Chapter 1 : Si Tupai Pohon

8 2 0
                                    

Malam yang dingin, kupeluk erat diriku dibawah selimut. Angin berhembus menerpa tirai kamarku, “sial! Aku tidak bisa tidur, pergi kau dasar angin!” ucapku. Aku tinggal di dalam pohon. Ya.. didalam pohon berongga yang hanya muat untukku saja, aku hidup dan tumbuh didalam rongga pohon ini bersama dengan ibu-ibu peri-ku. Hanya saja, aku manusia bukan peri seperti mereka. Mungkin aku adalah manusia terbuang yang mereka pungut dari sungai, menyebalkan, bagaimana bisa orang tua membuang anaknya begitu saja. Alesha, ibu peri ku berkata aku akan menjadi sosok yang hebat nantinya. Aku sama sekali tidak melihat sosok hebat itu dalam diriku.

Aku tinggal di Gnarland, sebuah Kerajaan yang hebat dimana tempat ini diisi oleh banyak mahluk kuat, tentunya aku sebuah pengecualian. Shiren, Chimera, Naga air, Naga api, Penyihir, serta raja Gnarland, Juliuos Pasanope. Raja Julious atau Raja yang tak tertandingi, kini terbaring lemah dan menunggu malaikat untuk segera mencabut nyawanya yang berharga. Cerita tentang mereka akan menghabiskan malamku. “aku harus tidur!” bentakku. Dan aku pun terlelap.

“Darren.. putraku sarapan sudah siap, segeralah bangun.” Suara pelan Alesha membangunkanku.
“Alesha.. Gifty..” aku mengusap mataku, kulihat Alesha dan Gifty membuka tirai kamarku. Mereka meletakkan sepiring madu dan roti, aku melahapnya, dan bergegas keluar.
Aku tidak banyak bercakap-cakap dengan para peri termasuk ibuku karena setiap kau melontarkan pertanyaan mereka akan menjawab dan lupa kapan akan berhenti.

Aku melihat Bento melilitkan dirinya diatas gubuk tua yang dihuni oleh Elliott. “Bento!!” panggilku. Bento adalah mytical creature, dia seekor naga merah, yang sebenarnya tidak begitu berbahaya, namun jika dia bersemangat dia akan menyemburkan api secara tidak sadar.
“Hai Darren si penunggu pohon!” panggilan yang menyebalkan. “kemari lah aku punya kabar baik untukmu.”
Aku bergegas memanjat ke atas gubuk Elliot. “cepatlah Bento, jangan membuatku menunggu.”
Bento menunjuk kearah Istana Gnarland. Aku melihat kearah Istana tersebut, dan kulihat banyak kegaduhan. Tidak buruk tinggal di dalam pohon diatas bukit, aku selalu bisa melihat keadaan Gnarland dari atas, dan gubuk Elliot pun tak jauh dari Pohonku. “Pangeran Gnarland melarikan diri.”
“Qaint? Bahh..! Lalu kabar baik yang kuterima?” Pangeran Qaint melarikan diri untuk yang kesekian kalinya. Aku yakin Raja Julious akan bersiap menyerahkan tahtanya. Namun, Qaint terlalu bodoh untuk menjadi raja, dan Qaint tahu akan hal itu.
“Darren, ikutlah sayembara untuk menemukan Pangeran Qaint.”

Gnarland's KnightWhere stories live. Discover now