Chapter 75

1.7K 144 22
                                    

" Sudah menerima pesan ku? "

" Darimana anda mendapatkan nomor saya? " Jimin kembali bertemu dengan pria yang waktu itu. Sekarang dia duduk di dalam taxi yang di kemudikan oleh orang itu.

" Bukankah ada hal yang jauh lebih penting daripada aku mendapatkan nomor mu. Sudah kau dapatkan apa yang ku minta? "

" Tidak, saya tidak tau apapun. " Jawab Jimin menundukkan wajahnya.

Pandangan pria itu sedikit berubah mendengarnya namun hanya sebentar. " Kita harus segera mengetahui kelemahan mereka sebelum memulai sesuai rencana. Dari kita kau lah yang paling dekat dengan mereka, akan lebih mudah untuk mu mendapatkan itu bukan. "

" Hyung tidak pernah membicarakannya dengan ku, bagaimana bisa aku mengetahuinya. "

" Carilah cara, tidak mungkin tidak ada yang bisa kita temukan. Pasti ada celah yang bisa kita gunakan untuk menghancurkan para baj****n itu. "

Tangan Jimin meremat ujung bajunya. " Akan ku usahakan. "

" Akting mu sampai saat ini terlihat bagus, kau pasti merasa sangat kesal harus bersama para iblis itu untuk waktu yang lama. Tapi kita tetap harus berjalan sesuai rencana, benar begitu kan, Park Jimin? "

Jimin hanya diam di kursi belakang.

" Aku mengandalkan mu. Ku harap kau tidak menghianati kami. "

Jimin mendongak. " Apa maksudmu? "

" Bukan bermaksud apa-apa, bisa saja karena sudah terlanjur mencintai orang orang itu kau melupakan semua perbuatan bengis mereka. Ingat ini Park Jimin, apa yang ku ceritakan pada mu waktu itu tidak lebih hanya sedikit dari semua yang telah mereka perbuat. Mereka monster, iblis berdarah dingin. Ah aku minta maaf sudah mengatakan ini, kau pasti sangat sedih tapi itulah kenyataannya. Jadi bekerjasama lah dengan ku supaya tidak ada lagi yang menjadi korban. "

" Kalau kau butuh bantuan hubungi saja aku, akan ku kirim bantuan untuk membantumu. " Lanjutnya mengakhiri.

Setelah percakapan singkat itu Jimin turun dari taxi yang di tumpangi nya. Mereka sejak tadi hanya berputar putar untuk menghindari pengamatan seseorang. Supaya tidak menimbulkan kecurigaan, Jimin masuk ke dalam toko yang tepat berada di depan sana.
.
.




Jimin membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.

Blam

" Lelahnya.. "

Grep

Lengan kekar melingkari perutnya, terasa hangat dari nafas seseorang menerpa tengkuk lehernya.

" Apa yang membuat mu sampai mendesah panjang hari ini hm? "

Lagi lagi dia di buat terkejut dengan kehadiran mereka. Apakah tidak ada cara yang lebih normal untuk bertemu dengannya selain mengagetinya begini.

Jimin membalikkan badan, mengalungkan lengan rampingnya pada leher yang lebih tinggi.

" Kapan Tae Hyung datang? Kenapa tidak mengabari Jimin? "

" Kejutaan~~ " Seru Taehyung yang membuat tawa renyah keluar dari bibir mungil kekasihnya.

" Hahaha.. Apakah harus seperti ini? Tapi Jimin menyukainya sih hihihi.. "

" Benarkah, ku pikir kamu tidak terkejut. Ah kamu akan lebih suka melihat ini. "

Tanda tanya muncul di kepala Jimin ketika dia di giring Taehyung ke ranjang tidurnya.

" Woah daebak! " Jimin melepas rengkuhan pria itu dan mendekati anjing kecil berwarna coklat di atas ranjang yang langsung patuh dan duduk di atas pangkuannya.

Instagram Bangtan || Jimin x All ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang