05. sunoo ngeselin

285 74 24
                                    

Yumna kebingungan saat sang adik tiba-tiba melendoti lengannya, tidak biasa-biasa sunoo mau berdekatan dengannya seperti ini. Apalagi kedua tangan laki-laki itu melingkar diperutnya

"Lo kenapa sih noo?" Tanya yumna, menatap wajah manis sunoo yg terlihat sedikit sendu.

Tidak ada jawaban, sunoo malah semakin mendusel padanya. Memeluk Yumna erat, wajahnya ia benamkan didada yumna.

"Geli anjir, enak banget Lo ngedusel di tete gue." Kesal yumna, sembari mencoba menyingkirkan kepala sunoo yg bertengger di dadanya. "Ih sunoo, kalo ibu sama ayah liat bisa gawat. Emngnya Lo mau kalo mereka mikir yg enggak-enggak?" Sambungnya

Samar-samar Yumna mendengar isak tangis dari sang adik, dia juga merasakan jika dadanya basah. Sunoo menangis, yumna jadi tidak tega.

Perlahan tangannya terangkat untuk membalas pelukan adiknya, mengelus pelan punggung sunoo yg bergetar pelan.

"L-lo kenapa?" Tanyanya penuh heran, merasa bersalah sudah memarahi sunoo.

"Lo beneran mau nikah? Lo mau ninggalin gue?" Sunoo sedikit menengadahkan kepalanya agar bisa melihat wajah yumna, terlihat jelas wajahnya yg memerah dan mata yg basah. "Jangan sama heeseung, kak." Lanjutnya memelas

Yumna diam, tidak tahu harus merespon bagaimana. Dia terlalu shock mendengar sunoo menangis sembari mengatakan kalau yumna tidak boleh menikah dengan heeseung.

"Jangan nikah dulu, nanti gue nggak ada temennya."

"L-lo apa-apa sih noo, minggir ah gue geli." Yumna segera mendorong sunoo sampai adiknya itu tak lagi memeluknya, Yumna mengusap-usap dadanya yg basah akibat tetesan air mata sunoo. "Lo kenapa sih noo? Kemarin-kemarin lo nggak gini. Kenapa nggak ngomong dari kemarin aja kalo lo nggak setuju gue nikah sama heeseung? Besok lusa ortu heeseung mau kesini, yakali gue batalin gitu aja. Emngnya nggak malu?" Cercanya

"Ya kemarin-kemarin kan gue pikir lo cuma bercanda, makanya gue nggak ngomong apa-apa." Suara sunoo teredam, karena dia menutup wajahnya dengan bantal sofa.

"Lo telat noo."

Sunoo menggeleng, meletakkan bantal sofa ditangannya dan kembali memeluk Yumna seperti sebelumnya. Membuat sang kakak lagi-lagi menggerutu kesal

"Sunoo, geli anjir!" Rengek yumna, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua tangannya ikut terpeluk oleh kedua tangan sunoo. "ANJING, KENAPA DIGIGIT BAMBANG. SAKIT BANGET YA AMPUN, KURANG AJAR LO SUNOO."

Dengan kurang ajarnya, sunoo menggigit kecil dada yumna yg terlapisi baju dan bra. Itu dia lakukan karena kesal dengan sang kakak yg akan menikah dengan heeseung, sunoo hanya khawatir terjadi sesuatu saat sudah tidak bersama lagi.

"Please noo, lepasin gue. Sakit banget tau nggak, lo jahat banget sumpah." Rengek Yumna, payudaranya terasa kebas. Sakit sekali saat sunoo menggigit kecil kulitnya.

"Diem atau gue gigit lagi!" Ancamnya

Yumna tidak mengerti, kenapa sunoo juga punya pemikiran mesum seperti heeseung. Padahal yg yumna tau, adiknya itu tidak pernah bergaul dengan gerombolan anak kurang akhlak. Sunoo lebih suka bermain dengan uno dirumah, itupun tidak mau diganggu yumna.

"Noo, kalo ayah sama ibu liat gimana. Ya ampun—"

"Ya biarin aja."

"Pantat lo biarin aja, diusir dari rumah yg ada. Udah deh noo, mending Lo tidur aja sana. Udah malem tau, besok sekolah." Bujuk yumna, berharap banyak kalau sunoo menurutinya dan melepaskannya.

"Dih, orang gue udah lulus."

Deng! Yumna lupa jika sunoo sudah lulus SMA satu bulan yg lalu. Dan sekarang dia sudah tidak bersekolah lagi, ditawari untuk masuk ke universitas yg sama dengan Yumna saja sunoo menolak keras. Dengan alasan malas memikirkan tugas-tugas yg menurut sunoo tidak penting lagi, dia lebih memilih meneruskan pekerjaan ayah saja mengurus kantor.

𝐌𝐲𝐅 𝐢𝐬 𝐌𝐲𝐇Where stories live. Discover now