02. Kumpul

21.5K 2.1K 100
                                    

Karena hari ini tanggal merah, Lera dan kedua sahabatnya merencanakan untuk kumpul bersama.

Semenjak Lera lulus lebih awal dari Eva dan Farhan, kini jarang lagi bermain atau kumpul bersama. Karna tugas dan posisi Lera sekarang juga sudah terbatas bukan? Ia harus mendahulukan urusan keluarganya ketimbang hal lain diluar sana.

Kini mereka bertiga sudah duduk manis disalah satu resto. Tentu saja Lera menyetujui untuk kumpul bersama temannya juga atas izin suaminya, jika tidak akan dipastikan bahwa rumahnya akan dikepung oleh penjaga berbaju hitam.

Farhan melahap potongan topokki yang ia pesan tadi. "Hmm" ia menggumam. "Ternyata begini rasanya topokki yang katanya uenak buanget itu" ucapnya.

Lera dan Eva diam.

"Mo tau ngga rasanya begimane?" tawar Farhan.

"Apaan?" sahut Eva.

Sebelum berbicara Farhan melahap satu suap topokki lagi. "Be aja!" ia meletakkan sumpitnya kasar. "Rasanya kek tepung-tepung gimana gitu, cuman menang sambelnya doang"

"Kalo dibandingin sama tempe penyet gue, jelas-jelas gue lebih milih tempe penyet ketimbang ini. Malah bisa dapet dua porsi dari satu porsi buat beli kek gini doang" mulutnya bercerocos dengan tatapan mata yang remeh.

Eva melotot. Ia menengok kanan kiri, takutnya pegawai resto ini mendengar ucapan Farhan yang laknat ini.

"Mulut lo tuh ya" Eva menyumpal mulut Farhan dengan selada. "Kalo ngomen tuh liat kanan kiri dulu bisa ngga sih?!"

Farhan mengunyah selada yang dijejel Eva tadi dengan santai. "Emang kenyataannya gitu kok, gue kira rasanya bakalan spesial. Ternyata lebih spesial-an perasaan gue ke lo ketimbang ini" ujarnya pada Eva.

Lera menunduk menahan tawanya. Ia tak ikut bicara jika sudah mengenai hubungan kedua sahabatnya yang tak maju-maju sejak bertahun-tahun lamanya.

"Gajelas lo" komen Eva.

"Lebih tepatnya hubungan kalian yang ngga jelas" ceplos Lera sembari menatap Eva dan Farhan.

Farhan menghela nafas lesu. "Ya gimana ya Ra, masalahnya orangnya gamau diseriusin. Giliran gue sama yang laen nangis" sindirnya.

"Idih, gue? Nangisin lo? Ngg-"

Ucapannya terpotong. "Udahdeh gosah dibahas kalo emang lo gamau" sela Farhan, lalu kembali memakan makanan lain yang ia pesan.

Lera menatap keduanya bergantian, antara kasian dan ikut jengkel pada Eva. Kakinya menendang kaki Farhan yang berada dibawah meja agar ucapannya dijaga, sepertinya Eva sedikit tersentil ketika Farhan mengucapkan kata-kata tadi.

"Emm jadi gimana?" tanya Lera.

"Apanya?" sahut Eva.

"Kampus gimana? Ada kegiatan apa gitu nggak?" tanya Lera mengalihkan pembicaraan. "Udah lama ngga kesana semenjak kelulusan, pengen gitu main kalo ada kegiatan" lanjutnya.

"Kalo kegiatan si belum ada kayanya Ra, tapi kalo lo pengen main ya nggapapa. Sekalian cuci mata gitu yepan" ujar Farhan sembari menaik turunkan alisnya.

"Kalo lo mau diborgol pak Dito nggapapa, gue ikhlas dan gue ngga ikut-ikutan" ucap Eva lalu melengos memakan makanannya.

Lera mengulum bibirnya. "Dia posesif banget sekarang"

Eva mengangkat sebelah alisnya. "Itu karna lo udah jadi milik dia dan diperut lo ada darah daging dia Ra"

Farhan manggut-manggut setuju. "Nanti kalo kita punya dede bayi gue juga bakalan gitu ko Va. Jadi lo harus bisa tabah dan kuat menghadapi ke posesif-an gue" ucapnya PD.

Jodohku Polgan 2 (HIATUS)Where stories live. Discover now