A

818 34 5
                                    

Alula Kaesi adalah kesayangannya Dean Kayan. Adik perempuan satu-satunya, keluarga terdekatnya setelah kedua orangtua mereka meninggal akibat kecelakaan.

Apapun akan Dean lakukan untuk menerbitkan senyum dan tawa di wajah manis adiknya. Apapun akan Dean korbankan agar adik tercintanya itu tetap aman.

Ya. Adik tercinta.

Mungkin Dean memang mencintai adik kandungnya sendiri.

Sejak orangtua mereka meninggal sepuluh tahun lalu, Dean merasakan dorongan ekstrim untuk selalu menyayangi dan menjaga adiknya. Bermalam-malam mereka tidur seranjang, Alula terus menangis di dadanya sampai terlelap.

Adiknya itu begitu kecil dan rapuh. Begitu sedih dan menderita. Dean bertekad akan melakukan apa saja agar keceriaan adiknya kembali seperti sedia kala.

Apa saja.

"Kak, Alula ijin pulang agak maleman, ya." Gadis berambut panjang itu meraih lengan kakaknya.

Biasanya merangkul atau mengecup pipi kakak galaknya itu bisa sedikit mengurangi keposesifan lelaki itu.

Dean balas membelai rambut adiknya. "Ada acara apa, memang?"

"Kenzo temen kuliah Alula ngadain party. Dia ultah, Kak."

Wajah Dean seketika berubah masam, dia paling tidak suka saat bibir mungil adiknya menyebut nama lelaki lain selain dirinya.

"Boleh kan, Kak?" Alula menggoyang-goyang lengan kekar Dean. "Boleh ya. Boleh ya. Kak, boleh, ya?"

Dean paling tidak kuat melihat Alula dekat-dekat pria lain, tapi dia lebih tidak kuat lagi menolak permintaan gadis itu.

Dean menimbang, "Boleh."

"Yipie!" Alula melonjak kesenangan. Gadis itu mendaratkan ciuman ringan di pelipis Dean. "Makasih Kakakku yang ganteng seduniaaa!"

Dean terkekeh melihat tingkah lucu adiknya itu, tapi segera dia menguasai emosinya lalu dengan nada tegas berkata, "Tapi perginya bareng Kakak."

Tubuh Alula langsung merosot ke lantai. "Kakak..."

"Itu syaratnya, Sayang." Senyuman Dean membuat Alula tidak bisa membantah lagi.

Alula diam sambil tetap merengut. Lama dia menimbang keputusan tapi tetap saja dia tidak setuju dengan syarat dari kakaknya. Dean selalu posesif dengan semua pergerakan Alula di luar rumah, gadis itu selalu dilarang bergaul dengan lawan jenis dan dibatasi jam malam yang ketat.

Dean memang kakak terbaik. Dia bertanggung jawab dan melindungi. Tapi terkadang keposesifannya itu terlalu mengekang hingga Alula merasa sesak dibuatnya.

Masalahnya, kakaknya itu tidak pernah bersikap ramah terhadap teman-teman Alula. Dean selalu dingin dan ketus dan akan sangat-sangat membatasi semua pergerakan Alula. Makanya, bagi Alula tidak akan enak membawanya ke party temannya.

Apalagi ini Kenzo. Cowok yang ditaksir Alula dan kemungkinan Kenzo juga naksir dirinya balik. Bisa murka kakaknya itu kalau tahu dirinya PDKT sama cowok. Wong, pacaran aja dilarang. Aneh sekali Kakaknya ini, padahal Alula sudah dua puluh tahun, masa pacaran masih gak boleh.

Dean sendiri sepuluh tahun lebih tua. Tapi dari sejak dulu memang kakaknya ini tak pernah kelihatan punya teman spesial perempuan. Padahal wajah Dean termasuk tampan, tubuhnya pun tinggi dan lumayan kekar. Apalagi Dean sudah memiliki pekerjaan mapan dan punya bisnis sampingan yang lumayan besar. Tidak mungkin tidak ada wanita yang menyukainya.

Tapi tetap saja lelaki itu hanya fokus kepada adik satu-satunya. Hanya ada Alula dalam hidupnya, Alula dalam kepalanya, Alula dalam mimpinya. Alula adalah segalanya.

Sister ComplexWhere stories live. Discover now