat pinggang Lea dengan posesif serta dagunya yang bertumbu di atas kepala Lea.

Di luar sana, Oliv tersenyum melihat adegan romantis tersebut.

Oliv mendekati mereka lalu membangunkannya dengan perlahan.

"Bangun, weh kalian." ujar Oliv mengguncang kaki Lea.

Merasa ada yang menganggu tidurnya, Lea melepaskan pelukannya dari Bas dan menatap sang Mamah garang.

Dasar, ganggu aja.

"Mamah ganggu, ih!" kesal Lea.

"Ganggu-ganggu palamu, cepet bangun. Udah sore ini," ujar Oliv.

"Baru juga sore, belum malem."

"Ehh... malah tidur lagi, bangun Lea. Asstaghfirullah..." ucap Oliv frustrasi saat melihat Lea malah merebahkan tubuhnya kembali ke atas kasur.

Sedangkan Bas, ia mengerjapkan matanya perlahan mendengar suara ribut barusan. Dan melihat Oliv yang berada di kamar wanitanya.

"Eh, Tante. Maaf, Tan," ucap Bas ramah lalu bangkit dari atas kasur.

Oliv tersenyum geli. "Gimana? Anak Tante hot gak, goyangnya?" goda Oliv.

Bas menggaruk kepalanya yang tak gatal atas pertanyaam jahil dari calon mertuanya tersebut..

"Gak ngapa-ngapain kok, Tan. Aslian deh,"

"Ngapa-ngapa in juga, gapapa kok." goda Oliv kembali.

Bas tersenyum kikuk.

"Bangun Lea. Ya Allah, susah amat nih anak," geram Oliv menarik selimut yang menutupi seluruh badan Lea.

Lea geram, alhasil ia bangkit dan menghentakkan kakinya ke lantai.

"Bawel banget sih, Mamah!" kesal Lea.

"Makanya, kalo sekali di bangun in tuh bangun."

"Ini udah bangun."

"Ya lah." ujar Oliv melenggang pergi meninggalkan Bas dan Lea di kamar.

Bas tersenyum melihat Lea yang sepertinya masih mengantuk karena wanita itu selalu menguap.

Bas menghampiri Lea, ia mengusap kedua matanya serta merapihkan rambut wanita itu yang sedikit berantakkan akibat tidur tadi.

Ia juga mengecup kedua mata Lea, agar wanita itu menatap dengan sempurna.

"Bangun, hei." kekeh Bas.

Bagaikan obat, Lea langsung membuka matanya dengan sempurna dan tersenyum.

"Makasih!"

Cup

Satu kecupan Lea daratkan di pipi kanan Bas lalu wanita itu malah melenggang pergi meninggalkan Bas sendiri.

Bas masih mematung, ia masih tak menyangka jika Lea sudah berubah.

•••

Kamis, 28 April 2022

05:55

SETIA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang