05

20.2K 1.1K 39
                                    

Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya, yaitu Naya menemani Cia hingga homeschooling-nya selesai. Biasanya Naya akan berangkat ke butiknya bersama dengan keluarganya yang lain tapi hari ini Naya menyempatkan diri untuk menemani Cia.

"Mommyy Mommyy"

"Iya Adek, kenapa?"

"Mommy mau ikut Cia ke kantor Daddy?"tanya Cia sembari memperhatikan Naya yang tengah memasukkan beberapa mainan dan cemilan kedalam tas milik Cia, sebenarnya Cia mau membantu Naya namun dilarang olehnya.

"Awalnya Mommy mau ikut tapi Mommy ada urusan mendadak jadi Mommy tidak bisa ikut."

"Yahhh..."Cia menundukkan kepalanya padahal ia sudah berharap Naya akan ikut bersamanya, jarang-jarang jam segini Naya masih di mansion.

"Maafkan Mommy sayang."

"Nggapapa mommy, Cia mengerti"

Naya menatap sendu Cia yang tengah menundukkan kepalanya, sebenarnya Naya mengerti apa keinginan Cia tapi saat ini Naya benar-benar tidak bisa. Keinginan Cia pun tak terlalu berat tapi keadaan yang membuatnya terasa berat.

"Adek jangan sedih okey? Akan Mommy pastikan weekend ini Mommy libur, dan kita bisa liburan bersama."

Cia menatap Naya dengan mata berbinar."Pinky promise?"

Cia menyodorkan kelingkingnya. Naya terkekeh dan menyatukan kelingkingnya dengan kelingking Cia."Pinky promise."

"Nahhh... ini udah Mommy masukkan semua kebutuhan Adek, Mommy pergi dulu ya?"pamit Naya.

Cia menganggukkan kepalanya pelan, Naya tersenyum tipis dan mengecup kening Cia singkat lalu keluar dari kamar Cia. Cia menatap kosong kearah pintu kamarnya yang sudah tertutup.

"Akhirnya Cia sendirian lagi"lirih Cia.

Cia menggelengkan kepalanya dan membawa tasnya turun kelantai bawah untuk menunggu jemputannya.

"Kayaknya Mommy udah berangkat dehh."ucap Cia lesu.

Cia duduk di kursi ruang keluarga sembari memakan cemilan yang disediakan. Hingga suara pintu terbuka mengalihkan pandangamn Cia.

"Daddy?"ucap Cia heran.

"Hai Baby, sudah lama menunggu?"tanya Fero dengan melangkahkan kakinya kearah Cia.

"Engga, Cia belum terlalu lama nunggunya, tapi kenapa Daddy yang jemput Cia? kata Daddy kemarin yang bakal jemput Cia itu bodyguard Daddy."

"Daddy dengar tadi ada yang bersedih jadinya Daddy berinisiatif menjemputnya."

Cia menggembungkan pipinya."Cia ngga sedih tuhh."

"Emangnya Daddy bilang yang bersedih itu Baby hm?"tanya Fero dengan mencolek hidung Cia.

Sontak pipi Cia bersemu merah, benar juga Daddynya tidak mengatakan jika ia yang bersedih, rutuk Cia dalam hati.

Fero tertawa pelan yang berhasil menjahili putrinya serta gemas saat pipi chubby itu bertambah merah saat putrinya merasa malu. Sangat menggemaskan.

"Yaudah ayo kita berangkat, sekalian kita makan siang."

Cia menganggukkan kepalanya dan menggandeng jari telunjuk Fero. Sedangkan Fero membawa tas milik Cia.

Cia masuk kedalam mobil Fero di kursi depan yang bersebelahan dengan kursi kemudi.

Fero melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sedangkan Cia menatap keluar jendela jarang-jarang dia diijinkan keluar mansion, kali ini Cia akan memanfaatkan kesempatannya untuk sedikit merasakan kebebasan.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang