ANALYTICAL HARMONY · HEIZOU

288 22 0
                                    

[CHAPTER – HEIZOU]
Dancing beneath the rain, just the two of us

―――

Sebuah sungai yang begitu jernih dan bersih terdapat di pinggir taman, airnya yang begitu tenang sangatlah cocok untuk tempat jika seseorang ingin mencari tempat yang sungguh tenang.

Angin yang berhembus dengan lembut, dengan dedaunan yang berjatuhan dari pohonnya. Sungguh menggambarkan dunia fantasi seperti di buku-buku novel.

Tidak begitu banyak orang yang melintasi area tersebut, oleh karena itu tempat itu sangatlah sunyi.

Tak lama setelah itu, seorang dua remaja berjalan dengan santai sembari saling menggenggam erat tangan mereka berdua.

"Heizou, lihatlah ke arah kanan!" sang gadis menunjuk.

"Kenapa- Oh. Sebuah sungai?"

Gadis itu mengangguk "Cantik bukan?"

Lelaki bernama Heizou itu hanya tersenyum lalu terkekeh melihat sifat kekasihnya itu yang sangat mirip seperti anak kecil.

Tanpa aba-aba dari gadis bersurai [H/C] itu, ia langsung menarik orang yang berada disebelahnya ke arah bangku yang berhadapan langsung pada sungai.

"Tidak usah menarik-narik diriku, lenganku jadi sakit tau!"

Yang sedang diomeli hanya bisa tertawa ringan lalu menempatkan tasnya disebelah dirinya.

"Ahaha, maafkan aku."

Heizou hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, matanya kemudian tertuju pada sebuah sungai yang sekarang berada di depan mata mereka berdua.

Gadis disebelahnya sedang mengutak-atik ponselnya dan seketika menempatkannya kembali ke dalam tas.

"Siang-siang begini ternyata tidak sepanas yang kukira, ya? Biasanya panas sekali."

"Tentu saja karena ini sedang mendung..."

Seketika gadisnya membulatkan matanya tidak percaya.

"HAH? MENDUNG!? KENAPA TIDAK DARI TADI BILANGNYA???"

Dengan cepat Heizou membungkam mulut [Name] sebelum ia berteriak-teriak lagi. Ya karena jika ia berteriak untuk kedua kalinya tentunya akan menjadi berisik.

"Kenapa? Mau segera pulang?"

[Name] menggeleng tidak mau.

"Keburu tenggelam oleh pemandangan sungainya~" Ucapnya dengan nada rendah.

Heizou menghela nafas lalu menyenderkan kepala kekasihnya ke bahunya.

Suasana menjadi sungguh sunyi, hanya helaan nafas yang bisa terdengar. Ternyata [Name] tertidur di bahu Heizou, sedangkan ia sendiri sedang membelai rambut milik sang kekasih dengan lembut.

Seketika rintikan air mulai berjatuhan, lama kelamaan rintikan tersebut semakin deras, menandakan bahwa hujan sudah tiba.

"Sial... [Name]?! Bangun!"

Merasa terpanggil, [Name] terbangun dengan keadaan bajunya yang sangat basah, sama halnya dengan Heizou.

"Loh? Hujan ya..."

[Name] bangkit dari duduknya, meninggalkan Heizou sendiri di bangku taman hanya untuk pergi mendekati sungai.

Sederas apapun hujannya, sungainya masih begitu tenang, aneh bukan?

"Heizou! Ayo berdansa di bawah hujan!"

"Kau gila ya? Bagaimana nanti kalau kau jatuh sakit?"

Bukannya menurut, [Name] hanya menjulurkan lidahnya kemudian mengambil beberapa langkah ke belakang "Biarin."

Lelaki itu hanya menepuk keningnya lalu berjalan menuju kekasihnya yang senantiasa menunggu dirinya untuk datang kemari.

"Sudah siap menerima konsekuensinya, Tuan Putri?"

"Jelas sudah!" Jawabnya dengan senyuman.

Hujan yang tak kunjung henti terus mengguyur kota itu dengan amat deras. [Name] dan Heizou berdansa di bawah dinginnya udara dan tajamnya rintik air. Tidak peduli jika mereka bisa jatuh sakit.

Sekali-kali Heizou menyelipkan helai rambut [H/C] milik [Name] ke belakang daun telinganya agar tidak menutupi wajah cantiknya.

Mereka berdua terus berdansa sampai akhirnya hujan pun telah berhenti. Heizou menarik lengan [Name] lembut, membawanya pada dekapan lalu mencium keningnya lama.

"Hanya sekali ini saja ya? Jika kau memintanya lagi aku akan menolaknya. Aku tidak mau kau sakit."

Gadisnya menjawab dengan senyuman lalu menunduk karena malu. Tangannya mengusap air hujan yang menempel pada wajahnya.

"Iya iya, hanya sekali ini saja."

Sepasang kekasih itu segera pergi meninggalkan taman dengan cepat. Tentunya harus mengganti baju mereka dengan yang kering.

Keesokan harinya, [Name] jatuh sakit pada pagi buta. Terpaksa Heizou harus bangun cepat dan ikut membantu mengurusi [Name] bersama orangtuanya. Kenapa Heizou tidak jatuh sakit? Tak tau, tanyakan saja kepada dirinya.

Ya intinya keseharian mereka dinikmati dan dihiasi dengan Heizou yang harus merawat [Name] yang sedang terkena demam dan flu. Kasihan sekali Heizounya.

——————————

REQUESTED BY: victoria_chxnal

𝐈𝗡𝗧𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗘𝗗 𝐅𝗔𝗧𝗘 ; genshin impact (REVISI)Where stories live. Discover now