06. Waxing

17.9K 1.7K 120
                                    

Kakinya melangkah dan berlari bebas di atas pasir pantai, meninggalkan jejak kaki yang telah dilewati. Cuaca hari ini lumayan cerah, angin laut juga berhembus sejuk.

"Kamu gamau kesini?"

Dito berdiri sedikit jauh dari Lera, tapi matanya tak luput untuk selalu menatap Lera. Ia menggeleng. "Nanti kalo aku jadi mermaid gimana? Kemaren baginda ratu udah berpesan sama aku kalo aku gaboleh kena air waktu didaratan bisa-"

"Hust sut" Lera menghampiri Dito sembari menjepit mulut pria itu dengan tangannya. "Gada mermet mermet, kalo pun kamu siluman mermet. Emang kamu ga megap-megap kena panas kek gini?"

"Engga dong kan aku udah pake sunscreen, jad-"

Lera kembali membungkam mulut Dito yang nerocos. "Iya, udah. Gosah dilanjut, utun ikut pusing liat papanya yang cerewet."

Dito menggenggam tangan Lera, membalikkan telapak tangannya untuk ia cium. "Mau gendong ga? Mau dong yaa, mau gendong depan apa belakang?"

"Aku belom jawab loh"

"Bodoamat, jadi gimana? Depan aja ya" dengan sekali angkat pria itu menggendong Lera seperti anak kecil. "Kalo gini kan bumil gaperlu cape berdiri" lanjut Dito sembari tersenyum lebar.

Panas. Tentu saja, Lera sedang menahan bibirnya untuk tidak menyunggingkan senyum. "Lebay banget, aku ngga selemah itu ya" ucap Lera sembari mencibir.

"Iya aku tau, kan kamu lulusan militer ayah Gino hahaha" ujar Dito sembari terkekeh.

Pria itu melangkahkan kakinya yg sesekali tersapu ombak laut dengan posisi Lera yang masih ada dalam gendongannya. "Emm yang" panggil Dito.

"Hmm?" sahutnya. Tangan Lera mengusap alis Dito yang tebal.

"Maaf ya, cuma bisa ngajak kamu kesini. Ngga bisa main jauh-jauh kaya temen-temen kamu yang lain" ujar Dito lembut.

Lera tersenyum manis, ia mengusap lembut pipi Dito sembari mengangguk. "Iya, gapapa. Lera tau dan Lera paham, sebelum kamu jadi milik aku lima puluh persen diri kamu udah jadi milik negara." jelas Lera.

Keduanya saling menatap. Mata Dito terus menatap iris mata Lera, mencari letak kebohongan disana. "Yaa meskipun kadang-kadang suka cemburu hihi" lanjut Lera sembari nyengir.

Dito tersenyum lembut. "Jadi?"

Lera menyerngit. "Bikin istana yuk, nanti aku yang cosplay jadi mermet oke?" ajak Dito.

"Dih hahaha" Lera terkekeh.

°°°

Malam.

"Mas"

"Hmm?" sahut Dito tanpa menoleh pada Lera. Pria itu masih menatap laptop dengan jari-jari yang menari di atas keyboard.

"Lera tadi abis beli ini, dan belom coba soalnya takut kalo sakit" ucap Lera sembari memperlihatkan produk waxing yang ia beli di online shop.

Dito menutup laptopnya, kini ia menghadap Lera penuh. "Ini apa?"

"Sugar wax"

"Bukannya adanya itu sugar daddy sama sugar baby ya?"

Reflek Lera mencubit perut Dito gemas. "Ihh bukan, itu buat nyabut bulu." ucapnya.

Dito membelak. "Kamu mau bikin aku botak Ra? Botak klimis gitu? Hihh GAMAU AKU!" protes Dito.

"Engga lah! Ini buat nge waxing bulu keti"

Dito terdiam sejenak, ia masih was-was dan curiga kepada Lera. "Terus ini kamu mau nge wax bulu ketek aku gitu?"

Lera mengangguk.

"Dengan kata lain kamu jadiin aku kelinci percobaan dong?" tanya Dito sembari melotot tak terima.

Lera kembali mengangguk sembari tersenyum.

"ENGGAK!"

"Kenapa? Kan nanti ketinya jadi mulus" ucap Lera.

Dito menggeleng cepat, ia memperhatikan waxing yang digenggam oleh Lera. "Sakit yang" rengek Dito, ia menggeleng. "Gamau"

"Engga sakit kok, ngga kerasa apa-apa." bujuk Lera.

"Tau darimana?"

"Menurut review"

Dito kembali melotot. "Itukan menurut review sayang, bisa aja kan mereka boong"

"Engga lah, ngga mungkin boong. Ya mau yaa pliss" pinta Lera sembari memasang wajah imutnya agar Dito mau.

"No no no, emang kamu pernah coba sebelumnya?"

Lera menggeleng.

"Nah, kamu aja belom nyoba. Mana aku lagi yang jadi korban." ucap Dito, matanya menatap horor waxing itu.

"Ihh engga sakit kok! Percaya sama Lera." ucap Lera sembari tersenyum manis. "Udah ayok!" ajak Lera.

Ting Ting Ting!

"BAKSO BAKSO" teriakan itu berasal dari penjual bakso yang berkeliling di komplek perumahan Lera.

"AAHH RA SAKIT!"

Penjual bakso itu reflek berhenti tepat didepan rumah Lera ketika mendengar seseorang berteriak. Ia mendongak menatap lantai dua rumah Lera. "Astaghfirullah, itu mereka ngapain sampe teriak begitu?"

"Biasa lah pak, pasutri mah suka gitu"

"Eh astaghfirullah neng"

Eva dan Farhan tersenyum pada penjual bakso itu. "Hehe maaf ya pak ngagetin"

"Oalah neng neng gapapa"

Farhan membuka kaca helmnya, ia menoleh kebelakang. "Pulang ay, kita dateng diwaktu yang ngga tepat"

"Emm heem" Eva menyetujui.

Disisi lain.

Dito meringis memegangi ketiaknya yang merah akibat sugar wax tadi. "Arghh" erang Dito.

Sedangkan Lera kini malah mengembangkan senyum bahagianya. "Tuh mas kecabut semua bulunya, iihh eww hahaha" ia terkekeh geli.

Dito menatap Lera horor. "Enda sakit kan? Coba sini Lera liat ketinya"

"Enggak!" Dito menggeleng cepat, pria itu masih setia memegangi ketiaknya sembari meringkuk.

Lera merengut. "Dikasi bedak mas biar ngga merah, coba sini Lera liat." Lera membuka paksa lengan Dito yang mengapit kencang.

"Ini tuh sebenernya ngga sakit, cuman kamu aja yang kaget." jelas Lera.

Dito cemberut. "Tapi perih-perih gimana gitu yang"

"Udah dikasi bedak, nanti ngga perih lagi" ujar Lera sembari mengoleskan bedak bayi pada ketiak Dito. "Sekarang gantian keti satunya."

"Emm sun dulu kalo gitu" pinta Dito sembari memanyunkan bibirnya.

Lera mengambil waxingnya dengan spatula. "Nih sun sama ini mau?"

Dito langsung mengulum bibirnya sembari menggeleng. "Nda mau"

"Makanya,, udah sekarang mana ketiak yang satunya."

"Sun dulu"

Lera menggeleng. "Enggak, engga ada sun sun. Bubur sun tuh adany-"

Cup

°°°°

Hollaaaa gesss

Eh iya fyp tiktok kalian ada lewat polisi yang ganteng itu gasihh woyyy, yang masuk berita itu looo😭
Tapi udah beberapa waktu lalu lewatnya, tau ngga waktu itu donat pengen langsung up. Tapi kondisi nya sedang tidak memungkinkan jadi dipending hihi.
Sayangnya nih katanya udah ade bini dia😌

Kalian komen banyak-banyak ya, apa aja deh yang penting nih hp kagak sepi( ꈍᴗꈍ)

🍩 Thank you 🍩

Jodohku Polgan 2 (HIATUS)Where stories live. Discover now