Ternyata itu Dewandaru

688 37 0
                                    


Bab 10: Ternyata itu Dewandaru



Aruna berusaha untuk bersikap acuh. Pada orang-orang yang terkejut dengan perubahannya. Durespati membimbing bahwa menjadi cantik akan semakin anggun dengan sikap acuh.
Gadis itu pun mempraktekkan saran aneh Durespati.

Namun, entah mengapa, Aruna justru sangat berharap bahwa yang melihat perubahannya saat ini adalah Dewandaru.

Ada setengah rindu yang Aruna rasakan saat mengingat bagaimana sikap Dewandaru. Kenangan terakhir kalinya, adalah kenangan indah yang berakhir dengan amarah.

Apa Dewandaru tak punya modal, metik bunga sembarangan. Sehingga bunga tersebut ada serangannya. Dasar konyol.

"Eh, hari ini ada guru baru loh," ucap seorang gadis yang duduk di depan bangku Aruna.

"Oh ya! Cewek apa cowok?" gadis yang disebelahnya antusias bertanya.

"Cowok! tinggi, atletis, terus udah gitu masih single!" jawab gadis yang ada di sampingnya.

Aruna mengurutkan kening dengan gosip temannya. Mereka aneh, naksir seorang guru, yang diyakininya pasti usia guru itu lebih tua dari usia para muridnya.

Mengapa mereka mau menikah dengan orang yang terlalu jauh usianya?
Sebab, Aruna itu berharap setidaknya, suaminya kelak jangan terlalu tua.
Memiliki pasangan tua, apa mungkin nantinya akan terlihat disparitas?

"Hai guys! Aku ada kabar baru nih," ucap Sinta dengan wajah berbinar-binar.

"Kabar apaan sih?" tanya yang lainnya.

"Kelas kita bakal ada guru baru loh!" jawabnya antusias.

"Halah, kalau juga, kita semua udah pada tahu kali! palingan juga bapak-bapak berperut buncit!" timpal yang lain.

"Salah! Aku lihat sendiri loh, guru itu orangnya cakep banget, tampan dan ... pokoknya, tiba-tiba aja aku bersedia untuk dilamar deh!" Sinta memperlihatkan kekagumannya dengan penuh percaya diri.

Aruna mendelik dengan pikiran Sinta. Bukankah Sinta sudah punya pacar? Terus, Aryo itu mau dikemanakan?

"Emang kamu yakin gitu Sin, kalau gurunya itu nggak gendut nggak berkumis nggak berkacamata?" tanya Heni teman sebangkunya.

"Yakin lah' orang gue lihat sendiri!" jawabnya bangga menjadi orang pertama yang tahu.

"Kapan?" tanya yang lainnya.

"10 menit yang lalu, saat dia lagi di ruang BP, gitu," jelasnya meyakinkan.

"Jadi bener ya, gurunya tuh cakep?" tanya yang lainnya penasaran.

Durespati pun masuk ke kelas, "eh Dira, kamu udah tau belum, kalau kelas kita ada guru baru yang ganteng?" Durespati terdiam sejenak, "tahu," ucapnya acuh.

"Beneran? tau dari mana? ngelihat sendiri ya?" tanya Sinta.

Respati mengangguk lalu mengabaikan Sinta dan berjalan menuju ke bangkunya, mendekati Aruna. "Pagi Nona cantik," godanya.

Aruna hanya tersenyum dengan ucapan Durespati. Tak sekalipun menggubris ataupun membalas godaan sahabatnya tersebut.

"Katanya ada guru baru loh. Dan emang beneran cakep," ujar Durespati.

"Emangnya udah ketemu?" tanya Aruna.

Respati mengangguk,"yes! cakep banget, pokoknya kalau dia mau sama aku, aku sih embat aja," ucap Durespati.

"Oh," tanggapan Aruna sangat acuh.

"Kamu nggak penasaran gitu sama guru barunya?" heran Durespati.

Aruna mengangguk pelan, "gak sedikitpun," akunya.

Dinikahi Siluman UlarWhere stories live. Discover now