Games Nulis Temen Karey

(9) Azzea Trysa

Menanti kau merah
Karya : Azzea Trysa

Aku membuka mataku dan tersentak kaget karena terkepung dalam kegelapan. Pandanganku beralih melihat kantong kompres air hangat yang sekarang sudah dingin di pangkuanku. Aku menghela nafas lega, rupanya aku hanya tertidur setelah berjuang melawan nyeri akibat tamu bulanan. Tanpa pikir panjang aku pun beranjak dari kasur dan hendak menyalakan lampu. Tapi nihil, lampu kamarku tidak menyala sama sekali. "Ohh mati lampu," batinku.

Melihat jendela kamarku yang masih terbuka lebar. Aku memutuskan untuk menutupnya. Sekilas, terlihat bulan purnama yang bulat penuh di langit. Kata orang, saat bulan sedang terlihat penuh dan sempurna. Itulah momen ketika garis yang memisahkan realita dan dunia gaib menjadi setipis rambut manusia. Melihat kantong kompres air hangat tadi tergeletak di kasur aku tersadar, bahwa bukan hanya tamu bulanan yang akan menghampiriku, tapi 'dia' yang menantikan momen ini juga akan datang. Merepotkan! Pikirku.

Kudengar mereka takut cahaya, jadi aku pun mengambil senter di kolong mejaku. Kunyalakan benda itu untuk memastikannya bisa berfungsi. Namun, alangkah terkejutnya aku ketika cahaya yang menyorot berwarna merah seperti darah. Reflek kujatuhkan senter itu. Saat menghantam lantai warna sorotnya berubah kembali seperti normal. Aku yakin itu petanda 'dia' akan datang. Walau takut, aku tetap meyakinkan diri untuk mengambil senter itu dari lantai dan berkata "Aku tau kau akan datang. Munculah sekarang jika kau mau, aku sudah muak!" Berbekalkan senter yang menyala aku duduk diatas kasur sambil bersandar di tembok sebelahnya. Dari sini aku bisa melihat seisi kamarku, posisi yang pas untuk bersiap jika 'dia' benar-benar datang. Setelah beberapa menit hening, tiba-tiba aku merinding. Sekujur tubuhku mendadak dingin dan lemas. Aku memejamkan mata mengumpat "Sial! Aku lupa mereka bisa menembus tembok,"

Malang, 03 Juni 2022

instagram : @azzea_trs
wattpad : @AzZeaTrysa