30. Enemy of dreams [6]

1K 125 11
                                    

"Kak? Kak Andre? Kak Gempa? Kak Blaze? Solar? Fang?. . ." Panggil Thorn. Kedua matanya mulai berkaca-kaca. Penglihatan nya mulai buram akibat air mata.

Bagaimana ini? Kenapa ini terjadi? Thorn takut kehilangan mereka berempat. Kenapa semuanya sangat sulit? Apa ini salah nya? Seharusnya dirinya tak menyetujui misi ini karena banyak nya makhluk-makhluk baru yang baru pertama kali dirinya lihat. Dan sekarang? Gara-gara dirinya lah semua jadi seperti ini.

"Thorn. . ." Taufan memanggil dengan lirih. Tak tega melihat Thorn yang seperti ini.

BRUK

Mereka semua sontak melihat ke arah Yaya. Yaya menabrak batu dengan cukup keras. Membuat lukanya nya terbuka dan semakin parah hingga perban putih itu sudah berganti warna menjadi merah. Yaya jadi merasakan rasa sakit 3 kali lipat dari sebelum nya.

"Yaya!" Ying dengan sigap langsung membawa teman nya itu ke tempat yang aman.

Monster yang tadinya terjerat dengan akar dan tarikan gravitasi milik Yaya berhasil melepaskan dirinya. Tertawa terbahak-bahak, mulutnya berbicara tapi tak ada satupun suara yang terdengar oleh mereka. Seakan telinga mereka telah di blokir.

Monster itu mulai menyerang kembali. Halilintar dengan sigap langsung menangkis serangan itu. Tapi pedang nya malah terbelah menjadi dua setelah menangkis akar-akar tersebut.

"Aaaahuhuhuhuhu! Apa yang terjadi??!!! Kenapa akar akar itu seperti menjadi tahan banting?!" Ucap Gopal dengan panik.

Lalu akar kembali menyerang. Kali ini akar-akar itu melesat ke arah Gopal dan Taufan.

Kedua nya menghindar, tapi akar itu berhasil mengenai tangan Gopal dan punggung Taufan. Membuat pakaian mereka robek dan darah berhasil keluar dari robekan itu.

"Ka. . . Kau!!!" Mata Halilintar berkilat merah. Listrik-listrik keluar dan mulai menyerang sekitar dengan membabi buta bahkan hampir mengenai Ying, Taufan, dan Thorn, untungnya Thorn berhasil membuat pelindung untuk mereka bertiga dan 4 orang yang berada di dalam gua.

Dengan kecepatan penuh, Halilintar menyerang ke segala arah dengan cepat.

Tapi, seakan seperti cubitan kecil. Serangan itu sama sekali tak terpengaruh dengan monster itu. Ini mengingat kan Halilintar dengan Jugglenaut.

PSSS

Akar menghempaskan Halilintar dengan cukup kuat bahkan Halilintar sempat terpental dan berguling-guling. Membuat seluruh tubuhnya nya mengalami luka.

"KAK HALI!!"

Taufan bangkit dan mulai berlari mendekati kakak nya. Mengabaikan luka yang ada pada punggung nya. "Taufan!!" Ying berteriak ke pemuda ceria itu. Udah tau punggung nya sedang luka tapi masih saja memaksakan diri.

Lalu setelah nya mata Ying terbelalak. Akar keluar dari tanah tepat di belakang Taufan berlari dan siap menembus tubuh itu dengan ujungnya yang runcing.

"TAUFAN AWAS!!!"

Ying menggunakan kekuatan waktunya memperlahan serangan itu. Memberi ruang agar Taufan cepat penghindar dari sana dan segera membawa Halilintar ke tempat yang aman.

Marah dan lagi.

Akar itu melesat ke arah Ying, gadis berkacamata itu telat menyadari serangan yang datang ke arah nya. Membuat dirinya harus merasakan rasa sakit pada pundak kanan nya yang terkena akar itu bahkan sampai menembus pundak nya.

"AAARRRGGGG!" Sakit? Ya. Sakit sekali jika kalian baru pertama kali merasakan nya.

"Y. . Ying!"

Thorn menangkap tubuh itu. Lalu membaringkannya di tanah. Ying pingsan karena luka tersebut.

Jika Boel memiliki kakak laki-lakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang