ANALYTICAL HARMONY · HEIZOU

353 42 4
                                    

[CHAPTER – HEIZOU]
Fight for life or fight to be mine?

—————

Seorang gadis remaja berlari secepat-cepatnya seperti sedang dikejar oleh sesuatu yang mengerikan. Di jas-nya terdapat sebuah pin dengan nama [Full Name].

'Gawat! ini sungguh gawat! Dia akan marah tidak ya?'

Suara hentakan sepatu terdengar begitu keras di lorong, mungkin jika ada orang-orang berlalu lalang di sekitar, bisa-bisa [Name] dimarahi atau lebih parahnya bisa menabrak murid yang ada disana. Untung saja ia masuk sekolah lebih awal, sehingga sekelilingnya terlihat sungguh sepi.

Sesampainya dia di depan pintu, ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengetuk pintu secara perlahan.

"Masuk!" Itu adalah jawaban yang ia dapatkan setelah mengetuk pintu. Mendengar teriakan dari seseorang yang ada di dalam sana, membuat [Name] sedikit tersentak olehnya.

[Name] membuka pintu lalu menutupnya kembali agar pembicaraan diantara dua insan terjaga. Di depannya sekarang ada lelaki bersurai burgundy yang sedang mempersiapkan diri, ditemani oleh peralatan latihan milik [Name] yang sengaja disimpan di ruang tersebut.

"[Name]? Kau hari ini datangnya lumayan pagi, ah tidak.. ini terlalu pagi." Ujar Heizou dengan wajah datar (efek bangun terlalu pagi).

"Ah iya, Heizou. Aku tidak ingin lagi datang terlalu siang, kau sendiri tau kan bagaimana jika hari sudah mulai siang?"

Heizou hanya menghela nafas kemudian mengambil peralatan milik [Name] yang berada di meja.

Lelaki itu mengangguk paham lalu mengalihkan pandangannya kepada gadis yang ada di depannya.

"Hn, kita bisa mulai latihannya sekarang."

[Name] bertepuk tangan sebagai tanda kesenangannya.

"Baiklah! Ayo!"

Lelaki yang bernama Heizou itu segera melatih [Name] sebuah gerakan bela diri. Karena gadis itu sudah sering datang kemari, bisa dibilang ia sudah cukup menguasainya. Namun menurut Heizou, sebagian gerakan yang ia lakukan selalu salah. Itulah mengapa [Name] masih saja di suruh latihan kesini lagi dan lagi.

"Salah, kau seharusnya melakukannya seperti ini!"

"Kau seperti mumi..."

"Yang semangat! Tidak mungkin kau ingin melawan penjahat dengan gerakan lesu seperti itu."

"Salah."

"Kau sebenarnya latihan sendiri di rumah tidak sih?"

Ya... begitulah, Heizou terus-terusan mengkritik gerakan [Name]. Namun sebagai murid yang baik hati nan penyabar, tentu saja [Name] tidak keberatan dengan seluruh kritik yang ia dapatkan dari Heizou, justru dengan kritik tersebut ia bisa melihat letak kesalahannya dimana... Itu sih kata [Name].

"Baiklah, [Name] sampai disini saja latihan untuk pagi ini. Ingat! Saat jam istirahat sudah dimulai, segeralah kau datang kemari, masih banyak yang harus aku perbaiki dari gerakan-mu tersebut."

𝐈𝗡𝗧𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗘𝗗 𝐅𝗔𝗧𝗘 ; genshin impact (REVISI)Where stories live. Discover now