(8) Maria Uut

7 3 1
                                    

Menanti Kau Merah

Malam kelabu, bulan purnama nampak membulat sempurna dan bercahaya. Sesosok makhluk menggeliat, bangkit dan menatap rembulan. "Purnama yang sempurna," katanya. Tubuhnya bergerak, kakinya melangkah menuju tanah lapang, menyerap cahaya bulan yang memberinya kekuatan. Ia melanjutkan langkah hendak mencari mangsa untuk memuaskan hasratnya yang haus akan darah. Warna merah yang sangat disukainya, yang memberinya kepuasan.

Langkahnya terhenti tatkala melihat seorang gadis berjalan sendirian di bawah terang bulan. Dari kejauhan sudah tercium aroma manis dari tubuh sang gadis. Mengamati penampilannya yang mengerikan, ia mengubah diri menjadi seorang pria tampan untuk memikat mangsa. Didekatinya sang gadis, berpura-pura menanyakan waktu dan perlahan memikat perhatiannya. Ia giring sang gadis ke peraduan, mengantarnya menuju khayalan.

"Kamu cantik sekali," rayunya. Sang gadis tersipu, tak sadar dirinya sedang ditipu. "Kamu juga tampan, sangat tampan," balasnya. Terhipnotis oleh tatapan tajam si sosok, gadis itu pun rela menyerahkan diri sebagai mangsa. Puas sudah menikmati darah gadis yang masih suci, ia menatap ke jendela, "Manis sekali rasanya."

Maria
Cilacap, 03 Juni 2022

Games Nulis Temen KareyWhere stories live. Discover now