9.Video Call

14.3K 1.5K 80
                                    

Lera menyeka keringatnya yang mengalir di pelipis, ia berjalan menuju sofa untuk duduk. "Hadeh, ko cape banget ya rasanya."

Ia bersandar di sofa, menatap langit-langit rumah. "Jadi gini ya rasanya jadi ibu hamil, sering banget cape padahal cuma nyapu belom yang lain."

Drrtt

Drrtt

Ponselnya bergetar. Ia meraba sofa sekitar dan menatap sekelilingnya. Jemarinya menggeser tombol hijau itu keatas lalu melihat layar yang menampakkan seekor anak kucing.

"Yang lihat kucingnya"

"Itu kucing siapa? Abis nyolong kucing ya?"

"Enak aja nyolong, ini tadi dia yang nyamperin aku kesini tau." ujar Dito diseberang sana.

Lera hanya diam. Ia melihat Dito yang sedang asik memainkan anak kucing.

"Udah makan?" tanya Lera.

"Hmm? Aku? Aku udah makan baru-"

Lera menggeleng. "Bukan, kucingnya maksudnya."

Tampak diseberang sana Dito sedang menahan rasa kesal, dilihat dari raut wajahnya dilayar sudah dapat ditebak.

"Ohh kucing? Udah ko udah ku kasi makan tadi. Mau nanya apalagi ke kucingnya hmm? Nanya udah pup belum gitu, iya?"

Lera mengulum bibirnya kedalam, mencoba menahan tawanya. "Kamu nanya?"

Dito melotot dengan raut jengkel. "Heehh! Udah deh, sana kamu cing. Niat mau bawa pulang malah bikin orang cemburu." Dito menurunkan anak kucing itu dari pangkuan lalu mengambil ponselnya yang tadi ia sandarkan di meja.

"Kamu juga yang, kamu nanya kamu nanya."

"Ahaha ko cemberut gitu mukanya, nambah jelek tau." ledeknya. Lera mendekat hpnya, diam-diam Lera menangkap layar untuk mengabadikan raut cemberut Dito, sungguh itu membuatnya gemas.

Alisnya berkerut, bibirnya juga terus manyun. "Ck, yang..."

"Hmm?"

"Itu kenapa jidatnya aja yang diliatin iss"

Lera sedikit menjauhkan wajahnya dari layar. "Yaa salah siapa cemberut terus."

Terdengar Dito menghela nafas kecil. "Udah maem kamu?"

Lera menganggukkan kepalanya. "Udah sholat?" sekali lagi Lera mengangguk.

"Kamu udah makan?" tanya Lera.

"Udah"

"Sholat nya?"

"Udah juga, ini waktunya tinggal bentar istirahatnya. Dari pada gabut mending liatin kamu ya ngga yang?" ucap Dito sembari menaik-turunkan alisnya.

"Dih, jan genit genit om inget umur." ucap Lera.

"Jangan mulai Ra. Emm mau liat utun"

Lera menurunkan hp nya, memperlihatkan perutnya yang masih datar pada Dito. "Belom keliatan utunnya."

Diseberang sana terlihat Dito yang menyunggingkan senyumnya. Sesaat kemudian ia terlihat seperti melihat seseorang lalu menahan tawanya. "Yang mau lihat perut kamu nanti gimana ngga waktu utun udah mulai besar?"

"Hmm?"

Dito memutar balik kameranya menjadi kamera belakang, ia memperlihatkan seseorang yang berseragam sama dengannya. Terlihat seseorang dengan tubuh sedikit gemuk dan perut yang besar seperti orang hamil. Kemudian ia kembali membalikkan kameranya pada dirinya sendiri.

Dito menunduk dan menahan tawanya mati-matian. "Hahaha yang... Ahaha gakuat."

"Heh astaghfirullah, gaboleh gitu." jika boleh jujur Lera sebenarnya ingin tertawa tapi itu tidak baik apalagi keadaannya yang hamil. "Hust udah, dosa tau mas. Inget istrinya lagi hamil." tegur Lera.

"Eh, ehehe astaghfirullah. Iya iya maap enggak hihi." Dito mencoba meredakan tawanya, ia tak boleh berjulid.

"Emm ngga maksud ngekek ko yang, cuma tadi kebetulan aja liat gitu ihihi."

"Lain kali gaboleh gitu ya, gabaik loo. Nanti kalo dia tau kamu kena teguran." tutur Lera.

Dito manggut-manggut. "Iya yang iya... Yaudah aku matiin dulu yaa babay mama muah."

"Ihh alay."

"Bodo amat alay, udah yaa nanti sun nya dirumah aja."

Lera tersenyum sembari mengangguk, lalu sambungan telfon tersebut mati. Ia melihat gambar yang di screenshot tadi, Lera tertawa kecil. "Ngeselin, tapi dia juga lucu."

°°°°


Haii🤗
Pada malmingan yaa yakan...

Kalian kalo ada recommend ide boleh DM Donat yaa, kali kali aja gitu kalian mau ngasi saran hihi

Papayyy happy reading.
Maap ya kalo ngebosenin dan jangan rubah pandangan kalian sama Dito, karna ini cuma fiksi😚🍩🍩🍩

Jodohku Polgan 2 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang