Kamera

7.9K 289 10
                                    

























"Ada kamera!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada kamera!"

"BIP!"

"Dia menyuruhmu melakukan apa yang dia mau."


"Ah Mark terus-menerus melihat Haechan. tatapannya penuh cinta. "

"Lihat-Lihat! Chenle memeluk Jisung!"

"Astaga Jantungku, Ku kira Jeno akan mencium Renjun!"

Aku sebetulnya tidak begitu mengerti,

Kenapa teman-temanku bisa begitu hebat melakukannya?

Apa mereka tidak risih? Memerankan peran seperti yang diinginkan sajangnim, sebenarnya aku bersyukur tidak dapat bagian. Yang mengharuskan tubuh ku untuk menempel dengan teman-temanku dan bersikap mesra pada mereka.

Aku takut mereka risih.

Tapi Mark Hyung melakukan nya dengan baik,
Tatapan itu...ah. Tidak berbinar seperti tatapan Cinta, Mark Hyung sebenarnya ingin mengumpati Haechan karena membuat celana hitam mahal nya bolong di tengahnya, dibagian selangkangan.

Itu.. Chenle dan Jisung, Jisung memasang ekspresi polos dengan lengan merangkul erat pinggang Chenle, wajah lebarnya dia sembunyikan di bahu Chenle dan terlihat mendusal kan hidungnya disana, begitu yang terlihat di kamera.

Karena aku dibelakang nya, kulihat Jisung meludah di bahu Chenle dan mengomentari bau badan Chenle yang busuk. Setidaknya baginya.

Chenle menoleh menghadap wajah Jisung dan terdengar bernyanyi di telinga Jisung, Aku melirik orang tua yang tersenyum lebar dengan jempol naik mengarah ke Chenle seperti puas dengan apa yang Chenle lakukan.

Begitu kamera tidak menyorot, Chenle dan Jisung saling menjauh dan melontarkan tatapan mengejek, Aku menggeleng begitu Jisung kembali meludah di pantofel milik Chenle. Chenle menjulurkan lidah dan tertawa, berpindah kebelakang ku dan memeluk leherku.

"Ah sial, liur mu menempel.." Chenle terdengar bersungut-sungut di telingaku. Tapi raut wajahnya tak terlihat marah.

"Seharusnya tidak usah kau dekatkan bibirmu ke telingaku. Aku sensitif disini. " Telinga Jisung memerah, kemudian wajah nya juga merah.
Aku menautkan alisku.

"Hah! Sejujurnya aku jijik. Ada bekas lipstik di belakang telinga kirimu. Pantas saja kau bau amis.
Pantas saja kau lama sekali di toilet tadi."

Aku tersedak ludahku, Chenle mengusakkan kepalanya di leherku terus menertawai Jisung.
Aku mengatur nafas, wajah ku panas karena memikirkan perempuan mana yang dibawa Jisung.

"J-ji?Uhm.. benar ya? Tapi..P-perempuan yang mana?"

Jisung menguap, "Stylist kita, yang baru-baru ini bekerja. Dia menawarkan, aku setuju. Ya sudah, kami di toilet. Dia mencumbu telingaku, dan aku mencium payud-

UNEXPECTED-(NCTDREAM CRACKSHIP/ft, JAEMIN HAREM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang