Part 12

663 81 58
                                    

Terhitung tiga hari sudah sejak menghilangnya Xiao Zhan dari rumah sakit. Wang Yibo masih sama, masih berusaha mencari keberadaan orang terkasihnya dengan berbagai upaya. Mulai dari melapor pada pihak berwajib, mempekerjakan detektif swasta, bahkan mengunjungi tempat-tempat yang kemungkinan besar didatangi oleh Xiao Zhan. Begitu besar upaya yang Yibo lakukan demi menemukan kembali keberadaan pujaan hatinya.

Tiga hari tanpa Xiao Zhan membuat CEO tampan tersebut kacau balau. Jika dulu ia sanggup bertahan selama lima tahun tanpa sebuah pertemuan, maka lain hal dengan sekarang. Kasusnya jelas berbeda. Tambatan hatinya menghilang tanpa jejak. Segala macam pikiran buruk berkecamuk dalam kepala. Menimbulkan rasa resah akan keadaan sang kekasih.

Masih segar diingatan, bagaimana aksi nekat Xiao Zhan di bandara waktu itu. Bagaimana raut putus asa yang terlukis di wajah, saat ia menolak untuk tetap tinggal.

Dari sanalah Yibo merasa ada hal yang mengganjal, tapi segala praduga yang dimiliki harus dikesampingkan terlebih dahulu. Fokusnya saat ini adalah menemukan Xiao Zhan secepat mungkin sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sehari setelah Xiao Zhan menghilang, tempat pertama yang Yibo datangi adalah Mension Xiao. Yibo berpikir jika pujaan hatinya mungkin saja kembali ke kediaman orang tuanya, tapi nyatanya tidak demikian. Yibo justru mendapat fakta lain yang kembali menghantam hatinya lagi dan lagi.

Menurut penuturan Jakson---orang kepercayaan Xiao Fengmian---tangan kanan ayah Xiao Zhan. Xiao Zhan tidak pernah lagi menginjakkan kaki di Mension Xiao semenjak lima tahun terakhir sejak sembuh dari kecelakaan yang menimpanya. Tidak hanya itu, Jakson juga memberitahu jika Xiao Zhan telah memutus hubungan dengan kedua orang tuanya lantaran kecewa atas sikap egois yang mereka miliki.

Pemuda manis itu benar-benar berontak, ia menolak segala bentuk perhatian yang diberikan oleh Tuan dan Nyonya Xiao. Menanamkan kebencian pada sepasang suami istri yang telah menjadi orang tuanya.

Xiao Zhan lebih memilih berdiri sendiri, tidak sudih menerima uluran tangan dari orang tua yang telah tega memisahkannya dengan sang kekasih.

Di luar sana, tanpa siapapun yang menjadi sandaran, Xiao Zhan bertahan hidup sendiri---melanjutkan pendidikan---bekerja keras untuk memenuhi biaya hidup. Pantas saja, Xiao Zhan nampak lebih kurus dan tidak terurus dibanding saat bersama Yibo beberapa tahun lalu.

Wang Yibo benar-benar tidak menduga jika kekasihnya memilih jalan yang bertentangan dengan kedua orang tuanya. Rasa bersalah semakin menggerogoti mengingat bagaimana sulit kehidupan yang Xiao Zhan-nya jalani lima tahun belakangan. Di saat ia mati-matian jatuh bangun merintis karier di negari orang, kekasihnya juga berusaha mati-matian bertahan hidup seorang diri sembari menunggu kepulangannya. Namun apa yang telah Yibo lakukan saat kembali? Ia justru mendorong pemuda manis itu menjauh dari kehidupannya.

Benar-benar bodoh!!!

"Tuan muda tidak pernah menikah secara nyata. Marga dan statusnya memang berubah tapi dia tidak pernah menikah dengan siapa pun," terang Jakson.

"Bagaimana bisa?" tanya Yibo.

"Apa yang tidak bisa dilakukan jika kita memiliki uang dan kekuasaan? Tuan muda menggunakan kekuasaan Tuan Xiao untuk merubah identitas menjadi Wang Zhan---istri Wang Yibo---anda sendiri. Jadi wajar saja jika orang lain benar-benar mengira jika ia telah menikah. Karena di atas kertas memang seperti itu."

Wang Yibo kembali menitikkan air mata mengingat percakapan terakhir dengan Jakson beberapa hari yang lalu. Xiao Zhannya tidak pernah menikah, kekasihnya itu tidak pernah berkhianat sama sekali. Oh, terkutuklah kau Wang Yibo!

Semua kesalahpahaman yang ada timbul karena kebodohan Yibo sendiri. Jika saja ia menyelidiki lebih dulu, jika saja ia tak mendorong Xiao Zhan pergi, mungkin saat ini kekasihnya sedang berada dalam dekapannya. Bercanda bersama seperti apa yang selalu mereka lakukan dulu.

Never Enough (Yizhan) PDF Ready✅Where stories live. Discover now