★THIRTY-FIVE★

415 66 1
                                    

J
E
M
R
E
N
L
A
P
A
K
⚠️


THE BLUE MOON



"Renjun. Hei, Huang Renjun!"



Renjun terperanjat ketika mendengar panggilan dari Ryujin dengan intonasi tinggi. Ia berkedip beberapa kali lalu menatap Ryujin yang berwajah masam. Ah, dia melamun.



"Maaf. Kau bisa mengulang kembali ucapanmu Ryujin" Renjun langsung membenarkan ekspresi wajahnya lalu menatap Ryujin serius.



Ryujin dengan wajah masamnya kembali mengulang membaca identitas pemuda disebelahnya. Dengan seksama Renjun mendengarkan, ia tak ingin mengulangi kesalahan tadi apalagi didepan calon sekertaris barunya. Image perioritas pertama.



Setelah Ryujin selesai membaca semuanya terjadi keheningan sejenak dengan Renjun yang masih berpikir dengan apa yang ia dengar dari sekertaris nya.



"Tunggu. Kau putra pemilik perusahaan Jung, Tapi kenapa kau memilih bekerja di perusahaan lain?" Renjun bertanya.


"Saya ingin merasakan hal baru" jawabnya dengan jujur,. Meskipun ada niat lain disana.


Renjun mengangguk. Ia tak ingin bertele tele dalam mencari sekertaris baru ini, karena dari awal tujuannya hanya mencari sekertaris baru untuk meringankan beban pekerjaannya dan juga untuk membantu Ryujin.


"Baiklah kau bisa bekerja hari ini ataupun besok itu terserah mu. Yang jelas kau sudah diterima di perusahaan ini." Putus Renjun.


Setelahnya pemuda dengan marga Huang itu membereskan kertas yang berisi identitas sekertaris barunya. Dengan cepat ia selesaikan dan kakinya mulai melangkah untuk meninggalkan ruang interview, namun langkahnya terhenti karena panggilan dari sekertaris barunya yang membuat ia berbalik dengan tatapan bertanya.



"Terimakasih sudah menerima saya tuan." Ucapnya dengan mata hitamnya yang memancarkan cahaya binar dan juga cahaya kerinduan. Tunggu. Kerinduan?



Renjun tertegun dengan yang baru saja ia lihat. Mata segelap malam itu memancarkan cahaya kerinduan dengan jelas membuatnya kembali melamun memikirkannya. Namun sesaat, ia langsung menggelengkan kepalanya menyadarkan dari lamunannya.



"Tentu. Dan jangan terlalu formal panggil aku Renjun" setelahnya Renjun langsung melangkah meninggalkan ruang interview dengan langkah ringan.



Ryujin dan Jaemin dengan serempak membungkuk hormat saat bos mereka meninggalkan ruang interview.



"Akhirnya! Pekerjaanku bisa diberikan padamu Na" sorak Ryujin sembari menepuk pundak Jaemin bangga dan dibalas dengan kerlingan mata pemuda Jung itu.


Dia dan Ryujin memang dekat meskipun sudah lama tidak bertemu karena jarak tapi itu tidak membuat pertemanan mereka renggang. Dan juga yang selama ini menemani Jaemin hanyalah Ryujin, bahkan wanita itu menganggap Jaemin sebagai kakaknya sendiri.


"Kebiasaan mu itu menyusahkan ku ya, Shin Ryujin" balas pemuda Jung dengan malas.


Ryujin hanya tersenyum tengil lalu menarik pergelangan tangannya untuk meninggalkan ruang interview dan mulai bekerja dengan teman nya itu.



THE BLUE MOON★ || [JaemRen-RenMin] Slow UpWhere stories live. Discover now