21. pemeran yang tak diutamakan

577 33 0
                                    

"Lo liatin apa?" Nessa mencoba melihat arah yang dilihat oleh Ghanis. Tidak biasanya heran Nessa ketika arah itu tertuju pada Sea dan Gezan yang dikabarkan memiliki hubungan. Biasanya Ghanis akan acuh. Namun kali ini Ghanis sedari tadi terfokus pada dua insan tersebut.

"Nessa? Sejak kapan Nessa disitu?"

"Sejak jaman manusia purba jadi semut!"

Ghanis terkekeh mendengar jawaban asal Nessa. Ia teringat dengan Senna yang memiliki sifat sama. Ah! Jika saja Senna ada disini, Ghanis yakin Senna dan Nessa jadi anak kembar tak seiras.

"Lo gue cariin dari tadi. Malah milih duduk di taman."

"He'e maaf yah. Ghanis tadi mau ke kelas Nessa. Tapi engga jadi" Ghanis pun menampilkan deretan gigi putih dengan mata yang bersalah.

"Anjir! Geli gue Lo ngomong berasa anak kucing yang kena hujan"

Kerutan muncul di dahi "kasihan dong"

"Yah itu. Gue ngelihat Lo kaya minta dikasihani padahal ga ada cocok cocoknya" dengus Nessa "dah. Lo ngapain liatin Gezan? Bukannya kata nya, Lo dah move to do on. Move on!"

"Ih. Emang kalo move on ga boleh liatin Gezan? Emang ada larangan nya?"

"Yah kagak lah! Tapi kan dah rahasia cewek kaya gitu. Kalo diliatin jadi baper dan gagal move on nya" jelas Nessa "berasa ngajarin adek gue dah" gumam Nessa.

Ghanis pun mendengus kesal. namun ia juga bersyukur akan kehadiran Nessa yang menyerupai Senna. Dengan ini rasa sepi akan kesendirian tidak lagi di rasakan nya.

______

"Minggir. Bagi tempat duduk." Suara yang tak bersahabat menarik atensi Ghanis yang semula terfokus pada makanan nya kini ia dihadapi sekita 5 orang dan diantaranya hanya Gezan pusat dari Ghanis.

"Ck. Lo ganggu. Cari duduk lain ga usah ngusir. Kita juga baru makan" itu bukan suara Ghanis melainkan Nessa yang enggan dan terusik akan kehadiran Gezan beserta temannya.

"Buta mata Lo. Ga liat meja pada penuh?" Sarkas seseorang dengan name tag Aska Arvend. Seingat Ghanis hubungan Aska dengan Ghanis tak begitu baik.

"Tenang Nessa. Biarin aja, kalian kalo mau duduk. Duduk aja" ujar Ghanis diiringi dengan senyuman tipis nya pandangan Ghanis tak pernah lepas dari Gezan dan gadis cantik disampingnya. Bisa dilihat jika gadis itu perhatian dengan mengutamakan kebutuhan Gezan dari pada dirinya sendiri.

Mungkin benar apa kata orang lain jika hubungan mereka sudah tahap dekat. Ghanis pun kembali disibukkan oleh makanan nya. Begitupun yang lainnya.

Posisi meja yang memanjang membuat posisi Gezan dan Ghanis saling berhadapan dan disamping Gezan ada gadis yang bernama Sea juga samping kiri nya ada Aska.

"Pedas" gumam Gezan yang masih terdengar oleh Ghanis.

Spontan Ghanis memberikan air putih dan dibarengi oleh Illena yang menyodorkan minumannya. Suasana canggung dapat dirasakan Ghanis ketika melihat Gezan yang tak menatapnya dan lebih memilih mengambil minuman milik Illena. Hal ini membuat Ghanis malu namun ia redamkan dengan meminum airnya.

"Ck. Lo kira Gezan akan respect sama Lo. Setelah Lo buat dia malu." Sindir Yuda lelaki Chinese yang menatapnya dengan sinis.

"Maaf." Gumam Ghanis. Ia tak menampik rasa sesak bersarang di dadanya namun ia juga tak mengerti apa yang terjadi padanya. Ghanis pun segera terburu-buru menghabiskan makanannya. Tanpa pamit ia segera pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas.

"Nis! Tungguin" itu suara Nessa yang segera mengejar Ghanis.

_____

"Kenapa sesak yah. . ."

Ghanis mencoba mengalihkan perhatian dengan membaca buku.

"Eh kalian tau engga. Romantis banget si mereka. . ."

"Iya! Omo cocok banget"

"Gue rasa Gezan sama Illena itu cocok. Sama-sama good-looking"

"Iya! Gue setuju. Lo tau kan gimana Illena itu. Anjir gue aja baper"

Cukup. Ghanis tak bisa konsentrasi lagi. Ia memilih meninggalkan kelasnya dan untuk pertama kali sepanjang hidup nya Ghanis bolos pelajaran dan memilih singgah ke perpustakaan. Dengan begini ia tak mendengar tentang Gezan disana.

______

Ada apa dengan lelaki yang memiliki kesempurnaan bagaikan dewa. Wajah yang terlihat kusut membuktikan bahwa dirinya berada di suasana yang buruk.

Gezan. Apa yang membuat dirinya kesal?

Tentu saja jawabannya adalah Ghanis. Ia kesal tak bisa menemukan Ghanis selama pelajaran. See? Dimana Ghanis saat ini. Ia rasa ingin memutar waktu semakin cepat agar bisa bertemu dan memantau gadis itu.

Dengan kesal Gezan pun segera keluar dari kelasnya dan mengabaikan guru yang menatapnya dengan cengo. Ingin menegur tapi takut tersinggung. Akhirnya guru itu memilih mengabaikan dan fokus pada ajarannya. Setelah ia rasa tak ada yang memperhatikan nya. Gezan pun perlahan berdiri dari kursi roda dan memilih menelpon bawahan nya untuk membawa tongkat. Setidaknya itu berguna untuk berkeliling dari pada pake kursi roda.

15 menit tongkat sudah ia pegang dan dengan senang hati Gezan menyusuri sekolah. Ia memilih untuk memasuki perpustakaan. Benar saja filling nya mengatakan jika gadis itu berada di sana.

Gezan mendekati Ghanis yang tertidur dengan buku sebagai penyangga kepalanya dan ada juga beberapa buku yang dibiarkan terbuka untuk menghalau cahaya matahari.

Gezan duduk di depan Ghanis dan memperhatikan wajah sempurna nya yang tenang. Inilah yang membuat Gezan nyaman dengan Ghanis. Karena pada dasarnya wajah Ghanis teduh dan membuatnya candu.

_______

Ghanis terbangun sudah menunjukkan 30 menit setelah pulang sekolah. Ia tak menyadari jika dirinya tertidur setelah pulang sekolah. Apalagi keadaan perpustakaan nya sangat sepi membuat perasaan horor di sekitarnya.

Ghanis pun dengan terburu-buru mengembalikan buku di rak dan memilih keluar untuk mengambil tasnya. Tanpa Ghanis sadari jika di sudut ruangan sudah ada seseorang yang memperhatikan nya.

Ghanis menunggu bus di halte sekolah. "Is. Ko lama sih. Kan Ghanis laper" keluh Ghanis. Ia pun memilih berdiri dan pergi ke salah satu mini market untuk menuntaskan kebutuhan primernya.

Untung saja Ghanis memiliki uang bulanan dan tetap hemat. Jadi ia tak perlu khawatir akan keuangan nya.

"Selamat datang ke minimarket" itulah sambutan dari seseorang yang bertugas. Ghanis tersenyum dan segera mengambil beberapa roti dan juga susu putih.

"Ini kak" serah Ghanis

"Totalnya 35.500 yah kak"

Setelah melakukan transaksi Ghanis keluar namun dikejutkan oleh seseorang "yah. Kita ketemu lagi" suara sapaan itu yang menghentikan Ghanis. Gadis itu terkejut dan berbalik. Seorang lelaki dengan wajah yang tak asing bagi Ghanis.

Menurut ingatannya Ghanis pernah bertemu dengan nya di minimarket juga. "Lo lupa gue. Ah! Kita justru belum kenalan. Gue Cakra. Lo Ghanis kan tunangan nya Gezan. Ah! Sorry mantan nya." Seringai Cakra yang memang tak disukai oleh Ghanis. Filling nya mengatakan jika Cakra bahaya. Maka dari itu secepatnya ia pergi dari situ.

"Maaf. Aku harus pergi" setelah mengatakan itu Ghanis beringsut menjauh dari pandangan lelaki itu.

"Kucing yang malang"

______

The Dream Of Death (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang