29. Enemy of dreams [5]

889 117 17
                                    

Andre menatap kearah dimana para Senpainya sedang berlatih.

Mata merah nya memperhatikan setiap gerakan bertarung itu. Mempelajari satu persatu dalam pikiran nya. Tangan Andre yang mungil bertumpu pada pipi nya. Bergumam, mencatat apa saja yang dia lihat.

Kerai: "ah! Senpai terlalu lincah!!"

Ucapnya, Kerai kesal karena setiap serangan nya tak ada yang mengenai senpai nya itu.

"Itu karena kau jarang latihan~ aku ini memang hebat dan luar biasa~" sambil membanggakan dirinya sendiri.

Kerai: ". . . Stop, tingkah mu menjijikkan"

"Jahat!"

Berakhir mereka berdua yang berdebat.

Andre yang menatap mereka hanya bisa berkeringat. Lalu pendengarnya menangkap suara langkah kaki.

Andre: "oh, kak Imerda?"

Imerda tersenyum lembut. Sosoknya yang muda dan berhati lembut ini terlihat seperti seorang ibu. Rambutnya yang abu-abu dengan mata malam yang indah menambah parasnya yang cantik dan terlihat dewasa.

Imerda: "kau tak ikut latihan?"

Andre menggeleng kan kepalanya.

Ada sesuatu yang dia lupakan, tapi tak ingat apa itu. Itu seperti dia melupakan banyak orang dan sesuatu yang penting. Andre juga merasa ada yang harus dia lawan.

Lalu suhu dingin menyentuh pipinya.

Imerda: "jangan banyak pikiran seperti itu, kau masih kecil, jadi ayo bersenang-senang saja"

Andre menerima minuman itu.

"Um. . Terima. Kasih"

'ahahaah, imut nya~' batin Imerda.

***

Andre: "senpai?"

"Oh, Andre, ada apa?" Menaruh handuk basah di meja. Senpai menatap Andre yang masuk kedalam kamar.

Tak heran. Hanya Senpai dan Tok Abah yang selalu memanggilnya dengan namanya sendiri. Tetangga? Andre jarang keluar rumah. Biasanya hanya akan berada di teras saja.

Andre: "aku mau bertanya"

"Hm? Apa yang ingin kau tanyakan?"

Andre berpikir sejenak untuk menemukan kata kata yang tepat.

Andre: "bagaimana caranya keluar dari kekuatan mimpi?"

Berkedip, "coba ulangi?".

Andre: "bagaimana cara agar bisa keluar dari kekuatan mimpi"

Senpai berpikir sejenak.

"Maksud seperti, seseorang yang membuat orang lain agar tertidur dan tidak bangun karena terjebak dari mimpi yang dibuat oleh seseorang?"

Andre mengangguk mengiyakan.

". . . Kenapa kau menanyakan hal itu?"

Andre terdiam, kenapa dia menanyakan hal ini? Dia juga ga tau, itu hanya terlintas di pikiran nya saja.

Andre: "hanya ingin tau"

Senpai menaruh tangannya di dagu.

"Jarang ada orang yang memiliki kekuatan mimpi, apalagi aku tak pernah melihat hal itu"

"Tapi, jika semisal nya itu terjadi, caranya adalah mengalahkan si pembuat mimpi. Tapi itu tergantung, pembuat mimpi itu bisa saja adalah orang yang terkena kekuatan tersebut dan memimpikan apa yang dia inginkan. Atau bisa saja orang yang menyerangnya."

Jika Boel memiliki kakak laki-lakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang