Part 13(SEASON 2)

28 2 2
                                    

Japan, 2031

-Author POV-

Selama bulan berikutnya, Joy menjalani kehidupan yang bisa disebut sebagai gelombang kegembiraan. Persiapan gaun-gaunnya sendiri yang sederhana untuk dikenakan tidaklah begitu penting. Yang lebih penting adalah bahwa Ms Irene sedang mempersiapkan pernikahan, dan rumahnya sibuk dengan perencanaan dan diskusi tanpa henti, dengan Yeri yang berkeliaran di sekeliling mereka dengan gembira, takjub sekaligus cemas. Kemudian, sang penjahit datang, dan terjadilah kehebohan sekaligus kerepotan untuk memilih model dan mengepasnya. Joy dan Sana menghabiskan setengah waktu luang mereka di rumah Ms Irene dan ada malam-malam saat Joy tidak dapat tidur karena bertanya-tanya, apakah tindakannya tepat dengan memberikan saran kepada Ms Irene untuk memilih gaun berwarna cokelat, bukannya biru tua, serta memutuskan untuk menjahit bahan surta kelabunya dengan model putri.

Semua orang yang mengetahui kisah Ms Irene merasa sangat bahagia. Chenle terburu-buru berkunjung ke rumah Ms Irene untuk menceritakan berita itu kepada Joy segera setelah ayahnya memberi tahu kabar itu.

"Aku tahu, aku bisa mempercayai ayah untuk memilih seorang ibu kedua untukku yang mungil dan baik hati," dia berkata dengan bangga. "Sungguh menyenangkan memiliki seorang ayah yang bisa kita andalkan, Sensei. aku memang menyayangi Ms Irene. Nenek juga senang. Nenek bilang, dia benar-benar senang karena ayah tidak memilih orang jepang sebagai istri keduanya. Mrs Myoui berkata, dia benar-benar menyetujui pernikahan itu dan berpikir bahwa Ms Irene tidak akan dianggap aneh lagi. sekarang dia akan dianggap orang biasa, karena dia akan kembali menikah. Tapi, kuharap Ms Irene tidak akan kehilangan pikiran-pikiran anehnya, Sensei, karena aku menyukainya. Dan aku tidak ingin dia menjadi seperti orang lain yang biasa saja. Terlalu banyak orang biasa di sekeliling kita. kau pasti tahu, sensei."

Yeri adalah orang lain yang juga gembira.

"Oh, Joy-chan, semua berubah menjadi sangat indah. Saat Mr Suho dan Ms Irene kembali dari menara mereka, aku akan kembali ke Seoul dan tinggal bersama mereka.. bukankah Mr Suho hebat? Bahkan dia memuja tanah yang Ms Irene pijak dan kadang-kadang aku merasa sangat gelisah jika melihat tatapan matanya saat dia memandang Ms Irene. Semua terlalu mengejutkan. Aku benar-benar bersyukur karena mereka begitu saling terikat. Itu jalan yang terbaik, saat semua sudah terjadi, meskipun beberapa orang bisa bertahan tanpa hal itu. bibiku yang lain telah menikah tiga kali. Dia bilang, pernikahan pertamanya karena cinta, dan dua pernikahan berikutnya benar-benar hanya bersifat bisnis, dan dia bahagia menjalani ketiganya, kecuali saat-saat pemakaman. Tapi, kupikir bibiku mengambil semua resiko"

"Oh, semua ini sangat romantis," desah Joy kepada Sana malam itu. "Jika aku tidak mengambil jalan yang salah saat pergi ke rumah Mina, aku tidak akan pernah mengenal Ms Irene dan jika aku tidak bertemu dengannya, aku tidak akan pernah mengajak Chenle ke sana.. dan dia tidak akan pernah mengirim pesan kepada ayahnya, menceritakan kunjungannya kepada Ms Irene, tepat saat Ms Suho akan menuju Busan. Mr Suho berkata, saat menerima pesan itu, dia berubah pikiran sehingga mengutus rekanannya ke Busan dan malah pulang ke sini. dia belum pernah mendengar kabar apa pun tentang Ms Irene selama tujuh belas tahun.

"Seseorang bercerita kepadanya jika Ms Irene sudah menikah lagi dan dia berpikir kabar itu benar, dan tidak pernah menanyakan apa pun tentang Ms Irene kepada siapa pun. dan sekarang, segalanya telah berjalan lancar. Dan aku berperan dalam mewujudkan hal itu. mungkin, seperti yang ibuku pernah katakan, segalanya telah ditakdirkan dan memang akan terjadi. Namun, meskipun begitu, sungguh menyenangkan untuk berpikir bahwa aku adalah suatu alat yang digunakan untuk menentukan takdir. Ya, memang semua ini sangat romantis."

"Aku tidak bisa mengerti bagaimana kau menganggap peristiwa itu sangat romantis," kata Sana, sedikit ketus. Sana berpikir Joy terlalu membesar-besarkan hal itu dan tidak banyak melakukan persiapan untuk melanjutkan studinya dan selalu berkeliaran ke rumah Ms Irene untuk membantunya. "Awalnya, dua anak muda menjalin sebuah hubungan percintaan terlarang, lalu tuan Kim Suho pergi ke Jepang bersama istrinya dan sangat bahagia dalam segala hal. Kemudian, istrinya meninggal, lalu setelah beberapa saat, dia berpikir untuk mencari tahu apakah kekasih lamanya masih menyukainya. Sementara itu, seorang wanita paruh baya bernama Bae Irene tetap menjanda, mungkin karena tidak ada orang yang cukup baik bagi dirinya, lalu mereka bertemu dan sepakat untuk menikah. Nah, di mana romantisnya semua itu?"

"Oh, memang tidak terdengar romantis, jika kau menceritakannya seperti itu," Joy terkesiap, bagaikan seseorang mengguyurnya dengan air dingin. "Kupikir, seperti itulah cerita mereka jika dituangkan dalam bentuk prosa. Tapi, sungguh berbeda jika kita menuangkannya dalam bentuk puisi.. dan kupikir lebih menyenangkan" Joy berhasil memulihkan diri sehingga matanya berbinar dan pipinya merona 'untuk menuangkannya dalam puisi.'

Sana melirik wajah muda yang bercahaya itu dan mencegah dirinya melontarkan komentar-komentar pedas lainnya. mungkin dia menyadari bahwa lebih baik seperti Joy, memiliki 'visi dan anugerah keindahan'. Itu adalah suatu berkah yang tidak bisa diberikan atau direnggut oleh dunia, dalam cara memandang suatu kehidupan melalui suatu media yang membuatnya tampak lebih indah atau lebih nyata? Saat segalanya tampak berkilauan dalam cahaya dari angkasa, dengan kemegahan dan kesegaran yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, seperti dirinya sendiri dan Yeri, yang hanya bisa mengerti segalanya jika dituangkan ke dalam prosa.

"Kapan pernikahannya berlangsung?" Sana bertanya setelah diam sejenak.

"Rabu terakhir bulan Agustus. Mereka akan menikah di taman, di bawah kanopi tepat saat bunga sakura akan mekar. Sana-chan, semuanya memang romantis, bahkan meskipun dituangkan dalam prosa. Tidak ada orang lain yang akan berada di sana kecuali Mr Suho dan Chenle, Sungjae, Mina dan aku, serta saudara-saudara Ms Irene. Dan mereka akan pergi pukul enam untuk berlibur ke pantai. Saat kembali pada musim gugur, Chenle dan Yeri akan kembali ke Seoul untuk tinggal bersama mereka.

Tapi, rumah Ms Irene akan ditinggalkan dengan keadaan seperti itu.. hanya tentu saja, mereka akan menjual ayam-ayam dan sapi, lalu menutup semua jendelanya. Dan setiap musim panas, mereka akan pulang untuk tinggal di sana. aku sangat senang. Aku pasti merasa sangat sedih di sini saat musim dingin datang, jika memikirkan bahwa rumah tersayang itu tertutup dan tersia-sia, dengan ruangan-ruangan yang kosong.. atau lebih buruk lagi, dengan orang lain yang tinggal di dalamnya. Tapi, sekarang aku bisa melihatnya, seperti yang selalu kulihat, bahwa rumah itu selalu menanti-nanti musim panas dengan bahagia, yang akan membawa kembali kehidupan dan tawa ke dalamnya lagi."

TBC

Jamais Vu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang