Tak terasa mereka sudah setengah tahun sekolah di Sekolah elit Favorit itu.
Bahkan pertemanan mereka sangatlah solid. Hyunjin sangat senang bisa sekelas dengan teman temannya yang saat ini selalu bersamanya.
Ia tidak bisa berfikir jika ia tidak dikelas itu, mungkin hyunjin tidak memiliki teman seperti sebelum sebelumnya.
Jangan tanya mengenai hubungan Jeno dan Hyunjin. Mereka cukup dekat. Sering jeno nganter hyunjin pulang.
Sering juga diajak hyunjin buat keluar, karna hyunjin gak bisa naik motor. Males juga kalau mau ke halte jaraknya dari rumah jauh banget. Harus jalan 15 menit baru nyampe halte.
Jeno sih mau mau aja, toh yang ngajak hyunjin.
Kalau buat kumpul sama temen sih, Jeno jarang ikut. Kecuali kalau kumpulnya dirumahnya.
Jeno hanya keluar jika ada keperluan penting, kesekolah sama nganterin hyunjin aja. Selebihnya Mager katanya.
Bisa dikatakan Jeno sedikit tertarik dengan Hyunjin. Hanya Hyunjin yang mampu membuat hormonnya meningkat.
****
Dirumah Jeno
" Jen, Lo deket sama Hyunjin?"
" Kenapa?"
" Gak papa. Cuma aneh aja sih. Secara hyunjin itu orang baru tapi lo bisa langsung akrab gitu"
Jeno hanya mengendikan bahunya acuh.
" Beneran nih jen, Berarti sepupu gue saingan sama lo dong"
" Maksud lo si Bomin?"
" Iya. Dia juga naksir hyunjin"
Jeno langsung bangkit dari rebahannya.
" Santai bro. Masih ada Heejin kok yang jelas jelas suka sama lo"
" Tapi gue nggak. Dan gue gak pernah tertarik sama tuh cewek"
" Berarti kan emang lo tuh naksir Hyunjin"
" Gue juga bingung. Tapi gue nyaman saat dekat hyunjin dan satu lagi. Hormon gue suka gak terkendali saat deket hyunjin. Beda sama Heejin, mau dia telanjang pun gue gak tertarik anjir"
" Hyunjin emang cantik sih. Untuk ukuran cowok"
" Namanya juga pihak bawah"
" Tapi lo harus mikirin masa depan lo jen, lo itu pewaris keluarga. Dan pasti lo juga butuh keturunan nanti"
" Apa yang Haruto bilang bener jen"
" Gue bisa cari ibu pengganti, sekarang modern. Dan jangan lupa ibu gue juga cowok"
Tbc
Hai
