DANCE OF LOTUSLIGHT · NILOU

52 5 0
                                    

[CHAPTER - NILOU]
She's an admirable dancer, and he's nothing but an audience.

———

 Indah. Hanya satu kata itu yang bisa mendeskripsikan tariannya. Begitu indah sehingga [Name] tidak bisa berkata-kata.

 Nilou, harus dia akui bahwa tak hanya tarianmu yang indah. Parasmu juga indah, lebih indah dari tarianmu. Suaramu, wajahmu, gerak-gerikmu, semua hal tentang dirimu begitu indah.

 Mungkin saja, dirimu sudah sangat mendekati dengan kata Sempurna. Ah tidak, kau memang sempurna. Saking sempurnanya dirimu, sampai-sampai lelaki itu bisa jatuh cinta denganmu.

 Dia bahkan berandai dirinya bisa mendekatimu sama seperti traveler. Malangnya dirinya hanya bisa menatapmu dari jauh, melihatmu menari dari bangku penonton.

 Dia hanya lelaki biasa, tak lebih, dan dia tau akan hal itu. Namun mengapa dia masih berharap bisa meraihmu?

"Cantiknya..."

 Ditempat ini, ia berharap bahwa suatu hari kau tau bahwa dirinya hidup.

 Tariannya diakhiri dengan gerakan yang sungguh indah, sehingga para penonton bangkit dari duduknya lalu bertepuk tangan dengan meriah.

 [Name] hanya bisa diam ditempatnya. Entah sudah berberapa kali dia menghadiri tempat ini, namun masih saja dia tertegun melihat tariannya.

 Sepertinya... [Name] telah jatuh cinta dengannya terlalu dalam.

 Penampilannya telah berakhir, tanpa berpikir panjang lelaki tersebut pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun langkahnya terhenti disaat ia mendengar seseorang memanggilnya.

"Kumohon! Tunggu sebentar!"

 Ia mengira bahwa orang yang dipanggil bukanlah dirinya, namun dugaannya salah.

"Hey?" Sang empu suara menahan pundak lelaki tersebut.

 Ia mengenali suara ini, suara yang sungguh merdu baginya. Ah, Nilou... Rupanya kau yang memanggilnya.

 Dengan segera, [Name] membalikkan tubuhnya menghadap Nilou. Ini pertama kalinya dirinya berada di jarak yang dekat dengannya, jantungnya berdegup kencang, nafasnya memburu. Apakah ini sebuah mimpi?

"Bisakah kau mengikutiku ke belakang panggung? Ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu."

 Seketika, suara yang begitu nyaring menggema ke seluruh sudut teater. Nilou tersentak, membulatkan kedua matanya sebelum ia sempat berteriak.

"H-hey! Apa yang kau lakukan?!"

 [Name] menampar dirinya sendiri, ia percaya bahwa ini hanyalah mimpi sekilas. Dan sekarang ia baru tersadar bahwa ini semua kenyataan, ini semua terjadi di dunia nyata!

 Nilou menggenggam tangan [Name] erat lalu mengelus pipi yang baru saja lelaki tersebut tampar.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri. Sudahlah! Ikuti aku!"

 Gadis tersebut menarik lengan [Name], genggamannya sangatlah lembut bagai bulu. Jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya, ia merasakan kakinya yang melemah. Oh, Nilou? Apa yang kau lakukan terhadap lelaki ini?

 Sesampainya di belakang panggung, Nilou berdiri tepat dihadapan [Name] dengan lengannya yang berada dibelakang dan wajahnya yang sedikit menunduk.

"Jadi begini, aku telah memperhatikan dirimu sejak awal kau datang. Dan, ah... aku baru sadar bahwa kau selalu menghadiri penampilanku."

 Tunggu, apa?! Jadi Nilou sudah mengetahui keberadaannya sejak dulu?! Hal ini membuatnya gila, ini mustahil, pikirnya.

"Jika kau tidak keberatan, siapa namamu?"

"Aku.. Aku [Name]."

 Ini adalah momen yang ia impikan, mampu berkenalan dengan Nilou. Ternyata doa nya terkabulkan, ini hari yang sangat beruntung baginya.

 Nilou tertawa geli. Tangannya menutupi bibir merah mudanya, matanya terpejam. Bisa-bisa [Name] ambruk pada detik ini juga.

"Namamu sangatlah bagus. Salam kenal ya, [Name]!"

 Lelaki tersebut tak bisa berkata-kata, ia hanya bisa mengangguk. Gugup, itulah yang [Name] rasakan disaat ia berada di hadapan Nilou.

"Mengapa.."

"H-huh?"

"Mengapa kau 'tertarik' denganku?"

"Fufu, entahlah... Pertama kali aku menjatuhkan pandanganku padamu, aku pikir kita bisa akrab."

"Begitu ya?"

 [Name] terlihat begitu lemah jika sudah berhadapan dengan Nilou. Namun apapun yang terjadi, lelaki tersebut harus terlihat biasa saja meski hatinya berdegup tidak karuan.

"Setelah malam tiba, aku ingin kau menemaniku latihan. Bagaimana?"

 Ah... Senyuman itu, senyuman yang mampu membuat siapapun yang melihatnya meleleh. Dan apa-apaan tawaran tadi? Menemaninya latihan? Hanya mereka berdua? Oh ayolah, siapa yang ingin menolak tawaran langka seperti itu?!

"Tak masalah, namun... Apa kau yakin? Hanya kita?"

 Gadis tersebut mengangguk, ia berjalan mendekati [Name].

"Kau bebas mengkritik dan memberi saran pada tarianku." Nilou menggenggam kedua tangan lelaki itu kembali lalu menatapnya lekat "Mohon bantuannya, ya?"

——————————

REQUESTED BY: arl782

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐈𝗡𝗧𝗘𝗥𝗪𝗜𝗡𝗘𝗗 𝐅𝗔𝗧𝗘 ; genshin impact (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang