-N-

2.6K 447 15
                                    

-🔐-

Olimpiade 2026 Manggala (II)

Geraldiv
Lo tinggal foto soalnya terus kirim ke grub ap susahnya sih Dir?

Rubiii
Sabar Ger
lagian kita harus nurut sama aturan kan?

Laura Adisti
Btw, yang lo ajak omong gak megang hp tuh...

Geraldiv
Emng Dirga bajingan

Adila P
Kenapa pake chat segala sih? Ngomong langsung aja kali. CCTV di sini gak ngerekam audio.

--

Keenam siswa yang masih merenung di dalam kamar saling berpandangan.

"Iya juga anjir, kenapa kita harus chat?" Gerald berdecak. Cowok itu menatap Dirga penuh selidik.

"Lo yakin bisa jawab sendiri pertanyaannya? Jangan sampek gara-gara lo kita gak lolos penyisihan babak kedua."

Dirga terkekeh. "Soal biologi. Satu nomer. Gak butuh waktu satu menit buat gue jawab soal itu."

"Najis," balas Gerald kesal.

Ruby memicingkan alisnya. "Udah lah, gak usah debat." Cewek itu bersender di dinding. "Jadi hari ini kita free nih?"

"Menurut jadwal, hari ini cuma penyisihan babak kedua. Dan penyisihan babak ketiga dilaksanakan minggu depan hari Senin. Jadi artinya kita bebas sampek besok jam sembilan," terang Gerald sambil mengecek jadwal di ponselnya.

Laura menguap lebar. "Tahu gini gue bawa alat ngegym gue. Bisa-bisa dua minggu di sini berat badan gue naik karena cuma makan sama tidur doang."

"Fyi, di deket aula ada tempat ngegym. Lo bisa ngegym di sana sepuas lo. Ada tulisan gratis ditempel di pintu."

Cewek dengan rambut lebat sepinggang itu melirik Ruby remeh. "Lo gila nyuruh gue ngegym di sana? Bisa jadi bahan tontonan."

Dirga menatap Ruby tak habis pikir. "Ide lo konyol."

Ruby terkekeh sementara Gerald yang sibuk dengan ponselnya menyengir.

Di dalam kamar itu hanya dua orang yang masih bergeming dan tidak tertarik dengan obrolan.

"Kalian berdua ngapain bengong doang?" tanya Laura akhirnya.

Adila lebih dulu tersadar. Cewek itu mengetukkan telunjuknya di meja.

"Kalian gak ngerasa curiga sama sekali?"

Basic melirik Adila, seolah tertarik dengan kalimat yang meluncur dari bibir cewek itu.

"Maksudnya?" tanya Gerald tak paham.

"Gue rasa ada yang nggak beres sama penyisihan babak kedua ini. Mana mungkin mereka cuma ngasih kita satu soal dan itupun dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Waktu yang sangaaaat lama?!"

Dirga yang duduk tenang mulai gelisah, hal itu tak luput dari perhatian Basic.

"Jangan sok tahu deh, Dil. Bisa aja kan ini emang strategi mereka. Lagian tadi yang ngambil soal ke depan kan random bukan anggota yang paling pinter. Siapa tahu tim lain gak bisa ngerjain."

TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang