ACER PALMATUM · KAZUHA

497 48 4
                                    

[CHAPTER – KAZUHA]
The painter and the anemo vision wielder.

———

Kazuha tengah berdiri melihat lautan yang luas sembari menemani seorang gadis-sekaligus teman dekatnya dibawah pohon maple yang sedang berguguran karena ulah sang angin.

"Hey [Name], menurutmu apa yang menarik dari sebuah lautan?"

[Name], seorang gadis cantik nan menawan sedang melukis, dan tentunya ia adalah gadis yang ditemani Kazuha. Ia melirik kearah wajah Kazuha yang memandangi dirinya dari samping.

"Lautan ya? Menurutku, yang membuatnya menarik adalah disaat senja seperti ini. Air yang memantulkan cahaya matahari membuat pemandangannya terlihat lebih indah."

Lelaki itu terkekeh pelan mendengar jawabannya lalu menolehkan kepalanya penuh ke arah sang gadis.

"Begitu ya?"

[Name] berdehem "Hm, dan kau jangan bergerak dulu, sebentar lagi lukisan ini akan selesai."

Tanpa berpikir panjang, Kazuha kembali menghadap ke depan, sama seperti posisi semula. Ya, Gadis itu sedang melukisnya, entah mengapa [Name] sungguh bersikeras untuk melakukannya. Ya walaupun sudah ditolak berberapa kali oleh Kazuha namun dia tidak menyerah, dan akhirnya [Name] berhasil membuatnya mengiyakan keinginannya.

[Name] bulak balik melihat objek yang akan ia lukis lalu kertasnya dan, Voila!

"Kazuha! Lukisan ini sudah selesai, kau bisa melihat hasilnya sekarang!"
 
Dengan cepat, ia berlari kecil menuju [Name] yang terlihat bangga dengan hasil karyanya.

Yang dilukis sungguh terpesona dengan karya gadis itu, ya kesimpulannya lukisannya itu sangat bagus.

Gadis itu memperbolehkannya untuk mengambil kertasnya agar bisa melihat lebih jelas.

"Kau sangat berbakat." Ujar Kazuha yang terus memandangi lukisan tersebut.

"Hehe, aku jadi senang bahwa kau menyukainya." Semburat merah muncul dengan perlahan di pipi [Name]

"Oh ya, kau boleh memilikinya.. ya anggap saja ini hadiah pertemanan kita!" Lanjutnya.

Kazuha tersenyum lalu mengacak-acak surai [H/C] milik lawan bicaranya secara lembut.

Seketika hening. Tak ada yang berbicara.

Karena merasa sesi melukisnya sudah selesai, [Name] berdiri dari duduknya namun pergelangan tangannya ditahan oleh Kazuha, ia menariknya agar duduk kembali disebelahnya dengan perlahan agar tidak membuat [Name] tersungkur.

"Duduklah bersamaku lebih lama lagi. Lagipula kau juga pengangguran, kan?"

Kazuha... Beraninya kau!

[Name] tersenyum kikuk, perasaannya tercampur aduk antara bahagia dan marah. Mau bagaimana lagi? Crush-nya itu menahan tangannya dan membuat mereka duduk bersampingan, namun di waktu yang sama ia mengejek [Name] yang memang pengangguran.

Lelaki itu hanya tersenyum lembut, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah [Name].

"Katanya, lukisan itu hadiah untukku, kan?" Tanya Kazuha sebagai pembuka topik pembicaraan.

𝐈𝗡𝗧𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗘𝗗 𝐅𝗔𝗧𝗘 ; genshin impact (REVISI)Where stories live. Discover now