8

15.1K 3K 122
                                    

Yang penasaran dan ga sabar, di KK dan KBM udah up. Insyaallah bentar lagi bab 16 up, ya.

Berapa harga 1 bab di KK? 2000 rupiah.
Berapa harga 1 bab di KBm? 15 koin setara 1500 rupiah.

Siapa sudah baca sampai bab 15? Baca cerita ini ga sedih, kok. Tapi emosi. Kalau kalian pikir Malik, Jullian, Jingga jahat, kenalan dulu sama Mas Krisna. Kalo lebel cabe, dese cabe apaan ayo?

***

Madu in training 8

Kecemasan yang Daisy Djenar Kinasih rasakan ketika tiba di rumah sakit benar terjadi. Tanpa ada Krisna di sampingnya, Kartika tampak sangat lemah. Jilbab dan gamis panjang memang masih melekat di tubuhnya, tetapi tidak mampu menyembunyikan kondisi aslinya yang sangat menyedihkan.

Lagipula, ke mana pria itu? Seharusnya dia yang berada di samping istrinya, bukan adik ipar atau malah adik angkatnya. 

"Mas Krisna tadi ikut acara balap mobil. Astera jadi salah satu sponsor. Tapi, sudah di jalan menuju ke sini." jawab Gendhis seolah tahu kebingungan di wajah Daisy saat ini. Astera adalah nama dealer milik Krisna yang sekarang memang sedang naik daun. Tidak heran, kemudian Krisna menjadi amat sibuk dan harus digantikan oleh adiknya, Gendhis. Dia sedang memijat lembut lengan Kartika yang saat ini masih terlelap.

"Kok, bisa? Bininya sakit. Seharusnya, sebagai suami, dia sudah curiga Mbak Tika mudah sakit. Ini malah asyik-asyik entah ke mana. Banyak cewek-cewek seksi, loh, itu."

"Krisnaku nggak seperti dugaanmu, Des. Kamu boleh bilang dia seperti apa, tapi Mas Krisna tidak sejahat dan sepicik yang kamu bayangkan. Dia berusaha keras buat memajukan dealer yang dia pegang. Rela masuk ke komunitas ini itu. Beberapa tahun lalu, dia cuma sales biasa yang diremehkan orang nggak bakal sukses walau menang tampang. Tapi, dia membuktikannya. Aku saksi sekeras apa dia memaksa dirinya buat sukses."

Balasan yang keluar dari bibir Kartika, yang tahu-tahu saja seolah menguping pembicaraan Gendhis dan Daisy, membuat Daisy berhenti bicara. Tentu, dia tidak terlalu tahu tentang Krisna. Tapi, pria macam apa yang bahkan tidak tahu kalau istrinya sekarat dan terkapar tidak berdaya seperti yang saat ini sedang dia lihat? 

Mas Krisna sudah setuju jadi suamimu.

Pesan yang dikirimkan oleh Kartika beberapa waktu lalu, kembali membuatnya bergidik. Bagaimana bisa dia menerima pria yang bahkan untuk istri yang amat dicintainya saja bahkan tidak peduli? Mengingat reputasi hubungan dan interaksi mereka berdua amat jauh dikatakan baik, malah minus, menurut Daisy, mustahil dia bakal dijadikan Ratu oleh Krisna.

Yang ada bakal jadi Ratu Demit, kali. Nahan hati melihat sikap sintingnya.

"Oke. Terus dia sudah tahu kalau Mbak sakit." 

Daisy mendekat ke arah ranjang. Gendhis sudah memberinya kesempatan agar dia mendekat ke arah kakak angkatnya. Sejujurnya, Daisy ingin menangis. Air matanya bahkan sudah menggenang. Akan tetapi, dia mesti menahan diri. Kartika tidak begitu suka orang-orang menangisinya. Hal itu juga jadi alasan, selama bertahun-tahun dia menyimpan tentang penyakitnya. Hanya Gendhis yang tahu dan tentu saja Daisy yang merasa dia tertinggal info amat banyak. 

Setelah Kartika menikah, wanita itu tidak seterbuka dulu dan Daisy yang menyerah mengerecoki rumah tangga orang memilih fokus pada kehidupannya di panti dan juga pekerjaan sampingannya sebagai penulis serabutan. 

"Mbak pasti bisa sembuh. Makanya jangan menyerah." 

Daisy berusaha tersenyum tetapi rasanya susah. Terutama ketika dia berusaha menggenggam tangan kakak angkatnya itu. Kurus, gemetar, dan tidak berdaya. Dia sendiri tidak gemuk. Tubuhnya malah cenderung mungil. Pakaian saja dia setia dengan ukuran S, itu saja baru beberapa bulan naik dari ukuran SS yang membuat Gendhis tidak percaya pada Daisy. Bahwa di balik gamis yang menurutnya selebar tenda, ada badan ceking yang kelihatan kurang gizi. 

Madu In TrainingWhere stories live. Discover now