𝐈𝗡𝗧𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗘𝗗 𝐅𝗔𝗧𝗘 ; genshin impact (REVISI)

𝗕𝗘𝗥𝗞𝗘𝗟𝗔𝗛𝗜 ∷ genshin

(tidak estetik estetik dulu ya)

𝗕𝗘𝗥𝗞𝗘𝗟𝗔𝗛𝗜 #OOC?

╭──   ⋅   ⋅ ──   ✩   ── ⋅   ⋅   ──╮

Lumine:

Sejujurnya, Lumine bakalan terheran-heran mengapa sekujur tubuhmu memiliki banyak luka. Tanpa basa basi, ia langsung menanyakan apa yang habis kau lakukan

"Kau habis melakukan apa?"

Suara Lumine yang kini terdengar seram membuatmu bergidik ngeri, siapa juga yang ingin di–omeli olehnya?

"B–berkelahi"

//Facepalm

Aether:

Tidak beda jauh dari adiknya–Lumine. Namun Aether jelas akan menanyakan banyak hal tentang dimana, kapan, siapa, dan kenapa.

"Siapa orangnya?"

Kalau Aether sudah menanyakan hal ini, the end. Bisa-bisa dia akan menceramahi orang itu panjang lebar lalu diakhiri dengan banyak luka di seluruh bagian tubuh orang yang berani melukaimu.

Paimon:

Tanpa dijelaskan–pun Paimon sudah pasti

"Bukan urusan Paimon ya, [Name]! Salahmu sendiri! ngapain juga berkelahi!"

Eits! Jangan salah paham dulu! Walaupun Paimon berbicara seperti itu. yang pasti dia sebenarnya khawatir denganmu.

"Awas kalau kamu berkelahi lagi dengannya, yang repot nanti malah aku"

———————————————————

Albedo:

Tidak percaya bahwa kau berkelahi dengan seseorang, ia membelalakkan matanya lalu mengerutkan keningnya.

"Ada ada saja kamu ini, tunggu disini. Aku akan meracik ramuan penyembuh untukmu"

Meski membuatnya membutuhkan waktu yang lama, Albedo meninggalkan ramuannya yang sedang diolah hanya untuk menemanimu sembari menghiburmu.

Aloy:

Aloy menggelengkan kepalanya lalu berkacak pinggang.

"Kau ini, sini-sini! Biar aku lihat dimana saja luka-luka–mu terletak"

Terdengar seperti kakak yang pasrah atas perbuatan adiknya. Doakan saja semoga kau tidak diceramahi panjang lebar setelah diobati.

Amber:

Amber yang mendengar–mu bercerita tentang kamu yang berkelahi dengan seseorang membuatnya menghela nafas panjang lalu memelukmu.

"Maaf ya, [Name]. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik... seharusnya aku tau lebih awal tentang ini"

Ya begitulah, Amber merasa bersalah karena tidak bisa menjadi perisai bagi dirimu. Melihat Amber yang terus-menerus meminta maaf malah membuatmu ikut merasa bersalah karena membuatnya sungguh khawatir.