25. Enemy of dreams [1]

1.2K 151 21
                                    

Hari hari berjalan seperti biasa di rumah.

Walau ga biasa bagi Andre.

Sekarang dirinya sedang berada di bawah pohon yang rindang, menghabiskan masa liburannya dengan membaca buku. Padahal Andre mau minta tambahan 1 tahun lagi. Tapi nanti malah sama kaya mimpi pertamanya lagi. Jadi Andre hanya mengurungkan niat nya.

Syukur-syukur bisa libur, kalo ga begadang lagi dia.

Aku benar-benar bingung, apa yang terjadi sebenar nya?

Kepalanya masih mencoba berpikir apa yang terjadi. Tapi seperti tembok, perkiraan atau pemikiran yang sudah dia dapat malah terhenti di suatu tempat dan menghilang.

Seperti ada yang menghalanginya untuk mengetahui sesuatu.

Andre masih memikirkan adegan dimana tubuhnya tertusuk benda tajam. Disitu, dia merasa familiar, seperti dia melupakan sesuatu yang sangat-sangat penting, tapi apa? Apa yang dia lupakan? Saat terjatuh itu, dia seperti mendengar suara seseorang. Tapi tak begitu jelas suara apa itu dan siapa. Suara yang menunjukkan ketakutan, kesedihan, dan mimpi buruk.

Kori: "jangan bengong ntar kesambet"

Andre: "siapa juga yang bengong"

Kori: "lah, itu apa? Nyobek-nyobek buku, buku gw lagi"

Seketika Andre sadar bahwa buku yang dia pegang sudah tidak berbentuk seperti buku lagi.

Andre: ". . . Hehehe sorry"

Kori: "sorry sorry, ini beli buku pakek duit loh"

Andre: "yaelah, duit kita banyak Kori_-"

Andre: "ga pernah dipake malah, kasian tuh duit berdebu"

Kori: "ga ya, ga berdebu kan ada yang ngurusin:b"

Kori: "lagian nanti kalo pemerintah menjual negaranya, bisa kita beli"

Andre: "lah. . Buat??"

Kori: "buat bikin perumahan untuk orang-orang yang tinggal di pinggir jalan, kolong jembatan, tempat kumuh, kalo ada yang kabur dari rumah juga bisa pergi ke sana"

Andre bertepuk tangan.

Andre: "perbuatan yang mulia, . . Tapi nanti kalo negaranya penuh gimana anjir!"

Kori: "ya kita beli lagi lah"

Andre: "mana ada uang!! Belom lagi memenuhi kebutuhan warga negara nya"

Kori: "nanti suruh warganya kerja, terus bayar pajak, nanti kumpulin uang nya"

Andre: "secara logika, uang itu sedikit, kerta nya terbuat dari bahan yang sulit di dapat, kalo bahan nya habis gimana? Ditambah pohon nya nanti berkurang, ga ada oksigen nanti"

Kori: "itu sebab nya ada kata reboisasi! Nanti kita tanam pohon nya di negara pertama yang kita beli, buat rumah nya dikit aja. Nanti orang-orang yang tinggal di sana diajarkan cara meramahkan lingkungan"

Andre: "hewan hewan?"

Kori: "kita satuin aja, ga perlu ribet-ribet"

Andre menunjukan muka 'Seriously?' kepada Kori dan dibalas dengan kata 'serius' lewat tatapan Kori.

Thorn: "kak, itu kak Andre sama kak Kori bahas apa? Kok ngomongin negara?"

Halilintar: "itu hanya pembicaraan gabut antara dua orang yang tak memiliki kerjaan . . . Abaikan"

Thorn: "okeh? '-' "





Andre: "ga waras nih orang"

Kori: "hei! Biarkan aku bermimpi"

Jika Boel memiliki kakak laki-lakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang