03. Prik

16.8K 2K 129
                                    

Kerinduan~
Yep yepak yep yepak yep乁 ˘ o ˘ ㄏ

°°°°

Lera datang membawa dua kotak susu digenggamnya, berjalan ke tepi kolam rumahnya menghampiri Dito yang tengah mengadah memandangi langit.

"Mau tanya Ra" Dito menerima susu kotak yang diberikan oleh Lera. Wanita itu ikut duduk disamping Dito dengan kaki yang ia masukkan ke kolam.

"Apa?"

"Kenapa wadah susu ini bentuknya kotak?"

"Karna pabriknya buatnya bentuk kotak" ucap Lera enteng.

Dito menyedot susu kotaknya. "Salah. Karna kalo bentuknya lope itu cintaku padamu eakk"

Lera memandang Dito lempeng, garing sekali gombalannya.

Dito menoleh, manatap ekspresi Lera. "Garing ya Ra?"

"Banget"

"Haha emang sii, aku cuma pengen liat muka lempeng kamu aja" ujarnya.

"Nambah garing tau ngga mas"

Dito menoleh. "Terus kamu maunya dibasahin?"

Lera melotot. "Katanya tadi garing, kalo mau yang ngga garing sini aku ceburin, mumpung depannya kolam" tawar Dito enteng.

Plak

Dengan sengaja Lera menampar keras punggung Dito. "Kamu mau bunuh aku? Ohh gitu ya sekarang, udah nemu yang lebih-"

Cup

Bibirnya langsung membungkam bibir Lera dengan cepat. "Jangan ngomong yang ngga baik, nanti kalo malaikat lewat terus dikabulin gimana?"

Lera mendorong bahu Dito. "Nyenyenye" gumamnya menyepelekan.

Dito tertawa kecil. "Kamu tuh hihhh,, sini mam dulu pipinya" ia menarik tengkuk Lera, menggigit kecil-kecil pipi istrinya yang tembam. "Embul banget si pipi nyai"

"Nyai nyai" Lera melepaskan tangan Dito dari tengkuknya. "Mau tiduran disini ngga?" ia menepuk-nepuk pahanya.

Dito menyerngit. "Mau dong" ia memposisikan dirinya, menjadikan paha Lera sebagai bantalan. "Jarang-jarang nyai nawarin kaya gini" ucapnya lalu tersenyum manis.

"Kepalanya dielus yang, pelan-pelan aja" ujar Dito lalu memejamkan matanya.

Lera menurut, ia mengusap lembut rambut Dito. Tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengusap setiap jengkal wajah suaminya.

"Om kenapa bisa ganteng?"

Mata yang tadinya terpejam dan sedang menghayati usapan istrinya, kini terbuka lebar. "Gimana yang?"

"Om kenapa bisa ganteng?" ulang Lera.

Dito langsung bangkit dari tidurnya, duduk bersila menghadap Lera. "om?"

Lera mengangguk.

"Om?" ulang Dito lagi.

"Iya. Om, om kenapa bisa-"

"Iiss sayang Ra! Sayang! Bukan om" Dito melotot pada Lera. "Kalo ngga gitu kamu manggilnya mas! Bukan om! Iss"

Lera tersenyum. "Om, kan om-om lebih menggoda"

Dito semakin melotot ketika Lera mengucapkan itu. "Kata Eva" sambung Lera lirih.

"Dih ya, dia mah... Udah kamu ngga usah gaul sama Eva ma Farhan lagi, sesat kamu nanti" ujar Dito kesal.

"Kalo gaulnya sama kamu?"

"Ya kalo sama aku..." mereka saling menatap. "Nambah sesat" ucapnya bersamaan.

Lera dan Dito sama-sama tertawa. Sebegini freak nya kah mereka?.

"Emm udah prik banget kita" ucap Lera.

Tangan Dito terulur untuk mengusap lembut perut Lera. "Hmm kasian si utun, pasti kamu tertekan ya tun didalem sana karna denger orang tua kamu yang prik ini haha"

"Ihh mengakui kalo dirinya prik"

"Prik prik gini banyak yang suka" ia menyugar rambutnya kebelakang. "Sampe-sampe istri orang aja naksir sama aku"

Uhuk

****

Kalian kl cerita ini ga dilanjut terus diganti ma cerita penyet ato cerita lain gmn?
Donat bingung

Plis need your opinion

Thank you 🍩

Jodohku Polgan 2 (HIATUS)Where stories live. Discover now