Part 2

831 96 40
                                    

Hari senin menjadi hari tersibuk bagi kebanyakan orang. Di mana pada hari itu, mayoritas individu akan bangun lebih awal dibandingkan hari weekend untuk membersihkan diri dan bersiap-siap pergi. Entah itu bekerja ataupun sekedar bersekolah.

Hal tersebut tak jauh berbeda dengan apa yang pasangan Wang Yibo dan Xiao Zhan lakukan. Setelah seharian penuh menghabiskan waktu libur yang diisi dengan tangisan sang pria pemilik gigi kelinci, keduanya pun telah bersiap dengan segala perlengkapan tempur untuk mulai beraktivitas.

Wang Yibo nampak gagah dengan setelan jas putih dipadukan kaos warna senada sebagai atasan dan celana kain hitam sebagai bawahan. Sebuah tas hitam yang berisi laptop dan beberapa dokumen penting berada di genggaman. Berbeda dengan Xiao Zhan yang terlihat lebih manis dengan outfit casualnya. Gaya khas anak kuliahan---memegang beberapa buku dan menggunakan mini ransel di punggung.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ayo, Bunny kita berangkat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ayo, Bunny kita berangkat.”

Mengendarai kuda besinya, Yibo membelah keramaian jalan kota Chonqing menuju salah satu universitas ternama di kota itu.

Mereka berboncengan mesra. Di mana kedua tangan Xiao Zhan melingkar erat di perut Wang Yibo. Suasana terasa hangat dengan adanya ocehan-ocehan receh dari pria bermole tersebut hingga tak terasa kuda besi yang dikendarai telah tiba di tujuan.

Chonqing University atau lebih sering disebut dengan Chongda adalah universitas dengan peringkat terbaik di Tiongkok barat daya. Di sanalah Xiao Zhan melanjutkan pendidikan setelah lulus dari senior high school dua tahun yang lalu.

Di kampus bergengsi itu, Xiao Zhan mengambil jurusan bisnis sesuai apa yang diinginkan. Awalnya ia sempat meragu mengingat biaya yang cukup mahal. Namun, kesiapan Yibo dalam memberikan yang terbaik untuknya membuat keraguan itu terhempas jauh-jauh.

Wang Yibo ingin ia berhasil meraih cita-citanya dan Xiao Zhan akan mewujudkan keinginan itu. Ia sadar bahwa tak akan ada yang bisa memberinya cinta seperti yang Yibo berikan.

Xiao Zhan ibarat sebuah berlian yang dilindungi oleh berangkas berkeamanan tinggi. Tak pernah sekalipun lecet, baik itu fisik maupun mental.

Terdengar seperti bualan memang, tapi seperti itulah adanya. Saat di mana ia menyerahkan diri seutuhnya pada sang kekasih, saat itu pulalah segala tanggung jawab beralih ke pundak Wang Yibo.

Never Enough (Yizhan) PDF Ready✅Where stories live. Discover now