28

6.1K 477 22
                                    

"B-bunda?"

Lily berdiri dari bangku taman, Cia ikut-ikutan berdiri disebelah Lily. Cia menatap Lily polos, tapi dari tatapan Lily dapat Cia simpulkan bahwa Lily kini tengah marah terbukti dengan tangannya yang mengepal.

Yera, bunda dari Lily menatap sendu putrinya yang kini sudah besar, disebelahnya ada suami Yera yang merangkul bahunya, namanya Darren.

"Bunda sangat merindukanmu, sayang."

Lily mematap keduanya datar."Saya tidak,"ucapnya datar.

Perasaan Yera campur aduk antara bahagia dan sedih. Bahagia karena dapat bertemu dengan putrinya lagi dan sedih karena putri kesayangannya terlihat sangat membencinya.

"Kenapa Lily? Apa Juan sudah mencuci otakmu agar membenci bunda? Katakan pada bunda sayang apa yang sudah bajingan itu katakan padamu!? Mana putri yang manja dengan bunda?"

Wajah Lily semakin datar."Jangan menjelek-jelekkan ayah saya, nyonya!! Dia bahkan lebih baik daripada anda yang memilih pergi meninggalkan putri dan suami anda demi orang lain."

Wajah Yera kini berubah datar."Bunda tak menyangka beginilah didikan Juan padamu, hingga tidak menghormati bundamu sendiri."

"Saya hanya menghormati orang yang patut untuk dihormati tapi tidak untuk orang seperti anda."Jawab Lily datar.

Tak sengaja tatapan Yera jatuh pada Cia yang kini tengah menundukkan kepalanya. Yera dibuat gemas melihat Cia seperti anak kecil, Yera ingin gadis yang bersama Lily menjadi putrinya.

"Lihatt siapa ini?"

Yera memegang dagu Cia agar mengangkat kepalanya.

Tangan Yera dihempaskan begitu saja oleh Lily yang dengan lancangnya menyentuh Cia. Bukannya kenapa tapi Yera adalah orang yang penuh obsesi gila.

Lily hanya takut Cia menjadi salah satu objek obsesi Yera.

"Jangan menyentuh adikku,"desis Lily dengan menyembunyikan Cia kebelakang tubuhnya.

"Sepertinya bunda sudah menemukan penggantimu, Lily."

"Jangan macam-macam, nyonya!"

"Secepatnya bunda akan menjadikannya sebagai putri bunda."

Yera menatap suaminya."Sayang aku menginginkannya menjadi putriku."

"Tentu sayang."

Darren akan melakukan semua yang diinginkan Yera, sebab dia sangat mencintai Yera lebih dari apapun.

Dibelakang Lily, Cia sudah ketakutan mendengar ucapan dari Yera dan Darren, kini tangan Cia memeluk pinggang Lily dengan kuat.

"Itu tidak akan terjadi, kalian tidak akan bisa membawa pergi Cia dari keluarganya"ucap Lily mengerti ketakutan Cia.

"Tidak ada yang tidak mungkin untuk bunda."

Lily mengepalkan tangannya dan menatap tajam Yera yang kini menyeringai sembari menatap remeh Lily.

Yera dulu sangat menyayangi Lily bahkan dia sempat dibuat sedih saat hak asuh Lily jatuh ditangan Juan, padahal Yera merasa bahwa dirinya-lah yang lebih pantas mendapatkan hak asuh atas Lily.

Sejak saat itu Yera menginginkan putrinya kembali, walaupun ada putri dari Darren tapi Yera tidak begitu memperhatikan putri tirinya itu dan beberapa tahun lalu dia meninggal dunia.

Tapi setelah melihat Cia, Yera malah lebih menginginkan Cia daripada Lily.

"Lily, Cia takutt..."lirih Cia sembari mengeratkan pelukannya pada Lily.

OverprotectiveWhere stories live. Discover now