11. JANJI INI YANG TERAKHIR

17 2 0
                                    

SETIA

•••

Dikediaman Lea sudah ramai dengan keluarga Bas yang sudah datang. Ya, seperti yang dibicarakan semalam, hari ini adalah hari pertunangan nya Lea dengan Bas.

Sudah ada Bunda dan juga Ayah nya dari Bas, serta Abang dan juga adik Bas disini.

Bas memang 3 bersaudara, dan ia anak kedua dari Ayah Hilman dan juga Bunda Gita.

Serta memiliki Abang yang bernama Arya, ia sudah menikah dan hanya beda 5 tahun saja dari Bas. Serta adik nya yang bernama Noval. Laki-laki semua memang. Dan Noval masih duduk di bangku SMA kelas 10. Baru masuk SMA.

Lea belum dekat dan kenal jauh dengan keluarga Bas, karena sifat nya yang kemarin-kemarin cuek pada Bas, ia tidak mau tahu apapun tentang calon suami nya itu.

Jadi lah begitu.

Acara tukar cincin dan juga doa pun sudah selesai, kini semuanya sedang menikmati makan siang bersama dikediaman Lea.

Tetapi berbeda dengan kedua makhluk ini, Lea dan Bas. Keduanya malah duduk santai di taman belakang.

"Beneran gak mau makan?" tanya Bas khawatir.

Dikarenakan Lea belum makan nasi, wanita itu hanya makan satu roti saja tadi pagi, kata Mamah nya, Olive.

Lea menggelengkan kepala nya lagi, tanda ia tidak mau.

"Kenapa gak mau, hm? Kamu punya maag lho, nanti kalo sakit gimana?" ucap Bas sabar.

"Iya aku tahu, tapi nanti aja." balas Lea keukeuh.

Bas hanya bisa menghembuskan nafas nya kasar. Keras kepala memang Lea ini.

Lea sudah ganti baju dengan baju biasa, katanya gerah dan ribet juga kalo pake baju kebaya. Sedangkan Bas, laki-laki itu hanya menggunakan kemeja nya saja, jas nya ia taruh di sofa tadi.

Sedangkan Mamah nya Lea, hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah anak nya itu.

"Em ... Nanti kalo udah nikah, kita bakal pindah dari sini? Gak tinggal disini?" tanya Lea pada Bas.

"Iya sayang, aku udah siapin rumah buat kita." jawab Bas tersenyum.

Ada sedikit yang membuat Lea tidak rela meninggalkan rumah nya ini, terutama Mamah nya, Olive.

"Kenapa sayang?" tanya Bas. Ia melihat ada ketidakmauan dan juga tidak rela untuk pergi dari rumah ini.

Akan tetapi, bukankah seorang istri harus ikut kemana pun suami nya pergi?

Itu sudah resiko nya bukan? Dan memang harus nya juga begitu.

"Aku cuman gak mau kalo Mamah kesepian," jawab Lea jujur.

Bas mengerti, pasti ini sulit untuk Lea. Tapi mau bagaimana lagi ya kan.

"Aku janji, kalo aku ada waktu luang, aku anterin kamu ke sini buat jenguk Mamah. Kalo pun aku gak bisa, kamu boleh ke sini, tapi harus izin dulu aku." ucap Bas lembut.

"Gapapa emang?" ujar Lea.

"Ya gapapa dong, masa aku mau misahin kamu sama Mamah, gak akan sayang." kekeh Bas gemas.

"Makasih," ucap Lea tersenyum.

"Iya sayang," balas Bas mengelus surai rambut Lea lembut.

"Aku boleh minta sesuatu gak? Janji ini yang terakhir, sebelum hari pernikahan kita dan kamu jangan marah," ucap Lea takut-takut.

Bas tersenyum. "Minta apa sayang? Ngomong aja,"

"Aku mau ziarah ke makam nya Ares, boleh?" izin Lea.

Bas tersenyum, ternyata itu, ia kira apa.

"Boleh dong, kenapa enggak?" kekeh Bas.

"Beneran?"

"Iya sayang,"

"Makasih," ucap Lea lalu memeluk Bas erat.

"Mau kapan kesananya?" tanya Bas.

"Sekarang aja ayok," jawab Lea.

"Tapi makan dulu," ucap Bas.

Lea nampak berpikir, tapi tak lama ia mengangguk kan kepala nya.

"Iya, tapi suapin." ucap Lea manja.

"Haha ... Iya sayang ayok," kekeh Bas menggandeng lengan Lea masuk ke dalam rumah.

•••

Sabtu, 19 November 2022

14:44

Kota Bogor, Jawa Barat.

Salam kopi :d

Jangan lupa bersyukur untuk hari ini :d

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SETIA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang