1. Ghanis Gayatri Kelvana

2.6K 135 0
                                    


Mimpi...

Perasaan ini berlarut dalam ketidaknyamanan

Ghanis Gayatri Kelvana baru saja terbangun dari mimpinya. Mimpi yang sampai sekarang masih menghantuinya. Mimpi yang seakan merenggut kewarasan nya. Perjalanan hidup yang menyakiti nya. Benarkah itu sebuah mimpi? Seakan pertanyaan itu yang menghantuinya.

"Ghanis bangun..." Suara berat yang tak lain suara dari Abang nya membuat Ghanis segera bangkit dari tempat tidurnya.

Ghanis segera memakai seragam sekolahnya, tanpa harus merapikan kembali.

"pagi." Sapa Ghanis saat sudah mendapati keluarga nya duduk dengan rapi.

"Sekolah yang bener, jangan buat ulah." Sindiran itu mengarah pada Ghanis. Gadis itu tau dengan jelas. Ia juga sudah terbiasa mendapatkan perkataan yang lebih pedas dari itu.

"Maa, ini masih pagi loh." Belaan dari Abang Ghanis yang tak lain adalah Kean Kelvana membuat Ghanis bersyukur diberikan Abang yang pengertian seperti Kean.

"Justru masih pagi. Itu berarti peringatan biar gak ngulah. Mama capek, tiap hari banyak tetangga yang jelekin mama akibat perlakuan adik kesayangan mu itu. Udah ga mood, mama kenyang." Wanita paruh baya tersebut segera beranjak dari duduknya.

"Kamu ga usah dengerin mama yah. sekarang kamu berangkat sekolah. Belajar yang benar, kalo ada yang macam-macam sama kamu. Bilang ke Abang yah...." Ujar Kean kepada Ghanis.

"Iya bang. Ghanis pergi dulu..."

___

Ghanis Gayatri Kelvana. Siapa yang tak mengenal gadis tersebut. Seantero sekolah Ghanis sudah dikenal banyak orang. Selain wajah nya cantik bak Dewi. Kelakuan yang nakalnya bukan main itu menjadi sorotan publik. Gadis yang menjadi langganan dari ruangan BK bukan mengherankan kalo dirinya seterkenal itu.

"Woy Ghanis. Kenapa Lo bengong...?" Ghanis menatap gadis yang menyambut nya di sekolah. Sekolah yang terasa asing.

"Nessa, Lo gak ngerasa aneh dengan sekolah ini gitu...?" Tanya Ghanis. Ia tatap wajah Nessa yang berusaha keras memikirkan perkataan dari Ghanis.

"Aneh? Dari dulu kan sekolah ini memang aneh. Apalagi semenjak Lo jadi bengong gini. Dah ah! Lebih anehan Lo..." Apa yang Ghanis harapkan dari sahabatnya Nessa. Semenjak mimpi nya kemarin, Ghanis seperti mengalami kejadian yang terus-menerus bernostalgia pada mimpinya. Seperti kejadian mama nya yang memberikan wejangan di pagi. Ia merasa pernah mengalaminya namun logika mengatakan ia harus melawan mama nya, tapi ia lebih mengikuti kata hatinya.

Sudah lah mungkin dirinya sedang banyak pikiran.

____

Usai pelajaran Nessa mengajak Ghanis untuk ke kantin. Selama di perjalanan Nessa melihat sosok yang menjadi tunangan Ghanis. "Nis. Itu Gezan. Ayok samperin mereka..." Nessa yang akan menghampiri geng Gezan pun di hentikan oleh Ghanis. "Kenapa nis?" Tanya Nessa.

"Jangan..." Ghanis tidak tau apa yang terjadi pada dirinya.

Ayo datangi calon tunangan mu...

Ayo datangi calon tunangan mu...

Berulangkali logikanya mengatakan seperti itu, namun lagi dan lagi hatinya menolak. Bahkan tubuhnya ikutan refleks bergetar ketakutan ketika matanya bertemu manik hitam kelam.

The Dream Of Death (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang