that man-the same man

1.7K 136 30
                                    















































♕♛♕♛

Oh iya tolong rahasiakan ini.

Maksudku Antara aku, Mark dan Haechan.

Anggap saja kejadian 3 hari yang lalu itu, tidak pernah kejadian.

"Apa kalian sehat? "

Itu hanya sekedar sapaan biasa. Yang sering digunakan setiap orang untuk menyapa orang lain. Aku berkata begitu pada teman-temanku.

"Bila kalian sehat. Mari kita saksikan perilaku-perilaku manusia yang tak sehat. "

Pintaku melirik Chenle yang cekikikan setelah Mark menjauh darinya. Mukanya lebam yang tidak begitu parah. Tapi dia mimisan. Teman-temanku ribut lagi karena aku.

Renjun Hyung nampak sudah lelah dan tidak berlaku apa-apa, dia bilang kalau Jisung menungguku dikamarnya dan langsung pergi setelah mencubit pipiku.

Aku tidak tahu mengekspresikan diri bagaimana. Aku merasa bersalah pada Chenle. Tapi aku kesal padanya yang lancang mencium ku. Aku kesal pada Mark yang memukul Chenle. Tapi aku mengerti perasaan Mark bagaimana. Ya jadinya aku harus apa?

"Kalian seperti sedang memperebutkan Jaemin saja, " Jeno bergurau dengan tangannya yang merangkul bahu ku hingga aku menoleh padanya. Rambutnya sudah diubah jadi hitam. Aku membuat senyum, aku mengacak-acak rambut hitam Jeno.

"Cuih! " Mark meludah disertai umpatan dan jari tengah untuk Chenle. Seperti ingin meremukkan Chenle dengan kekuatan jari tengah nya. "Nasehati adikmu ini Jeno. "Kelakarnya melirik skeptis Jeno dengan bibir berkedut kesal. Saat dia melihat ku, dia tersenyum lebar dan tertawa ceria seolah rasa kesal nya hilang begitu saja. Aku tertegun, tidak tahu lagi dengan perubahan mood Mark yang luar biasa.

Mungkin saja dia terserang bipolar, pikirku menerka-nerka.

"Ayo Hyung, Aku akan mengobati lukanu. " Jeno mendekati Mark dan menarik lengan Mark yang hendak berlalu dari kami. Jeno melihatku sekilas, "kamu lapar? Kami dibelikan pizza oleh Doy Hyung. Kalau mau ambil saja di meja. " lanjut Jeno sekali lagi dengan senyuman. Dan menarik Mark pergi bersamanya yang empunya terus melihatku tanpa melunturkan senyum.

Aku ngeri sendiri. Apa apaan bule itu.

Grep!

Bahuku dipeluk Dan muka malas Haechan bertumpu di bahuku dan mencibir, "Kamu suka dicium Chenle? " Aku menggeleng keras. Tidak tidak... Aku tidak bilang aku suka dicium semua orang. Aku hanya bingung pada diriku sendiri kenapa tidak bisa sarkas pada mereka yang lancang padaku.

"Maaf Haechan... " Jadinya aku hanya minta maaf. Haechan bisa saja berpikir aku adalah Murahan dan merasa tersaingi akan rekan kerjanya yang lebih muda darinya.

Chenle masih memiliki waktu yang panjang dari pada Haechan. Setidaknya begitu, aku selalu berusaha membahagiakan Chenle dan merawatnya agar dia nyaman. Aku sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa bernafsu denganku. Aku yakin sekali saat dengan lelaki. Chenle adalah pihak bawah, dia jelas nampak lebih lucu dariku.

Tapi opinikku salah besar. Chenle benar-benar pernah mendominasi banyak submisif, dan diantara kami semua, itu bukanlah fakta yang umum lagi. Rasanya seperti termakan berita hoax.

Makanya aku bingung mengapa Chenle dibuat seperti submisif Jisung disaat matanya masih nakal melirik yang lebih cantik.

Atau bahkan Jisung yang ternyata adalah submisif? Atau dia hanya ingin jadi submisif untuk Jeno? Tapi dia adalah pihak atas. Aku sering melihat nya di atas lelaki. Tapi kalau martabat nya adalah Dominan. Mengapa dia menyukai Jeno yang dominan? Bukan kah itu tidak wajar?





UNEXPECTED-(NCTDREAM CRACKSHIP/ft, JAEMIN HAREM)Where stories live. Discover now